Perawatan kulit terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Selalu ada tren baru yang merekomendasikan kandungan ampuh pada skincare.
Sederet bahan aktif yang naik daun menjadi bahan skincare di 2025 ini di antaranya ada PDRN, ekosom, miniprotein hingga spikula. Apakah bahan-bahan tersebut efektif untuk skincare?
Berikut kata dokter soal tren skincare 2025 yang viral dengan kandungan PDRN hingga spikula:
Exosome
Dikutip dari Byrdie, saat ini exosome mulai dilirik di dunia kecantikan. Exosome adalah partikel kecil yang bertugas seperti 'kurir.'
Sederhananya, seperti dikatakan dr. Dendy Engelman, exosome merupakan partikel pembawa pesan berupa protein dan materi genetik ke sel lain. Dokter kulit biasanya menggunakan exosome untuk mempercepat proses penyembuhan setelah prosedur tertentu di klinik.
Menariknya, exosome juga dapat membantu perawatan rambut, agar lebih lebat dan sehat seiring waktu. Namun, walaupun punya hasil yang menjanjikan untuk kulit dan rambut, eksosom saat ini belum disetujui oleh FDA.
"Meskipun penelitian masih terus berkembang, eksosom merupakan inovasi menarik yang dapat melengkapi pendekatan yang sudah ada untuk menjaga kesehatan dan kekenyalan kulit," ujar dokter kulit Dendy Engelman.
PDRN
PDRN atau polideoksiribonukleotida biasanya terdapat pada krim dan serum wajah. Bahan skincare yang tren di 2025 ini bersifat regeneratif dan sudah dulu dikenal di Korea Selatan.
Menurut dokter kulit David Kim, PDRN merupakan fragmen DNA sperma salmon. PDRN diklaim bisa meningkatkan elastisitas, kekencangan tekstur kulit, dan aman digunakan pada kulit sensitif.
Bahan skincare ini menjadi pilihan untuk pemulihan di rumah pascaprosedur, seperti laser atau microneedling. Dokter David Kim menambahkan, bahwa PDRN dalam bentuk suntikan adalah hal baru.
"Rejuran adalah produk asli PDRN, tetapi jenis produk injeksi baru ini tidak membentuk atau mengkontur wajah, melainkan meremajakan dan menghidrasi kulit tanpa mengubah penampilan," jelas dr. David Kim.
Miniprotein
Miniprotein merupakan bahan skincare yang mirip dengan peptide. Dan yang membedakan mini protein dengan peptide adalah formulasi dan cara kerjanya. Dokter kulit Marisa garshick menggambarkan mini protein sebagai rantai pendek asam amino pemberi signal.
"Mereka memerintahkan kulit untuk menjalankan fungsi spesifik seperti produksi kolagen, hidrasi, atau penyembuhan," ujarnya.
Protein kecil ini ampuh ketika dipadukan dengan bahan aktif yang merangsang kolagen di dalam kulit seperti vitamin C, retinol, dan peptide. Miniprotein bisa membantu meningkatkan manfaat dari bahan-bahan aktif tersebut sehingga menghasilkan perbaikan yang lebih untuk kulit.
Adaptogen Berbasis Tanaman
Adaptogen seperti aswagandha, kemangi suci, ginseng, reishi, dan rhodiola sudah lama digunakan di dunia suplemen, dan merambah menjadi bahan skincare di 2025 ini. "Bahan-bahan ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad karena kemampuannya membantu tubuh beradaptasi dengan stres, dan kini diterapkan pada kulit untuk melawan stres oksidatif, meredakan peradangan, dan mendukung pelindung alami kulit," jelas dr. Marisa Garshick.
Simak Video "Video: Hati-hati! Overclaim Kosmetik Bisa Kena 12 Tahun Penjara"
(eny/eny)