Saat Nenek-nenek Ikut Kelas Makeup Akibat Krisis Populasi di Jepang

Jepang mengalami krisis populasi akibat terus turunnya jumlah angka kelahiran bayi. Akibat krisis itu kini brand-brand kecantikan melirik pria dan wanita lansia sebagai target pasar mereka.

Seperti dikutip dari AP, Jepang adalah masyarakat dengan penuaan tercepat di dunia. Lebih dari seperempat populasi penduduk Jepang berusia 65 tahun ke atas atau mencapai 36 juta orang.

Berkaca pada kondisi tersebut brand-brand kecantikan mencoba mencari celah dengan melirik para lansia berjiwa muda sebagai target pasar mereka. Pasar untuk orang lanjut usia ini diperkirakan akan tumbuh lebih dari 100 triliun yen pada 2025, menurut studi dari Mizuho Bank.

Akira Shimizu, profesor bisnis di Universitas Keio, menyebut para lansia yang berjiwa muda ini sebagai 'kakek keren dan nenek lucu' yang tetap peka terhadap tren. Menurut Shimizu, orang-orang lanjut usia di Jepang saat ini tetap aktif, berkumpul dengan teman, dan berkencan, sehingga mereka ingin tampil menarik dan percaya diri.

"Mereka memikirkan pakaian dan riasan yang mencerminkan gaya mereka," katanya.

Melihat banyaknya kakek dan nenek yang berjiwa muda ini, Shiseido, merek kecantikan asal Jepang yang berdiri sejak 1987, menghadirkan kelas makeup gratis. Miwa Hiraku, pengajar kelas makeup Shiseido mengatakan, brand kecantikan tempatnya bekerja mengadakan kursus makeup gratis untuk orang lanjut usia di seluruh negeri.

Yoshiko Abe merupakan salah satu nenek-nenek yang mengikuti kelas makeup ini. Wanita yang sudah berusia 89 tahun ini dalam kesehariannya aktif olahraga di gym dan suka mengikuti kursus rias gratis.

"Itu sangat membantu," katanya dengan senyum lebar dan wajah berseri setelah mengenakan foundation dan lipstik merah muda.

Ada juga Yoshiko Hotta, seorang pria 85 tahun yang ikut kelas makeup ini. Dia tidak ikut mencoba blush on atau foundation, namun Yoshiko tertarik mengoleskan krim tangan dan skincare lainnya.