Nggak Nyangka, 3 Bahan Alami dari Hutan Indonesia Ini Populer Dibuat Skincare

Skincare dari bahan alami dan ramah lingkungan kini makin populer. Pergerakan tren ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran anak muda untuk menerapkan conscious beauty.

Gerakan membeli produk kecantikan yang peduli akan keberlangsungan Bumi pun menjadi bagian dari strategi utama industri kecantikan. Bahkan conscious beauty diprediksi akan terus berkembang menjadi standar baru dalam industri kecantikan global.

Seiring dengan itu, beberapa bahan alami untuk skincare semakin dikenal. Kita patut berbangga karena sebagian bahan yang kini jadi primadona berasal dari hutan-hutan di Indonesia.

Tak sekadar bermanfaat bagi kulit, sumber daya alam asli Nusantara ini juga ramah lingkungan. Ingin tahu apa saja?

1. Illipe Butter

Illipe butter atau tengkawang. Foto: Dok. Female Daily

Illipe butter kini jadi salah satu bahan skincare yang populer di kalangan beauty enthusiast. Dikenal sebagai shea butter-nya Indonesia, sejumlah brand kecantikan mulai menggunakan biji pohon yang juga disebut dengan 'mentega tengkawang' ini, menjadi bahan utama dalam produk-produk mereka.

"Illipe butter atau tengkawang adalah salah satu bahan kosmetik yang sangat penting dari hutan Kalimantan. Tengkawang merupakan pohon asli endemik di Kalimantan, tidak ada di tempat lain. Ini salah satu bahan berharga," terang konservator hutan Farwiza Farhaan saat talkshow 'The Future is Conscious Beauty' di Beauty Science Tech 2024 yang digelar ParagonCorp di Senayan City, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Dia menjelaskan bahwa illipe butter efektif melembapkan kulit, kaya nutrisi dan memiliki kemampuan menenangkan kulit. Illipe butter biasa digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan sabun, krim, losion, lip balm hingga kondisioner rambut.

"Tengkawang ini dipanen dari buah-buah yang jatuh jadi pohonnya tidak harus ditebang, dan semakin tua pohon, semakin banyak buahnya dan menghasilkan semakin banyak mentega tengkawang," lanjut Farwiza, yang menambahkan bahwa buah atau biji tengkawang kini banyak diekspor dan digunakan brand luar negeri.

2. Dragon's Blood

Dragon's Blood atau jernang. Foto: Getty Images/Mangkelin

Dragon's Blood juga dikenal dengan Jernang, yakni sejenis resin yang dihasilkan dari buah pohon spesies rotan bernama latin Dhaemorhop draco. Resin dari jernang berwarna merah, sehingga disebut dengan 'darah naga'.

"Dragon's Bood hadirnya di hutan-hutan Indonesia terutama Sumatera. Ini salah satu bahan yang baik untuk penyembuhan luka dan bahan untuk lipstik," ucap wanita yang juga menjabat sebagai chairperson yayasan HAKA Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh) ini.

3. Patchouli

Petani merawat tanaman nilam (Pogostemon cablin benth) di kawasan perkebunan, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (18/10/2024). Minat masyarakat membudidayakan tanaman nilam kembali meningkat seiring dengan naiknya harga jual minyak nilam (minyak atsiri) dari Rp1,3 juta per kilogram menjadi Rp2,2 juta per kilogram. ANTARA FOTO/ Akbar Tado/rwa. Foto: Antara Foto/Akbar Tado

Patchouli oil atau minyak nilam berasal dari tanaman Pogostemon cablin yang banyak tumbuh di hutan kita. Indonesia pun menjadi negara penghasil minyak nilam terbesar di dunia.

Patchouli populer sebagai bahan dasar pembuatan parfum, namun di samping itu, tanaman ini juga punya banyak manfaat bagi kulit dan kesehatan. Minyak nilam dapat memperkuat barrier kulit untuk menangkal efek buruk sinar ultraviolet, kaya antioksidan hingga merangsang pembentukan kolagen.

"Patchouli punya manfaat anti-mikroba, antiviral, dia juga bisa jadi base parfum yang alami dan tahan lama," pungkas Farwiza.