×
Ad

Haruskah Re-apply Skincare Setelah Wudhu? Ini Kata Dokter Kecantikan

Rahmi Anjani - wolipop
Rabu, 12 Mar 2025 08:30 WIB
Foto: dok. iStock
Jakarta -

Bulan Ramadan terkadang mempengaruhi kondisi kulit kita. Beberapa orang mengalami kekeringan atau mungkin kelebihan sebum karena pola tidur, diet, dan rutinitas yang tiba-tiba berubah. Meningkatnya intensitas ibadah juga sering menimbulkan masalah ketika kamu lebih banyak wudhu daripada sebelumnya. Bagaimana mengatasinya? Berikut saran dari pakar kecantikan.

Makanan yang Bikin Kulit Lembab Saat Puasa

Perubahan pada kulit terjadi saat puasa. Biasanya kulit tubuh atau wajah menjadi lebih kering karena kekurangan cairan saat siang hari. Selain dengan menerapkan skincare yang menghidrasi, pakar pun menyarankan agar kamu menggantinya saat berbuka atau sahur dengan asupan yang tepat.

"Minum banyak air setelah matahari tenggelam sangat penting untuk menjaga kulit tetap terhidrasi. Makanan dengan kandungan air yang tinggi, seperti timun, semangka, jeruk, apel, dan yogurt," ungkap dermatologis Brendam Camp dilansir Teen Vogue.



Sedangkan Omer Ibrahim, MD, FAAD menyarankan kamu mengonsumsi makanan mengandung lemak sehat, seperti avokad dan kacang-kacangan untuk memperlambat kekurangan air. "Saat malam, minum air secara konsisten daripada langsung minum banyak sebelum matahari terbit," ujarnya.

Tips Skincare Selama Ramadan

Kamu yang mengalami kulit kering saat puasa bisa menggunakan pelembap yang ekstra menghidrasi. Pakar pun menyarankan 'slugging' sebelum tidur untuk mempertahankan kelembapan sampai Magrib. 'Slugging' sendiri adalah metode mengoleskan petroleum jelly secara tebal di seluruh wajah untuk didiamkan semalaman. Kebanyakan orang menggunakan Vaseline untuk teknik itu.

"Hindari pula bahan yang membuat kulit kering seperti alkohol dan eksfoliator selama jam puasa," kata Dr. Ibrahim.

"Masker wajah dan face mist juga dapat memberikan hidrasi tambahan," kata Dr, Camp. "Gunakan pelembap wajah dengan bahan-bahan yang menghidrasi, seperti ceramide, gliserin, dan asam hialuronat," tambahnya.

Wudu dengan Air Suam

Saat Ramadan, intensitas salat menjadi bertambah, begitu juga dengan wudhu. Untuk menjaga kesehatan kulit, dermatologis menyarankan agar kamu memperhatikan temperatur airnya. Hindari wudhu dengan air yang terlalu hangat karena bisa menghilangkan kelembapan.

"Gunakan air suhu normal saat wudhu, karena air panas lebih mungkin menghilangkan minyak atau sebum berlebih. Salah satu fungsi sebum adalah menahan air di kulit untuk menjaga kelembapan. Tanpa kadar sebum yang cukup pada kulit, air dapat lebih mudah menguap dari permukaan kulit dan menyebabkan kulit kering," jelas Dr. Camp.

Dr. Ibrahim juga menyarankan untuk menepuk-nepuk kulit hingga kering dengan lembut setelah wudhu. Hal tersebut bisa mencegah berkembangnya bakteri saat wajah atau mukena dibiarkan terlalu basah.


Re-apply Skincare Setelah Wudu

Salah satu masalah kulit yang sering ditanyakan saat puasa adalah soal penggunaan skincare. Ketika kulit yang sudah diaplikasikan produk perawatan dibilas air sebelum salat, banyak yang mengira bahwa kita perlu mengulanginya lagi. Tapi dermatologis mengungkap tidak perlu demikian.

"Fokuslah pada penggunaan pelembap ringan pada wajah untuk menjaga hidrasi dan pertimbangkan spray wajah sesuai kebutuhan," kata Dr. Camp.

"Gunakan pelembap SPF pada siang hari untuk melindungi kulit dari radiasi UV. Gunakan bahan-bahan seperti hyaluronic acid dan glycerin. Hindari terlalu banyak membersihkan wajah atau menggunakan produk keras yang dapat merusak skin barrier," ujarnya lagi.




(ami/ami)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork