Kolagen adalah protein utama yang membentuk struktur kulit, memberikan kekuatan, elastisitas, dan hidrasi. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen alami dalam tubuh menurun, yang menyebabkan munculnya garis halus, kerutan, dan kulit yang semakin kendur.
Faktor eksternal seperti paparan sinar matahari, polusi, serta gaya hidup yang kurang sehat juga dapat mempercepat degradasi kolagen. Hal ini membuat banyak orang mencari cara untuk meningkatkan kadar kolagen agar kulit tetap kencang dan tampak awet muda.
Dua cara yang paling umum digunakan untuk meningkatkan produksi kolagen adalah melalui produk skincare yang mengandung bahan kolagen atau dengan mengonsumsi suplemen kolagen.
Produk perawatan topikal, seperti serum atau krim dengan kandungan kolagen diklaim dapat membantu merangsang produksi kolagen di kulit. Di sisi lain, suplemen kolagen, dikonsumsi dengan harapan dapat memperbaiki struktur kulit dari dalam.
Baca juga: 6 Kandungan Skincare yang Jadi Tren di 2025 |
Namun, masih ada perdebatan mengenai efektivitas antara skincare berbasis kolagen dan suplemen kolagen. Manakah produk kolagen yang lebih baik, skincare atau suplemen?
Skincare Mengandung Kolagen
Para pakar kulit mengatakan krim mengandung kolagen memang bisa memperbaiki penampilan kulit. Namun tidak mampu menembus lapisan pelindung kulit dan mulai membangun cadangan kulit baru.
Dermatolog Arianne Shadi Kourosh, asisten profesor di Harvard Medical School, menjelaskan, "Pelindung kulit kita hanya memungkinkan molekul yang sangat kecil untuk diserap, namun molekul kolagennya 100 kali lebih besar."
"Hanya ada sedikit bukti yang mendukung kemampuan krim kosmetik yang mengandung kolagen untuk meningkatkan kolagen di lapisan kulit yang lebih dalam," kata dokter kulit Brandon Kirsch, seperti dikutip dari Huffington Post.
Krim kolagen dapat memperbaiki penampilan kulit, tnamun lebih disebabkan karena kemampuannya yang melembapkan, bukan karena efek anti-penuaan. Namun bukan berarti kolagen sebagai bahan topikal tidak dapat memberikan perubahan pada penampilan kulit.
Penggunaan secara rutin bisa bantu menghilangkan garis-garis halus dan kerutan. Tapi yang perlu diingat, krim kolagen tidak serta merta mengembalikan kadar kolagen seperti saat masih kecil ataupun remaja.
"Krim kolagen dapat membantu menjaga kulit tetap terhidrasi, yang akan membuatnya lebih halus dan plumpy, serta elastisitasnya lebih tingg. Saat menggunakan krim kolagen, pastikan untuk menggunakan produk yang juga mengandung vitamin C untuk efek anti-penuaan yang lebih terlihat," saran dokter kulit Jeannette Graf, dari Mount Sinai School of Medicine.
Konsumsi Suplemen Kolagen
Banyak penelitian pada manusia yang menunjukkan bahwa asupan kolagen secara oral (diminum) dapat meningkatkan produksi kolagen kulit dan memberikan efek anti-penuaan.
"Saat kolagen dicerna, kolagen dipecah oleh lambung dan usus menjadi fragmen yang terbuat dari asam amino," jelas dokter kulit Joshua Zeichner.
Dia melanjutkan, "Produk pengurai kolagen ini kemudian menyebar ke seluruh aliran darah dan mencapai kulit. Ada teori bahwa pecahan tersebut bertindak seperti pemicu sel-sel kulit, menyuruh mereka meningkatkan produksi kolagen dengan membuat mereka berpikir bahwa kolagen alami telah dipecah."
Jika ingin mulai mengonsumsi suplemen kolagen, pastikan untuk membaca label dengan cermat. Umumnya suplemen kolagen berasal dari molekul jaringan hewan seperti ikan dan sapi. Jadi untuk yang menjalani gaya hidup vegetarian atau vegan, mungkin perlu mempertimbangkan alternatif lain.
Selain itu perbaiki pola makan dengan mengonsumsi makanan yang bisa mendukung produksi kolagen dalam tubuh. Misalnya saja telur, ikan dan kaldu tulang.
Simak Video "Video: Hati-hati! Overclaim Kosmetik Bisa Kena 12 Tahun Penjara"
(hst/hst)