Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ketahui Ciri-ciri Skin Barrier Rusak & Cara Mengatasinya

Kiki Oktaviani - wolipop
Senin, 05 Mei 2025 18:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi Bahaya Skincare Mengandung Merkuri
Ilustrasi skin barrier rusak Foto: Getty Images/LightFieldStudios
Jakarta -

Kulit sehat bukan hanya tentang tampilan yang cerah dan bebas jerawat. Kesehatan kulit dimulai dari satu lapisan penting yang seringkali terabaikan, yakni skin barrier. Lapisan terluar kulit ini adalah garda terdepan yang melindungi dari agresor eksternal seperti polusi, sinar UV, bakteri, hingga bahan-bahan skincare yang rentan bikin kulit iritasi.

Ketika skin barrier dalam kondisi prima, kulit akan terasa kenyal, lembap, dan tampak glowing alami. Namun begitu fungsinya terganggu, berbagai masalah kulit bisa muncul, mulai dari kemerahan, iritasi, jerawat, hingga dehidrasi kronis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Skin barrier mengacu pada lapisan kulit terluar, yang juga disebut stratum korneum. Ini adalah lapisan pertahanan pertama yang memberikan perlindungan pada lapisan kulit yang lebih dalam," kata dokter kulit Lauren Penzi, dermatologi asal New York kepada Bazaar.

Terbuat dari protein dan lipid,skin barrier bekerja melindungi tubuh dari radikal bebas, polutan, dan faktor lingkungan yang mengiritasi. Ketika skin barrier sehat, maka vitalitas kulit pun terpancar dengan wajah yang glowing alami. Namun, ketika terganggu, maka dapat menyebabkan sejumlah masalah seperti jerawat, iritasi, dan kekeringan kronis.

ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Skin Barrier Rusak

Sering kali, kulit kering, kemerahan, atau iritasi merupakan tanda-tanda yang menunjukkan adanya gangguan padaskin barrier.

"Jika kulitmu terasa kering, perih, atau memerah saat menggunakan produk, itu bisa jadi tanda skin barrier yang rusak," ujar Dr. Lindsey Zubritsky, dermatolog asal Pennsylvania.

Sensasi seperti menyengat, terbakar, atau rasa tak nyaman saat skincare rutin bisa jadi petunjuk awal. Pada kondisi yang lebih serius, bisa juga muncul jerawat atau eksaserbasi kondisi seperti rosacea dan eksim.

Hindari Eksfoliasi Berlebihan

Salah satu penyebab umum kerusakan skin barrier adalah eksfoliasi yang terlalu sering. Baik itu exfoliant fisik (scrub) maupun kimia (AHA/BHA). Oleh sebab itu, penggunaannya harus dibatasi.

"Terlalu sering mengeksfoliasi kulit akan merusak struktur pelindungnya," jelas Dr. Harold Lancer.

Sebaiknya, eksfoliasi hanya dilakukan satu atau dua kali seminggu, dan hindari mencampurnya dengan bahan aktif lain seperti retinol dalam satu waktu.

Ilustrasi wanita membersihkan wajahIlustrasi wanita membersihkan wajah Foto: Getty Images/Viktoria Korobova

Pilih Cleanser Wajah yang Lembut

Membersihkan wajah adalah langkah dasar skincare, namun cleanser yang terlalu keras justru bisa mengikis lipid alami kulit. Dr. Howard Murad menyarankan memilih produk cleaner bebas sulfat yang memiliki kandungan melembapkan seperti kandungan peptide sehingga bekerja membersihkan tanpa menghilangkan kelembapan penting dari kulit.

Perkuat Skin Barrier

Tak hanya memperbaiki, kamu juga bisa mencegah kerusakan skin barrier dengan menggunakan skincare yang diformulasikan untuk memperkuatnya. Fokus pada bahan seperti ceramide, probiotik, dan oat. Ceramide bekerja seperti lem pengikat antar sel kulit, menjaga integritas struktur kulit dan mempertahankan kelembapan.

Ilustrasi skincareIlustrasi skincare Foto: Getty Images/Kiwis

Hidrasi Maksimal

Dokter kulit sangat menekankan pentingnya hidrasi. Kandungan seperti hyaluronic acid dan glycerin mampu menarik dan mengikat air di dalam kulit, memberikan efek lembap yang tahan lama.

Mengurangi Peradangan Kulit

Peradangan adalah musuh utama skin barrier. Maka dari itu, pilih bahan dengan efek anti-inflamasi seperti Centella asiatica, niacinamide, dan squalane. Kombinasi ini membantu menenangkan kulit sekaligus mengurangi kemerahan.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads