Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

7 Penyebab Jerawat dan Pengobatannya Menurut Ahli

Izzah Putri Jurianto - wolipop
Selasa, 09 Mei 2023 08:31 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Problems with acne and scar on the female skin.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Boyloso
Jakarta -

Detikers, apakah kamu sering merasa kurang percaya diri karena kulit yang berjerawat? Ingin menyembuhkan jerawat, namun belum paham betul penyebabnya?

Penyebab jerawat pada tiap orang bisa berbeda-beda, tergantung lingkungan, kondisi tubuh, hingga kebiasaan hidupnya masing-masing. Oleh sebab itu, kamu harus mengenali terlebih dahulu apa penyebab kulit berjerawat agar bisa mendapat penanganan yang tepat.

Dikutip dari salah satu sumber resmi National Institutes of Health, berikut ulasan lengkap mengenai jerawat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Jerawat?

Jerawat merupakan sebuah kondisi reaksi pada kulit yang pada dasarnya disebabkan penyumbatan pori-pori kulit. Berawal dari minyak yang menumpuk, kemudian berdampak pada munculnya jerawat. Umumnya, jerawat muncul di kulit wajah. Namun, kondisi jerawat di bagian tubuh lain seperti punggung, dada, dan bahu pun sering terjadi.

Bisa dibilang, jerawat ialah kulit yang meradang karena banyaknya bakteri yang terjebak di pori-pori. Karena itulah, kalau kita perhatikan, jerawat biasanya berwarna kemerahan dan sedikit membengkak. Bahkan, beberapa orang merasa jerawat menyebabkan rasa nyeri ketika disentuh.

ADVERTISEMENT

Perlu diingat, jerawat bisa tumbuh di kulit siapa saja, tak pandang usia, ras, maupun jenis kelaminnya. Namun umumnya, orang-orang yang kulitnya berjerawat ialah remaja dan dewasa. Hal ini karena hormon sedang mengalami transisi, atau yang bisa kita sebut sebagai masa puber.

Saat memasuki usia tiga puluhan, ada orang yang kulitnya terbebas dari jerawat. Meski begitu, sebagian lainnya mungkin masih bermasalah dengan jerawat meski sudah berusia empat puluh hingga lima puluh.

Kenapa Kulit Muncul Jerawat?

Menurut penelitian di dunia medis, setidaknya ada tujuh faktor yang menjadi penyebab utama maupun menambah resiko pertumbuhan jerawat.

1. Produksi Minyak Berlebih

Harusnya, minyak alami yang diproduksi kulit berfungsi agar kulit tak dehidrasi. Akan tetapi, jika produksinya sudah terlalu berlebihan, hal ini menjadi pengundang bibit-bibit jerawat.

2. Pertumbuhan Sel Kulit Mati

Sel kulit mati yang menumpuk juga berkontribusi besar terhadap munculnya jerawat. Karena itulah, dalam dunia kecantikan, beberapa orang rutin melakukan eksfoliasi setidaknya seminggu sekali.

3. Hormon

Sudah bukan rahasia lagi bahwa perubahan hormon merupakan pemicu berkembangnya jerawat. Pada pria, hal ini disebabkan oleh peningkatan androgen saat pubertas, menyebabkan kelenjar sebaceous membesar dan meningkatkan keluarnya sebum. Sementara pada wanita, perubahan hormon tak hanya terjadi saat masa puber, tapi juga ketika sedang mengandung.

4. Penurunan Gen

Peneliti menyebutkan bahwa riwayat keluarga bisa menjadi salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap kemunculan jerawat. Orangtua yang punya masalah dengan jerawat sangat mungkin menurunkan kondisi yang sama kepada keturunannya.

5. Lingkungan

Siapa bilang bahwa lingkungan tak bisa menyebabkan jerawat? Terlalu sering terpapar panasnya matahari dan debu, jika tak diimbangi dengan merawat kulit, tentu membuat jerawat tumbuh.

6. Konsumsi Obat-obatan

Salah satu efek samping ketika sedang mengonsumsi obat-obatan karena kondisi kesehatan adalah resiko munculnya jerawat. Beberapa jenis obat tersebut antara lain ialah hormon, kortikosteroid, dan lithium.

7. Menggosok Kulit Terlalu Kasar

Tidak hanya faktor eksternal, ternyata kebiasaan kita dalam merawat wajah pun bisa menyebabkan jerawat, loh. Misalnya, kamu sering mencuci muka dengan gerakan yang kasar atau mengeringkan muka dengan handuk badan.

Jenis-jenis Jerawat

Mengutip dari website National Institutes of Health, ternyata ada beberapa jenis jerawat, tak melulu benjolan berwarna kemerahan.

  1. Whitehead atau komedo putih ialah folikel rambut di bawah kulit yang tersumbat, ditandai dengan benjolan putih
  2. Komedo berwarna hitam yang disebabkan oleh penyumbatan folikel dan muncul hingga ke permukaan kulit
  3. Papula merupakan inflamasi kulit yang ditandai oleh benjolan kecil berwarna merah muda. Saat disentuh, papula terasa lebih lunak daripada jerawat pada umumnya
  4. Pustula, yakni lesi putih atau kuning yang berisi nanah
  5. Nodul adalah lesi dengan tekstur lebih padat yang ukurannya cenderung besar. Saat disentuh, nodul akan terasa nyeri
  6. Jerawat nodul atau kistik, yakni istilah untuk menyebut lesi bernanah yang cukup dalam dan nyeri

Bagaimana Cara Mengatasi Jerawat?

Untuk kulit yang berjerawat, dokter kulit memberikan sejumlah rekomendasi penggunaan skincare yang mengandung bahan sebagai berikut.

  1. Antibiotik yang dapat dikombinasikan dengan obat topikal lainnya
  2. Benzoil peroksida untuk mengatasi bakteri serta mengurangi pengeluaran sebum
  3. Resorsinol sebagai pemecah komedo dan komedo putih
  4. Retinoid dari vitamin A untuk mengurangi radang yang muncul karena jerawat
  5. Salicylic acid yang berfungsi mengeksfoliasi kulit serta menjaga kebersihan pori-pori
  6. Sulfur untuk menyerap kelebihan produksi sebum pemicu jerawat
(fds/fds)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads