Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tren Conscious Beauty, Jadi Cantik Tanpa Merusak Bumi

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Minggu, 01 Des 2024 10:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

ilustrasi wanita berbelanja
Ilustrasi wanita belanja di supermarket. Foto: Getty Images/97
Jakarta -

Conscious beauty belakangan ini ramai digaungkan sejumlah brand kecantikan. Bukan sekadar tren sesaat, conscious beauty merupakan gerakan global yang banyak didukung kalangan muda, khususnya Gen Z dan Gen Alpha.

Konsep conscious beauty sebenarnya sudah dimulai sejak era 2000-an, dan jadi perbincangan hangat pada pertengahan 2010, ketika makin banyak orang sadar bahwa industri kecantikan memiliki jejak karbon besar. Tak sedikit produk kecantikan yang mengandung bahan kimia berbahaya, memakai plastik sekali pakai bahkan diujicobakan ke hewan.

Namun, momentum besarnya terjadi dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi COVID-19 pada 2020, yang mendorong banyak orang untuk lebih memikirkan dampak konsumsi mereka terhadap diri sendiri dan planet. Konsumen pun mulai mencari produk yang lebih 'bersih' (clean beauty) dan transparan dalam daftar bahan dan proses produksinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ngomongin kata sadar (conscious), itu ketika kita memberi perhatian lebih akan setiap aksi atau pilihan-pilihan yang mau kita lakukan atau konsumsi. Tidak FOMO (fear of missing out). Sebagai konsumen haru baca sebelum membeli, put attention before consumption," tutur Cynthia S Lestari, praktisi ramah lingkungan dan penggagas Lyfe With Less, dalam talkshow bertema 'The Future is Conscious Beauty' di Beauty Science Tech 2024 yang digelar ParagonCorp di Senayan City, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2024).

Jerhemy Owen, seorang konten kreator tentang lingkungan hidup menambahkan, "Conscious living atau conscious beauty adalah bagaimana caranya kita sadar dengan apa yang kita pakai sehari-hari. Contohnya baju, dipikirin dulu ramah lingkungan nggak ya, fast fashion nggak ya, atau makanan in ramah lingkungan nggak ya? Begitu juga beauty, kosmetik, skincare atau makeup pilih yang ramah lingkungan. Artinya kita sadar untuk berusaha memikirkan pemilihan bahan, sumber daya alam dari mana. Se-simple kita mikirin sesuatu apa dampak dari yang kita konsumsi."

ADVERTISEMENT

Singkatnya, conscious beauty adalah konsep kecantikan yang tidak hanya peduli dengan penampilan, tapi juga dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan. Bayangkan ketika kamu tetap cantik tanpa menyakiti bumi atau makhluk hidup lain dalam prosesnya.

Bagaimana menerapkan conscious beauty dalam kehidupan sehari-hari? Kamu bisa memulainya dengan lima langkah mudah:

1. Pilih Produk dengan Label Ramah Lingkungan yang Sudah Tersertifikasi

Cari produk yang memiliki label eco-friendly, vegan, atau cruelty-free. Ini artinya produknya tidak memakai bahan kimia berbahaya, tidak diuji ke hewan, dan ramah untuk bumi. Produk berlabel organik juga bisa jadi opsi karena bahannya alami.

2. Gunakan Produk dengan Kemasan Minim Plastik

Produk dengan kemasan kaca, kaleng, atau isi ulang (refill) adalah pilihan yang lebih baik, karena lebih mudah didaur ulang atau pakai kembali. Sementara plastik, terutama yang sekali pakai, butuh waktu ratusan tahun untuk terurai.

3. Gunakan Sampai Habis

Sering kali, kita tergoda membeli produk baru sebelum yang lama habis. Kebiasaan ini tidak hanya a boros, tapi juga menumpuk lebih banyak sampah. Jadi, biasakan pakai sampai habis dulu sebelum beli yang baru.

4. Pilih Produk Lokal

Banyak brand kecantikan lokal sekarang yang menawarkan produk sustainable, dengan harga lebih terjangkau dibandingkan brand internasional. Selain itu Brand lokal biasanya punya jejak karbon lebih kecil karena produksinya dekat dengan tempat tinggal kita.

5. Kurangi Belanja Impulsif

Pilih produk yang benar-benar kamu butuhkan, bukan karena iklan, tren atau diskon.

"Ketika mau beli sesuatu otaknya bekerja dulu. Jauh dari impulsif dan FOMO," kata Cynthia.

6. Kembalikan atau Daur Ulang Kemasan Kosong

Ikuti program pengembalian kemasan kosong yang ditawarkan oleh beberapa brand. Cari tahu lokasi mana saja kamu bisa menaruh kemasan kosong untuk diolah kembali menjadi barang baru.

7. Beli Produk dengan Ukuran Besar

Membeli produk kecantikan dalam ukuran besar bisa mengurangi jumlah sampah kemasan. Selain itu kemasan yang lebih besar biasanya juga lebih hemat dibandingkan kemasan kecil.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads