Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mengenal Skincare Tretinoin yang Viral di TikTok, Apa Bedanya dengan Retinol?

Kiki Oktaviani - wolipop
Sabtu, 21 Des 2024 14:32 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Mirror reflection of woman with skincare cream, spa lotion or dermatology ointment for melasma or acne treatment. Bathroom facial routine, healthcare and face of girl apply cosmetics beauty product
Ilustrasi skincare Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages
Jakarta -

Dalam dunia kecantikan, bahan aktif dalam skincare sering menjadi sorotan, terutama di media sosial seperti TikTok. Salah satu bahan yang sedang viral adalah tretinoin. Dengan lebih dari 319 juta views di TikTok, tretinoin dianggap sebagai solusi untuk berbagai masalah kulit, mulai dari jerawat hingga tanda penuaan. Namun, apa sebenarnya tretinoin, dan perbedaannya dengan retinol.

Apa Itu Tretinoin?

Tretinoin adalah bentuk murni dari retinoid, yang merupakan turunan dari vitamin A. Menurut Dr. Ben Esdaile, dermatolog konsultan di Skin + Me, tretinoin pertama kali digunakan pada tahun 1962.

"Bahan ini telah didukung oleh lebih dari 50 tahun bukti klinis yang mendukung efektivitasnya," ungkap Dr. Ben, seperti dikutip dari Elle.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahan ini tersedia dalam bentuk topikal yang biasanya diresepkan untuk mengatasi jerawat, hiperpigmentasi, kerusakan kulit akibat sinar matahari, garis halus, dan kerutan. Sebagai bentuk paling kuat dalam keluarga retinoid, tretinoin bekerja langsung pada reseptor asam retinoat di sel kulit, mempercepat pergantian sel kulit, mengangkat sel kulit mati, dan merangsang produksi kolagen. Dengan kemampuan tersebut, tretinoin dapat memberikan hasil yang signifikan untuk kulit yang bermasalah.

Produk tretinoinProduk tretinoin Foto: dok. Instagram @tretinoin_antiaging

Namun, efek sampingnya tidak dapat diabaikan. Penggunaan tretinoin sering kali memicu fase yang disebut 'retinoid uglies' atau purging, di mana kulit menjadi merah, kering, dan bahkan lebih berjerawat sebelum akhirnya menunjukkan perbaikan.

ADVERTISEMENT

"Purging adalah reaksi normal saat bahan aktif meningkatkan pergantian sel kulit, yang dapat menyebabkan kulit mengelupas dan kering di awal pemakaian," ungkap Dr. Nyla Raja, pendiri Dr Nyla Skincare.

Seperti dikutip dari Woman World, Dr. Pooja Rambhia, seorang dermatolog bersertifikat, mengatakan bahwa pasien dengan kulit sensitif atau kondisi kulit tertentu harus berkonsultasi dengan dokter kulit sebelum memulai tretinoin. Selain itu, tretinoin sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan produk yang mengiritasi, seperti eksfoliator atau facial wash yang keras.

Tretinoin Vs Retinol

Retinol

Foto: Getty Images/ayo888

Walaupun keduanya berasal dari vitamin A, tretinoin dan retinol memiliki perbedaan signifikan dalam cara kerjanya.

1 Tretinoin adalah retinoid yang lebih kuat dan hanya tersedia melalui resep dokter di banyak negara.

2 Retinol lebih lemah dan tersedia secara bebas di pasaran.

3 Retinol harus melalui beberapa proses konversi dalam kulit untuk diubah menjadi asam retinoat yang aktif.

4 Tretinoin langsung bekerja sebagai asam retinoat tanpa perlu konversi, sehingga lebih cepat memberikan hasil.

5 Tretinoin cenderung lebih mengiritasi kulit, terutama pada awal penggunaan, dengan efek samping seperti kekeringan, kemerahan, dan pengelupasan.

6 Retinol, meskipun lebih lembut, membutuhkan waktu lebih lama untuk menunjukkan hasil yang sama.

Cara Menggunakan Tretinoin

Tretinoin

Foto: Getty Images/Liliboas

Dr. Rambhia menyarankan untuk mengoleskan sedikit saja seukuran kacang polong pada malam hari secara merata pada kulit yang telah dibersihkan, hindari area sensitif seperti mata dan mulut. Langkah berikutnya adalah salah satu yang terpenting, yakni menggunakan moisturizer karena retinoid dapat membuat kulit kering.

Ilustrasi wanita memakai obat jerawatIlustrasi skincare Foto: Getty Images/Boyloso

"Lanjutkan dengan moisturizer yang lembut untuk membantu mengurangi kekeringan dan meminimalkan iritasi," sarannya.

"Oleskan tretinoin di malam hari karena dapat dinonaktifkan oleh paparan cahaya. Selain itu, penggunaan sunscreen minimal SPF 30 secara teratur di siang hari penting untuk melindungi kulit Anda dari kerusakan akibat sinar UV," tambahnya.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads