ADVERTISEMENT

Transplantasi Rambut Seperti Anang Hermansyah, Efektifkah Atasi Kebotakan?

Hestianingsih - wolipop Kamis, 06 Jan 2022 14:45 WIB
Anang Hermansyah Anang Hermansyah transplantasi rambut. Foto: Instagram/@ananghijau
Jakarta -

Anang Hermansyah menjalani transplantasi rambut di Turki demi memiliki rambut lebat. Seiring bertambahnya usia, rambut musisi 52 tahun ini memang kian menipis.

Transplantasi rambut memang menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kebotakan atau ingin menambah rambut di bagian-bagian tubuh tertentu. Selain Anang Hermansyah, Kevin Aprilio diketahui juga menjalani prosedur tersebut.

Apa itu transplantasi rambut dan seperti apa prosesnya?

Seperti dilansir dari Healthline, transplantasi rambut dilakukan dengan mengambil rambut dari area kepala atau bagian tubuh lain yang lebat, lalu menanamnya di bagian kulit kepala yang bermasalah. Sedikitnya ada tiga metode transplantasi rambut yakni flap surgery atau operasi perluasan jaringan kepala, operasi mengurangi kulit kepala dan implan rambut.

Prosedur cangkok atau transplantasi rambut pertama kali diyakini terjadi pada 1939 di Jepang. Kala itu, area rambut yang dicangkok tak sebanyak seperti saat ini.

Seiring perkembangan teknologi kedokteran dan kecantikan, pencangkokan bisa mencapai ribuan helai rambut. Bahkan tak hanya di kulit kepala, tapi juga bagian lain di kulit wajah, semisal dahi dan wajah bagian bawah (jenggot atau berewok).

Pada 2011, Huffington Post pernah mengabarkan, prosedur ini sangat populer di kalangan pria karena merasa lebih aman ketimbang mengonsumsi obat kebotakan, yakni finasteride (propecia). Kabarnya, obat tersebut menimbulkan efek samping seksual seperti disfungsi ereksi serta kehilangan gairah bercinta.

anang hermansyah lakukan transplantasi rambutAnang Hermansyah lakukan transplantasi rambut. Foto: YouTube

Efektivitas Transplantasi Rambut

Menurut situs National Institutes of Health, setidaknya 10 - 80 persen rambut yang dicangkok akan tumbuh lebat dalam kurun tiga hingga empat bulan.

Namun perlu diketahui, rambut hasil cangkok tak akan bertahan selamanya. Rambut ini juga tetap menipis seiring penuaan.

Prosedur ini tak akan efektif pula pada mereka yang mengalami kebotakan parah di hampir seluruh bagian kulit kepala, pasien kemoterapi, serta yang memiliki bekas luka tebal pada kulit kepala.

Dengan segala kelebihannya, tak heran bila transplantasi rambut terbilang cukup mahal. Di Amerika Serikat, harganya berada pada kisaran US$ 4.000 hingga US$ 15.000 (Rp 57 juta - Rp 216 juta) per sesi.



Simak Video "Ingin Implan Rambut? Begini Kata Dokter Kecantikan"
[Gambas:Video 20detik]
(hst/hst)