×
Ad

Tren Clean Beauty yang Banyak Diusung Gen Z, Bukan Sekadar Bahan Alami

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Rabu, 23 Apr 2025 17:00 WIB
Foto: iStock
Jakarta -

Tren clean beauty makin populer di kalangan anak muda, terutama Gen Z. Generasi ini menunjukkan kepedulian yang lebih besar terhadap apa yang mereka oleskan ke kulit.

Menurut data dari YCP Solidiance, firma konsultan manajemen untuk pasar Asia, sebanyak 80% konsumen di Indonesia kini memprioritaskan keamanan produk saat memilih skincare atau makeup. Lebih dari itu, 86% responden bahkan secara aktif memeriksa kandungan bahan sebelum membeli.

Kecenderungan ini menjadi sinyal bahwa konsumen muda Indonesia semakin sadar dan selektif akan produk yang mereka gunakan. Di sinilah konsep clean beauty mulai naik daun.


Lebih dari sekadar produk berbahan alami, clean beauty mengusung tiga nilai penting; bahan yang aman dan etis, komitmen terhadap keberlangsungan lingkungan dan praktik bisnis yang transparan serta bertanggung jawab.

Dalam praktiknya, ini bisa berarti memilih produk yang tidak mengandung pewangi sintetis atau paraben. Selain itu dikemas dengan material daur ulang, hingga brand yang berani terbuka soal proses produksi dan aktif mendukung komunitas lokal.

Tren clean beauty diadaptasi sejumlah brand kecantikan global juga Indonesia. Namun bukan sekadar untuk mengikuti tren tapi juga komitmen jangka panjang.

Gerai Sensatia di Lippo Mall Nusantara, Jakarta Pusat. Foto: Dok. Sensatia

Salah satu contoh nyata datang dari brand internasional seperti Youth to the People, yang dikenal menggunakan bahan berbasis tumbuhan (plant-based) dan menjunjung tinggi keberlanjutan dalam seluruh rantai produksinya. Dari Indonesia sendiri, brand kecantikan asal Bali, Sensatia, juga berkomitmen mengusung clean beauty untuk produk skincare, body care, juga hair care mereka.

"Bagi Sensatia, clean beauty bukan sekadar tren, melainkan prinsip yang mendasari setiap keputusan kami," ujar Michael Lorenti, CEO dan Founder Sensatia.

Sales & Marketing Manager Kunti Puspita Sari menambahkan bahwa konsep 'clean' juga diterapkan dalam operasional mereka di pabrik maupun kantor, yang berbasis di Karangasem, Bali.

"Kami memberdayakan komunitas sekitar di Karangasem, tempat brand kami berdiri. Kami juga memasang solar panel di bangunan operasional baik itu di pabrik maupun kantor," jelasnya, saat acara media luncheon 'Unveiling the Future of Clean Beauty with Sensatia' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

Namun, menjadi clean bukan berarti prosesnya mudah. Banyak brand harus berhadapan dengan tantangan besar, mulai dari keterbatasan bahan baku yang etis, biaya produksi yang lebih tinggi, hingga edukasi konsumen yang masih perlu terus dilakukan.

Sensatia sendiri perlu waktu cukup lama menerapkan konsep ini, hingga bisa bertahan selama 25 tahun, sejak pertama kali didirikan pada awal 2000. Hingga kini, brand yang mengusung prinsip 'clean botanical skincare' tersebut sudah memiliki lebih dari 35 gerai di Indonesia bahkan berekspansi ke Malaysia.

Melihat bagaimana clean beauty berkembang, besar kemungkinan di masa depan konsep ini bukan lagi dianggap sebagai pilihan idealis, tapi akan menjadi standar baru dalam industri kecantikan.

Gen Z sebagai kelompok yang paling vokal dan aktif secara digital, turut mendorong perubahan ini. Sebab mereka memilih produk bukan lagi soal cocok atau tidak cocok, tapi juga soal selaras atau tidak dengan nilai yang mereka yakini.



Simak Video "Video: Asal-usul Barrel Jeans Si Celana Gentong yang Lagi Tren"

(hst/hst)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork