Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Resep Sukses UMKM di Serpong yang Sambalnya Bikin Nagih Orang Rusia

Daniel Ngantung - wolipop
Rabu, 31 Mei 2023 05:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Hajah Lina Pemilik Sanrah Food
Lina Rahmania, pendiri Sanrah Food yang produk Sambal Hj. Lina racikannya sudah diekspor. Giat ikut pameran menjadi salah satu kunci suksesnya. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Tangerang Selatan -

Giat promosi dan berinovasi membawa sambal buatan Lina Rahmania dikenal hingga ke negeri orang. Setiap kali pameran di luar negeri, sambal racikannya ludes terjual.

Masih teringat betul di benak Lina, sebuah pengalaman unik yang dialaminya saat berpartisipasi di sebuah pameran yang digelar di Moskow, Rusia, pada 2019.

Di pameran yang digelar khusus untuk mempromosikan budaya sekaligus produk buatan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) Indonesia, Lina membawa produk sambal bermerek Hj. Lina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada orang Rusia yang cari-cari sambal saya. Supaya gampang dapatnya, dia keliling pameran sambil bawa kertas yang ditempel stiker toples sambal Hj. Lina," kenang pendiri Sanrah Food itu saat ditemui di kediamannya di Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (23/5/2023).

Hajah Lina Pemilik Sanrah FoodLina Rahmania menunjukkan Sambal Hj. Lina saat ditemui di rumahnya di Serpong pekan lalu. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Rupanya orang Rusia itu mengenal Sambal Hj. Lina dari pameran yang sama setahun sebelumnya. Itu kali pertamanya Lina 'berekspansi' ke Negara Beruang Merah.

ADVERTISEMENT

"Dia suka sambal kecombrang saya. Katanya, rasanya mirip masakan Thailand," ujar Lina.

Cita rasa yang cocok dengan lidah orang Asia itu pula yang membuat Sambal Hj. Lina menjadi incaran para ekspatriat Malaysia dan India yang tinggal di Rusia.

Ia menuturkan, sambalnya selalu habis terjual pada hari kedua. Padahal, pameran tersebut berlangsung selama tiga hari.

"Pengunjung pameran yang nggak kebagian sambal sampai sempat mengira saya menyembunyikan stok," ungkap Lina yang juga menjual sambal tuna dan sambal bawang ekstra pedas.

Selain Rusia, Lina juga sempat dua kali ikut pameran di China. Menurutnya, promosi lewat pameran-pameran di luar negeri sangat perlu untuk membuka peluang ekspor selain 'mempercantik' portfolio.

Produk Sambal Hj. Lina kina sudah diekspor ke beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Dalam waktu dekat, Lina juga akan mengekspor sambalnya ke Australia.

Diakuinya, memang butuh modal besar untuk ikut pameran di luar negeri karena akomodasi biasanya ditanggung kantong pribadi. Demi bisa berangkat, Lina sibuk mencari sponsor.

Hajah Lina Pemilik Sanrah FoodSambal Kecombrang Hj. Lina yang bikin orang Rusia ketagihan. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Ia juga menyisihkan modal hasil pinjaman dari Bank untuk ongkos. Sebagian modal yang dipinjamnya dari BRI itu ia manfaatkan buat keperluan inovasi produk.

Bagi perempuan 63 tahun ini, pameran di dalam negeri juga tak kalah penting, apalagi yang disertai program pembekalan untuk mengasah kemampuan berbisnis terutama di era transformasi digital.

Manfaat itu sangat dirasakannya setelah mengikuti BRILianpreneur yang digelar BRI untuk mendukung UMKM Tanah Air.

"Banyak workshop yang bisa kita ikuti. Kalau saya dapat ilmu banyak dan business matching untuk ekspor. Istilahnya, membukakan pasar," ungkap Lina yang berencana mendaftar BRILianpreneur tahun ini.

Ia mendirikan Sanrah Food pada 2015. Selain sambal yang diproduksi di rumahnya, produk Sanrah Food turut mencakup makanan beku seperti bebek ungkep, puyuh ungkep, dan daging sapi mercon.

Dengan omzet yang bisa mencapai Rp 150 juta dalam satu bulan, Lina mampu membiaya tujuh karyawan yang kebanyakan adalah ibu-ibu yang tinggal di sekitar rumahnya.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads