Bagi pemilik kulit berjerawat, memilih produk skincare bisa terasa seperti permainan tebak-tebakan. Salah memilih kandungan justru bisa memperparah kondisi kulit, menyebabkan iritasi, atau bahkan menimbulkan jerawat baru. Oleh karena itu, memahami daftar kandungan dalam produk perawatan kulit menjadi langkah penting untuk menjaga kulit tetap sehat. Menurut pakar kecantikan inilah bahan-bahan dalam skincare yang sebaiknya dihindari oleh pemilik kulit berjerawat.
1. Alkohol
Alkohol sering ditemukan dalam toner dan produk eksfoliasi kimia. Seperti dikutip dari Elle, Dr. Sindhu Siddiqi, seorang praktisi estetika dan pemilik No Filter Clinic menjelaskan bahwa alkohol seperti isopropil alkohol dan etanol dapat mengeringkan kulit secara berlebihan, menyebabkan iritasi, serta memicu produksi minyak berlebih sebagai reaksi kompensasi dari kulit.
2. Fragrance (Pewangi)
Pewangi sintetis sering kali menjadi penyebab iritasi dan peradangan pada kulit berjerawat. Kimberley Medd, kepala klinik di Face The Future, menjelaskan bahwa kandungan berbasis citrus atau lavender yang sering dianggap menenangkan justru bisa memperburuk kondisi kulit yang sensitif.
3. Minyak Kelapa dan Cocoa Butter
Meski dikenal sebagai pelembap alami yang baik untuk tubuh, minyak kelapa dan cocoa butter sangat bersifat komedogenik. Dr. Sara Rakhshani-Moghadam dari Dr. Rasha Clinic menyarankan untuk menghindari kandungan ini karena dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.
4. Lanolin, Isopropyl Myristate, dan Isopropyl Palmitate
Bahan pelembap ini sering ditemukan dalam produk moisturizer. Sayangnya, bahan-bahan tersebut memiliki tingkat komedogenik tinggi, sehingga berpotensi menyumbat pori-pori dan memperparah jerawat.
5. Silikon (Dimethicone)
Silikon banyak digunakan dalam primer dan alas bedak karena memberikan efek kulit yang halus. Namun, bagi beberapa orang dengan kulit berjerawat, silikon dapat menjebak minyak dan bakteri dalam pori-pori, yang pada akhirnya menyebabkan breakout.
6. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
SLS merupakan bahan deterjen yang sering ditemukan dalam pembersih wajah. Dr. Siddiqi menjelaskan bahwa SLS dapat menghilangkan minyak alami kulit secara berlebihan, menyebabkan kekeringan, iritasi, dan meningkatkan produksi minyak sebagai efek sampingnya.
7. Petrolatum (Petroleum Jelly)
Petrolatum memang efektif dalam mengunci kelembapan, tetapi dapat menjebak kotoran dan minyak di dalam kulit, yang berisiko menyebabkan jerawat semakin parah.
Bahan yang Dapat Memperburuk Bekas Jerawat
Selain bahan yang dapat memicu jerawat, beberapa kandungan dalam skincare juga bisa memperburuk bekas jerawat jika tidak digunakan dengan benar. Berikut beberapa yang perlu diperhatikan:
1. Hydroquinone
Hydroquinone dikenal sebagai bahan pencerah kulit yang efektif untuk mengatasi hiperpigmentasi. Namun, penggunaan dalam jangka panjang atau dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi serta memperburuk hiperpigmentasi bagi sebagian orang.
2. Retinoid yang Berlebihan
Retinoid, termasuk turunan vitamin A, dikenal ampuh dalam mengatasi jerawat dan bekasnya. Namun, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, serta meningkatkan sensitivitas kulit. Dr. Siddiqi menyarankan untuk menggunakan retinoid secara bertahap dan di bawah pengawasan ahli.
3. Scrub
Scrub wajah dengan butiran kasar dapat merusak lapisan kulit, menyebabkan peradangan, dan memperlambat proses penyembuhan bekas jerawat. Sebagai alternatif, para ahli merekomendasikan eksfoliasi kimia dengan AHA atau BHA yang lebih lembut bagi kulit.
Simak Video "Video: Hati-hati! Overclaim Kosmetik Bisa Kena 12 Tahun Penjara"
(kik/kik)