Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

4 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil Saat Menjadi Anak Broken Home

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 26 Jun 2015 19:02 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta -

Tidak selamanya anak broken home diidentikkan dengan masa depan suram dan kegagalan di depan mata. Nyatanya, ada beberapa efek positif atau makna yang bisa diperoleh dengan menjadi anak broken home seperti yang dituturkan oleh Psikolog Ayoe Sutomo M.Psi. Apa saja?

1. Lebih Mandiri
Dipaparkan oleh Ayoe, anak yang datang dari keluarga broken home mempunyai tingkat kemandirian yang lebih besar. Ia juga cenderung tidak menggantungkan dirinya kepada orang lain karena mereka sudah terbiasa hidup mandiri.

"Anak broken home sudah terbiasa mengurus dirinya sendiri sehingga menjadi lebih sigap dalam menghadapi segala sesuatu yang mungkin terjadi," tuturnya saat dihubungi Wolipop, Selasa (23/6/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Bertanggung Jawab
Anak broken home juga memiliki rasa tanggung jawab yang lebih tinggi terhadap dirinya dan lingkungan di sekitarnya meski usianya baru beranjak dewasa. Tanggung jawab tersebut menjadi salah satu cara untuk menjaga dirinya sendiri agar tidak terpengaruh ke dalam lingkungan buruk.

Salah satu contoh paling sederhana adalah ia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Meski sang anak broken home tahu dan sadar bahwa kondisi keluarganya sedang tidak harmonis, mereka tetap berprestasi demi menunjukkan kepada orangtua bahwa mereka mampu untuk sukses.

3. Tegar
Psikolog dua anak ini juga mengatakan, anak dari keluarga broken home mempunyai rasa ketegaran yang lebih dalam kehidupannya sehari-hari. Baik itu dalam menghadapi lingkungan di sekitarnya, maupun mengatasi masalah yang menimpanya.

Misalnya, saat sang anak di-bully atau diejek karena suatu hal oleh teman-temannya, mereka bisa mengatasinya dengan lapang dada karena ketegaran yang dimilikinya. Secara tak sadar, mereka memiliki sifat 'tahan banting' dan tidak mudah 'hancur' ketika mendapat tekanan.

4. Lebih Dewasa
Di usia 12 hingga 21 tahun, anak akan belajar untuk menghadapi berbagai persoalan hidup, termasuk masalah-masalah yang menimpanya. Ada beberapa anak yang masih mengikutsertakan orangtuanya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun bagi anak broken home, mereka seolah memiliki sifat kedewasaan yang lebih tinggi dalam menghadapi masalah dan akan belajar untuk menyelesaikan masalah sendiri serta lebih bijaksana dalam menyikapi persoalan hidup.

(itn/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads