Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mengenal Fungal Acne dan Cara Mengatasinya

Kiki Oktaviani - wolipop
Senin, 16 Jun 2025 11:31 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi jerawat
Ilustrasi jerawat Foto: Getty Images/Arisara_Tongdonnoi
Jakarta -

Kita semua pasti pernah berurusan dengan jerawat. Tapi pernahkah kamu mendengar istilah fungal acne? Meski namanya mengandung kata "acne", kondisi ini sebenarnya bukan jerawat dalam pengertian yang umum.

Fungal acne adalah infeksi jamur di kulit yang sering salah dikenali sebagai jerawat biasa, dan karena itu, sering pula salah penanganan.
Namun kabar baiknya, jika kamu tahu cara membedakan dan mengenali gejalanya, fungal acne justru bisa diatasi lebih cepat dan efektif.

Apa Itu Fungal Acne?

Menurut dr. Alexis Granite, konsultan dermatologis, fungal acne merupakan bentuk folliculitis atau infeksi pada folikel rambut yang disebabkan oleh jamur Malassezia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi ini lebih akut karena biasanya muncul tiba-tiba dalam bentuk bintik-bintik kecil yang seragam dan terasa gatal," jelasnya kepada Glamour.

Jamur Malassezia sebenarnya hidup secara alami di kulit manusia. Masalah timbul ketika terjadi pertumbuhan berlebih akibat ketidakseimbangan, seperti karena cuaca panas, kelembapan tinggi, keringat berlebih, atau penggunaan antibiotik yang mengganggu mikrobioma kulit.

ADVERTISEMENT

Perbedaan Fungal Acne dan Jerawat Biasa

Dr. Nowell Solish, seorang dermatolog kosmetik, menjelaskan bahwa perbedaan utama terletak pada penyebab, lokasi, dan bentuknya.

"Jerawat hormonal cenderung muncul di area yang sensitif terhadap hormon, seperti dagu dan dahi, dan seringkali berhubungan dengan siklus menstruasi," katanya.

"Sedangkan fungal acne muncul di area yang mudah berkeringat seperti punggung, dada, dan sekitar garis rambut," jelasnya lagi.

Dr. Dendy Engelman, dermatolog selebritas, menambahkan bahwa Jamur menyukai lingkungan yang panas dan lembap. Itulah mengapa fungal acne lebih umum di musim panas, atau pada mereka yang sering berada di sauna dan ruang uap.

Bentuk dan Gejalanya

Ilustrasi Jerawat

Foto: Shutterstock/

Berbeda dengan jerawat biasa yang bisa muncul sebagai komedo, pustula, atau bahkan kista, fungal acne biasanya berbentuk bintik-bintik kecil yang seragam, terasa gatal, dan tidak merespons pengobatan jerawat konvensional.

"Tanda khas lainnya adalah kemunculannya dalam kelompok, atau seperti tumbuh berkoloni," jelas dr. Justine Hextall, FRCP, dermatolog konsultan.

Penyebab Fungal Acne

1 Mengenakan pakaian olahraga yang basah terlalu lama.

2 Mandi air panas atau berenang di hot tub yang tidak higienis.

3 Penggunaan antibiotik yang membunuh bakteri baik dan memicu pertumbuhan jamur.

4 Cukuran atau waxing yang merusak folikel rambut.

Cara Mengatasi Fungal Acne dengan Efektif

1. Gunakan Produk Antijamur

Karena ini bukan jerawat bakteri, produk jerawat biasa seringkali tidak membantu. Dr. Dendy Engelman menyarankan produk antijamur seperti Ciclopirox dan Ketoconazole.

"Keduanya dapat dioleskan langsung ke area yang bermasalah," ujarnya.

Pilihan lain yang lebih mudah ditemukan adalah sampo ketombe yang mengandung selenium sulfide. "Kedengarannya aneh, tapi banyak sampo ketombe ampuh membunuh jamur. Oleskan di kulit, diamkan selama lima menit, lalu bilas," lanjutnya.

2. Pilih Kandungan yang Tepat

Ilustrasi Skincare Remaja

Foto: iStock

Beberapa bahan aktif yang direkomendasikan oleh para ahli:

- Zinc Pyrithione: antijamur ringan yang efektif.
- Sulfur: membantu mengurangi peradangan dan menekan pertumbuhan jamur.
- Tea Tree Oil dan Witch Hazel: antimikroba alami.
- Salicylic Acid: membantu membuka pori-pori yang tersumbat, meski tidak membunuh jamur langsung.

"Salicylic acid tidak menargetkan jamur penyebab utama, tapi membantu membersihkan folikel yang tersumbat, yang memperparah infeksi," ujar dr. Catherine Leray, Kepala Penelitian dan Pengembangan di THG Labs.

3. Gaya Hidup untuk Menghindari Fungal Acne

Untuk mencegah fungal acne, kamu bisa menerapkan beberapa kebiasaan sederhana dalam keseharian.

1. Pastikan untuk selalu mandi setelah berolahraga atau saat tubuh banyak berkeringat agar keringat dan jamur tidak terperangkap di kulit.

2. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat atau berbahan yang tidak menyerap keringat, terutama saat beraktivitas fisik, karena kondisi lembap bisa menjadi tempat favorit jamur berkembang.

3. Biasakan menggunakan handuk yang bersih dan pribadi, hindari berbagi dengan orang lain untuk mengurangi risiko penyebaran jamur.


4. Ketika kulit sedang bermasalah atau terasa lebih lembap dari biasanya, cobalah untuk mandi dua kali sehari agar kulit tetap bersih dan kering sepanjang waktu.

(kik/kik)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads