Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Guru Bebaskan Murid dari PR Jadi Sensasi di Internet

Eny Kartikawati - wolipop
Senin, 29 Agu 2016 08:33 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Dok. Samantha Gallagher/Facebook
Jakarta - Guru wanita asal Texas, Amerika Serikat ini tengah jadi sensasi di internet. Penyebabnya, dia mengeluarkan kebijakan tidak memberikan pekerjaan rumah pada murid-muridnya.

Sampai saat ini memang masih banyak sekolah-sekolah yang memberikan pekerjaan rumah pada murid, termasuk di Amerika Serikat. Oleh karena itulah kebijakan yang dikeluarkan oleh guru bernama Brandy Young ini menjadi kontroversial. Brandy merupakan guru kelas dua di Godley Elementary School, Godley, Texas.

Kebijakan Brandy menjadi viral setelah salah seorang orangtua murid mengunggah surat buatannya ke Facebook. Adalah Samantha Gallgher, orangtua dari murid bernama Brooke, yang memperlihatkan surat buatan Brandy itu ke akun media sosialnya. Sampai saat ini postingan mengenai surat itu sudah disebarkan ulang lebih dari 70 ribu kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat pemberitahuannya kepada para orangtua muridnya Brandy menulis dia tengah membuat sebuah terobosan dengan melihat berbagai penelitian yang ada. Terobosan itu adalah dengan tidak memberikan pekerjaan rumah pada murid-muridnya.

"Penelitian tidak bisa membuktikan kalau pekerjaan rumah dapat meningkatkan kemampuan murid," tulisnya.

Waktu yang seharusnya digunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah itu menurut Brandy bisa dimanfaatkan melakukan hal lain yang positif. "Aku meminta kalian untuk menghabiskan waktu melakukan hal yang terbukti bisa membuat seorang anak sukses. Makan malamlah sebagai sebuah keluarga, membaca bersama di rumah, bermain di luar dan ajak anak untuk tidur lebih cepat (tidak larut malam-red)," urai guru 29 tahun itu dalam tulisannya.

Kebijakan yang diterapkan Brandy ini disambut positif oleh Samantha. Dia dan suaminya merasa anak mereka pun menyukai kebijakan tersebut.

"Aku pikir di usia Brooke, delapan jam sekolah sudah cukup. Belajar di sekolah memang penting, apa yang mereka pelajari di rumah dengan bermain dan menghabiskan waktu dengan keluarga juga sama pentingnya. Kebijakan ini membuatnya bisa menjadi dirinya apa adanya sebagai anak-anak," kata Samantha.

Dalam wawancara dengan People, Brandy mengatakan kebijakannya dapat diterima dengan baik oleh orangtua dari murid-muridnya, seperti yang dirasakan Samantha. Pihak sekolah juga mendukung apa yang dilakukannya.

"Murid-murid sangat senang, tapi mereka juga paham bahwa tidak ada pekerjaan rumah bukan berarti mereka berhenti belajar setelah meninggalkan sekolah. Aku mendorong mereka mengembangkan bakat-bakat mereka yang lain dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan menemukan hal lain yang membuat mereka tertarik," tutur wanita yang sudah delapan tahun mengajar di di Godley Elementary School, Godley, Texas.

(eny/asf)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads