Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

7 Kandungan Skincare Comedogenic yang Wajib Kamu Waspadai

Anggi Mayasari - wolipop
Minggu, 21 Sep 2025 11:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

portrait of young woman applying serum on her face on blue background
Jakarta -

Bagi pemilik kulit berminyak maupun rentan jerawat, penting untuk memahami apa itu kandungan skincare comedogenic. Istilah ini merujuk pada bahan-bahan dalam produk perawatan kulit yang berpotensi menyumbat pori-pori dan memicu munculnya komedo maupun jerawat.

Memilih skincare tidak cukup hanya melihat klaim aman atau cocok untuk semua jenis kulit. Terkadang produk yang terlihat menjanjikan justru memperburuk kondisi kulit, karena mengandung bahan yang bersifat comedogenic.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemakaian skincare dengan kandungan comedogenic bisa memicu jerawat. Tak hanya itu, kandungan skincare comedogenic juga bisa memicu peradangan kulit, tekstur wajah yang kasar, hingga sulitnya menyerap produk lain.

Apa Arti Comedogenic?

Jika kamu melihat istilah "comedogenic" pada label produk, artinya produk tersebut dapat menyebabkan komedo. "Komedo adalah pori-pori atau folikel rambut yang umumnya memiliki penumpukan bakteri, minyak, dan sel kulit mati, dan dapat menjadi faktor penyebab jerawat," menurut Dr. Vivian Chin, MD, MPH, dermatologist bersertifikat seperti dikutip dari Byrdie.

ADVERTISEMENT

Komedo hitam dan komedo putih bukan satu-satunya potensi kerugian dari produk komedogenik. "Zat-zat ini juga berpotensi melemahkan lapisan pelindung kulit pada beberapa jenis kulit, yang mengakibatkan peradangan dan memperburuk kondisi kulit yang sudah ada," tambah Dr. Melanie Palm, MD, dokter kulit dan ahli bedah kosmetik bersertifikat di Art of Skin MD di Solana Beach, California.

Penting untuk dicatat bahwa banyak produk perawatan kulit komedogenik tidak mencantumkan kata "comedogenic" pada labelnya. Hal ini memberi tahu orang-orang bahwa bahan-bahan tertentu dapat menyumbat pori-pori mereka dan menyebabkan jerawat, dan sebagian besar merek tidak ingin mengiklankannya.

Menurut Dr. Palm, bahan-bahan komedogenik tertentu dapat bermanfaat bagi orang-orang dengan kulit dehidrasi dengan menawarkan tingkat kelembapan yang lebih tinggi. Namun, produk komedogenik bukanlah pilihan terbaik bagi orang-orang dengan kulit yang rentan berjerawat.

Kandungan Skincare Comedogenic

Wanita Memakai Skincare

Foto: iStock

4. Minyak Sawit (Palm Oil)

Minyak sawit cukup sering digunakan dalam produk sabun, lotion, hingga makeup karena teksturnya ringan dan murah diproduksi. Comedogenic-nya tergantung jenis fraksi minyak yang digunakan (palm kernel oil cenderung lebih tinggi). Bagi sebagian orang, palm oil bisa memperparah jerawat, terutama bila digunakan dalam bentuk heavy cream.

5. Petroleum (Petrolatum/ Petroleum Jelly)

Petroleum jelly adalah hasil olahan minyak bumi yang berfungsi sebagai occlusive, yakni mengunci kelembapan kulit. Walaupun sering dicurigai menyumbat pori, sebenarnya petroleum jelly memiliki comedogenic rating rendah, asal dipakai pada kulit bersih. Masalah muncul jika digunakan pada kulit yang kotor atau berminyak, karena lapisan oklusifnya bisa menjebak kotoran dan sebum.

6. Ekstrak Alga (Alginat) dan Asam Polisakarida Rumput Laut

Ekstrak alga seperti alginat dan polisakarida dari rumput laut kerap digunakan sebagai pelembap alami dan penambah tekstur dalam skincare. Kandungan ini sebaiknya diwaspadai oleh pemilik kulit acne-prone meski sering ditemukan dalam produk masker atau pelembap "alami".

7. Dimetikon (Dimethicone)

Dimetikon adalah polimer berbasis silikon yang banyak digunakan dalam tabir surya, primer, dan foundation. Fungsinya sebagai skin protectant yang membuat kulit terasa halus serta mengurangi kehilangan air. Dimetikon memiliki kadar comedogenic rendah, secara ilmiah dimetikon jarang menyebabkan jerawat.

Itulah kandungan skincare comedogenic yang perlu dihindari. Saat membeli produk perawatan kulit, ingatlah bahwa tidak semua bahan comedogenik sama, dan beberapa mungkin lebih mungkin menyebabkan pori-pori tersumbat dibandingkan yang lain.

"Kepekaan komedogenik bahan-bahan ini dapat sangat bervariasi tergantung pada formulasi dan penyempurnaannya. Konsultasikan dengan dokter kulit kamu untuk menentukan regimen terbaik untuk kebutuhan perawatan kulitmu," jelas Dr. Palm.

Kandungan Skincare Comedogenic

decanter with coconut oil and coconuts on green background

Foto: iStock

Banyak bahan perawatan kulit yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Kandungan skincare comedogenic cenderung mengandung lebih banyak bahan kimia atau komponen berbasis minyak.

Berikut adalah kandungan skincare comedogenic yang perlu diwaspadai menurut dokter kulit :

1. Beeswax (Lilin Lebah)

Beeswax adalah lilin alami yang diproduksi oleh lebah madu. Dalam skincare, beeswax sering dipakai sebagai pelembap, emollient, dan emulsifier karena mampu membentuk lapisan pelindung di permukaan kulit. Kandungan comedogenic-nya berada di level 2/5, artinya relatif rendah. Namun, pada kulit berminyak atau acne-prone, beeswax bisa menimbulkan pori-pori tersumbat jika konsentrasinya tinggi atau dipadukan dengan bahan comedogenic lain.

2. Minyak Kelapa (Coconut Oil)

Minyak kelapa dikenal kaya akan asam lemak, terutama lauric acid, yang bermanfaat sebagai antibakteri dan pelembap. Sayangnya, minyak kelapa memiliki tingkat comedogenic 4/5, sehingga berisiko tinggi menyumbat pori. Walaupun bagus untuk kulit kering, pemilik kulit berminyak atau rentan jerawat sebaiknya menghindari penggunaannya, terutama pada area wajah.

3. Cocoa Butter

Cocoa butter berasal dari biji kakao dan sering digunakan dalam lotion atau krim karena sifatnya yang sangat melembapkan. Namun, cocoa butter memiliki comedogenic rating 4/5, menjadikannya salah satu bahan yang paling sering dikaitkan dengan timbulnya jerawat dan komedo. Cocok untuk kulit sangat kering, tapi kurang ideal untuk kulit berminyak atau acne-prone.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads