Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ini Cara Menghilangkan Hiperpigmentasi pada Kulit dan Penyebabnya

ilham fikriansyah - wolipop
Sabtu, 01 Jun 2024 11:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Problems with acne and scar on the female skin.
Ilustrasi masalah di kulit wajah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Boyloso
Daftar Isi
Jakarta -

Kulit wajah yang jarang dirawat dapat menyebabkan sejumlah masalah, salah satunya hiperpigmentasi. Kondisi ini menyebabkan timbulnya bercak-bercak gelap di kulit wajah.

Sebenarnya, hiperpigmentasi bukanlah hal yang membahayakan karena tidak menimbulkan sensasi nyeri atau gatal. Hanya saja, bercak-bercak hitam tersebut dapat mengganggu penampilan seseorang, sehingga bikin tidak percaya diri.

Ada sejumlah penyebab terjadinya hiperpigmentasi pada kulit wajah. Namun jangan khawatir, karena hiperpigmentasi masih bisa dihilangkan. Bagaimana caranya? Simak dalam artikel ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Menghilangkan Hiperpigmentasi

Memang, hiperpigmentasi bukanlah suatu penyakit yang berbahaya. Namun jika tidak segera diatasi, hal itu membuat bercak-bercak semakin terlihat gelap dan sulit dihilangkan.

Lantas, bagaimana cara menghilangkan hiperpigmentasi? Dilansir situs Healthline, berikut caranya:

ADVERTISEMENT

1. Terapi Laser

Cara yang satu ini sudah dilakukan oleh banyak orang. Terapi laser disebut ampuh dan efektif dalam menghilangkan hiperpigmentasi.

Meski begitu, sebelum melakukan terapi laser sebaiknya diskusikan kembali dengan dokter atau spesialis perawatan kulit. Lalu, pertimbangkan juga biayanya karena bakal merogoh kocek cukup dalam.

2. IPL (Intense Pulse Light)

Kamu juga bisa menggunakan metode IPL untuk menghilangkan hiperpigmentasi. Terapi IPL dapat merangsang pertumbuhan kolagen dalam dermis, sehingga dapat mengatasi hiperpigmentasi secara menyeluruh.

3. Mikrodermabrasi

Mikrodermabrasi merupakan salah satu cara untuk menghilangkan hiperpigmentasi dengan mempengaruhi epidermis (jaringan parut superfisial).

Dalam prosedurnya, dokter akan menggunakan alat genggam seperti bor dan sikat kawat atau bahan abrasif lainnya.

Lalu, alat tersebut akan digesekkan ke seluruh kulit wajah untuk menghilangkan epidermis. Meski terkesan mengerikan, namun prosedur ini aman karena dilakukan secara perlahan dan lembut.

4. Chemical Peeling

Cara berikutnya adalah dengan metode chemical peeling. Sebagai informasi, chemical peeling merupakan perawatan wajah dengan menggunakan larutan kimia khusus untuk mengangkat kotoran dan sel-sel kulit mati.

Jadi, kulit wajah akan dioleskan dengan larutan kimia khusus, lalu kulit akan terlihat seperti melepuh dan akhirnya terkelupas. Nah, kulit wajah yang baru nanti akan terlihat lebih halus dan tidak begitu keriput dibandingkan kulit yang lama.

5. Retinoid

Retinoid merupakan salah satu bahan aktif yang digunakan untuk perawatan kulit. Berasal dari vitamin A, struktur molekul yang kecil membuat retinoid dapat menembus jauh ke dalam kulit dan merawat lapisan di bawah epidermis.

Akan tetapi, retinoid hanya boleh digunakan berdasarkan anjuran dokter. Jadi, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter atau spesialis perawatan kulit untuk mencegah efek samping.

Penyebab Hiperpigmentasi

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan kulit wajah mengalami hiperpigmentasi. Mengutip Medical News Today, hiperpigmentasi dapat terjadi karena kulit memproduksi melanin berlebih. Melanin merupakan pigmen yang memberikan warna pada kulit.

Untuk lebih jelasnya, berikut sejumlah hal yang bisa menyebabkan hiperpigmentasi:

1. Paparan Sinar Matahari

Penyebab yang pertama karena terpapar sinar matahari. Sebab, tubuh memproduksi lebih banyak melanin untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari dalam waktu lama.

Hal tersebut menyebabkan timbul bintik-bintik hitam atau bercak pada kulit. Kondisi ini disebut juga bintik-bintik penuaan atau matahari.

2. Peradangan Kulit

Peradangan kulit juga bisa menyebabkan kulit wajah mengalami hiperpigmentasi, seperti mengalami seperti jerawat, eksim, hingga lupus. Hal ini membuat area di sekitar kulit wajah menjadi gelap.

Orang yang memiliki warna kulit cenderung gelap lebih mungkin mengalami hiperpigmentasi pasca inflamasi.

3. Reaksi Obat

Penyebab lainnya disebabkan oleh reaksi obat-obatan tertentu, seperti obat antimalaria dan antidepresan trisiklik. Dalam sejumlah kasus, bercak hitam di kulit dapat berubah menjadi abu-abu.

Selain itu, penggunaan bahan kimia dalam perawatan topikal atau obat oles juga bisa menyebabkan seseorang mengalami hiperpigmentasi.

Itu dia cara menghilangkan hiperpigmentasi pada kulit wajah dan faktor apa saja yang bisa menyebabkannya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.

(ilf/inf)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads