Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mengenal Sebum, Zat Dalam Kulit yang Sering Dituding Jadi Penyebab Jerawat

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Selasa, 13 Mei 2025 16:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Woman using facial oil blotting paper. Photo of woman with perfect makeup on pink background. Beauty concept
Ilustrasi kulit berminyak. Foto: Getty Images/iStockphoto/Makidotvn
Jakarta -

Bicara soal jerawat, sebum sering kali disalahpahami sebagai penyebab utamanya. Zat berminyak yang diproduksi kulit ini bahkan kerap dianggap biang kerok kulit bermasalah.

Faktanya, sebum justru punya peran penting dalam menjaga kesehatan kulit. Sebenarnya,apa itu sebum? Seperti dikutip dari Health Line, sebum adalah zat berminyak dan sedikit berlilin yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous di bawah permukaan kulit.

Sebum bekerja sebagai pelembap alami yang melindungi kulit dari dehidrasi dan agresi lingkungan. Bisa dibilang, sebum adalah bagian utama dari 'minyak alami' yang ada di wajah kita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penjelasan dari Harvard Medical School, "Sebum merupakan campuran kompleks dari asam lemak, gula, lilin, dan zat alami lain yang membentuk lapisan pelindung di kulit untuk mencegah penguapan air."

Kandungan utama sebum meliputi trigliserida dan asam lemak (57%), wax ester (26%), squalene (12%), dan kolesterol (4,5%).

ADVERTISEMENT

Manfaat Sebum Bagi Kulit

Sebum punya beberapa manfaat penting, antara lain:

- Menjaga hidrasi kulit. Sebum membantu mengunci kelembapan di dalam kulit, menjaga kulit tetap lentur dan tidak kering.

- Mengangkut antioksidan. Sebum membawa antioksidan larut lemak ke permukaan kulit. Antioksidan inilah yang kemudian melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.

- Perisai alami dari mikroba jahat. Dengan pH antara 4,5 hingga 6,0, sebum menciptakan lingkungan yang agak asam di permukaan kulit. Hal ini membantu mencegah masuknya bakteri dan virus yang bisa merusak kulit.

Benarkah Sebum Penyebab Utama Timbulnya jerawat?

Produksi sebum bisa meningkat karena perubahan hormon (misalnya di masa pubertas), penggunaan obat tertentu, atau gaya hidup. Ketika produksi sebum berlebihan, memang dapat memicu masalah kulit seperti kulit berminyak, pori-pori tampak besar, bahkan jerawat.

Terlebih lagi sebum yang bercampur dengan sel kulit mati dapat menyumbat pori-pori, membentuk komedo dan jerawat.

"Saat sumbatan ini menjebak bakteri, bisa terjadi peradangan dan muncul lesi jerawat yang menyakitkan," jelas American Academy of Dermatology Association.

Tapi penting untuk diingat, bukan hanya sebum yang membentuk jerawat di wajah kita. Ada juga keringat, sel kulit mati, hingga partikel debu dari lingkungan yang ikut berperan. Jadi, kulit berjerawat bukan semata-mata karena sebum.

Jika kamu memiliki kulit berminyak karena produksi sebum berlebih, hindari pembersih wajah berbasis alkohol atau minyak. Kandungan tersebut bisa membuat kulit iritasi dan memicu produksi minyak yang justru lebih banyak. Pilihlah pembersih wajah yang lembut tapi tetap efektif.

Saat Produksi Sebum Terlalu Sedikit

Sebaliknya, kekurangan sebum juga bisa membuat masalah. Kulit jadi kering, mudah mengelupas, bahkan terasa gatal. Produksi sebum yang rendah bisa disebabkan oleh paparan bahan kimia keras, gangguan hormon, konsumsi obat seperti isotretinoin, hingga kekurangan nutrisi.

Untuk meredakan gejala kulit kering akibat kurang sebum, kamu bisa menggunakan pelembap yang mengandung ceramide atau humektan, yaitu bahan yang membantu menarik dan mengunci air di kulit.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads