Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Terlalu Banyak Pakai Pelembap Bisa Picu Masalah Kulit, Ini Tanda-tandanya

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Senin, 08 Sep 2025 11:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi pelembap
Foto: Getty Images/panaya chittaratlert
Jakarta -

Pelembap adalah salah satu langkah paling penting dalam rutinitas skincare. Namun seberapa banyak pelembap yang harus dipakai masih jadi perdebatan.

Menurut dokter kulit, banyak miskonsepsi soal cara memakai pelembap, yang membuat penggunaannya berlebihan. Masalahnya, memakai pelembap melebihi yang dianjurkan justru bisa memicu masalah kulit, mulai dari jerawat, milia, hingga kulit tampak kusam.

"Belakangan, karena pengaruh media sosial, saya melihat banyak orang yang berlebihan dengan rutinitas skincare mereka," ujar dr. Bahar Firoz, direktur klinis di Center for Dermatology, Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, seperti dilansir Women's Health Mag.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sering menemui pasien dengan kista kecil dan berbagai jenis jerawat akibat penggunaan pelembap yang berlebihan," tambahnya.

Berapa Banyak Pelembap yang Ideal?

Menurut dr. Ife J. Rodney, dermatolog sekaligus pendiri Eternal Dermatology + Aesthetics, ukurannya bisa bervariasi tergantung kebutuhan. Mulai dari sebesar kacang polong hingga sebutir anggur kecil.

ADVERTISEMENT

"Jika kulitmu kering, boleh sedikit lebih banyak. Tapi untuk kulit berminyak, sebaiknya gunakan lebih sedikit," jelasnya.

Cara mengaplikasikannya pun sebaiknya tidak asal oles. Dia menyarankan untuk menotolkan krim pada dahi, pipi, hidung, dan dagu, lalu ratakan perlahan.

"Kulit seharusnya terasa lembap, sedikit dewy atau lembut-bukan berminyak atau licin," terangnya.

Efek Terlalu Banyak Pakai Pelembap

Secara umum, memakai satu sendok makan pelembap dalam sekali aplikasi dianggap terlalu banyak. Apalagi jika menumpuk pelembap berat berkali-kali dalam sehari tanpa kebutuhan khusus.

"Itu terlalu banyak untuk sebagian besar tipe kulit," kata dr. Bahar.

Ada beberapa tanda umum jika kamu kebanyakan memakai pelembap. Salah satu yang paling terasa adalah kulit terasa sangat berminyak bahkan setelah 15 menit pemakaian.

Selain itu krim juga akan bergumpal dan terkelupas, serta terasa lengket. Jika kebiasaan memekai pelembap terlalu banyak terus berlanjut, kulit bisa menunjukkan gejala lain, seperti pori-pori tersumbat, jerawat, hingga munculnya milia (bintik putih kecil).

Dalam jangka panjang, produksi minyak alami kulit juga bisa melambat sehingga wajah tampak kusam karena sel kulit mati terperangkap. Kondisi kulit bahkan bisa berkembang menjadi masalah serius seperti perioral dermatitis-ruam kemerahan, gatal, atau perih di sekitar mulut yang sering muncul akibat penggunaan skincare berlebihan, terutama produk yang terlalu oklusif.

Memilih Pelembap yang Tepat Sesuai Jenis Kulit

Selain jumlah, kecocokan produk dengan tipe kulit juga jadi kunci. Kulit berminyak atau acne-prone lebih cocok memakai lotion ringan, sementara kulit kering akan lebih terbantu dengan krim yang kandungan minyaknya lebih tinggi.

"Jangan skip pelembap hanya karena kulitmu berminyak. Kulit yang dehidrasi justru bisa memproduksi minyak lebih banyak," tegas dr. Bahar.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads