Saran Psikolog Buat Wanita yang Jerawatan Parah Sampai Stres
Gresnia Arela Febriani - wolipop
Senin, 28 Okt 2019 18:07 WIB
Jakarta
-
Jerawat dapat mengganggu penampilan keseharian. Tak sedikit wanita yang murung atau bahkan stres akibat mengalami jerawatan parah di wajah.
Saat stres melanda karena kondisi jerawatan yang dialami, psikolog Ratih Zulhaqqi, MPsi memberikan saran untuk mengatasi perasaan negatif tersebut. Menurutnya yang paling penting dilakukan adalah menerima kondisi tersebut.
"Menurutku yang harus dilakukan adalah accept this situation, jadi kalau sisi psikologis bukan fokus kepada "haduh jerawatan nih gimana dong?" Tetapi kepada apa yang bisa aku lakukan ya? Ya sudah ikhtiarnya sudah berobat ke dokter kalau jerawatnya sudah parah banget. Atau misalnya melakukan beberapa tips, tidurnya merasa cukup, bersih terus mukanya, yang penting sudah ikthiar tinggal di accept atau diterima kondisinya bahwa memang dia adalah tipe yang jerawatan," ucap Ratih saat berbincang dengan Wolipop baru-baru ini.
Ratih tak menampik jerawat parah bisa terjadi saat seseorang mengalami stres atau depresi. Dia menyebut kondisi tersebut sebagai acne depression. Ketika hal itu terjadi, orang yang mengalaminya perlu memahami dulu bahwa jerawatnya disebabkan karena masalah emosionalnya.
"Kalau jenis jerawatnya yang di-trigger karena kondisi emosi tertentu bisa jadi itu jerawat yang memang perlu dipahami apakah kamu mengalami stres kah? Atau pola pikirnya mesti diubah. Cuma untuk bisa sampai ditahap kita paham itu jerawat karena stres itu susah lho!" tutur psikolog yang praktek di Klinik Kancil, Duren Tiga, Jakarta Selatan itu.
Saat sudah memahami bahwa jerawat yang terjadi karena stres, mulailah lakukan pengobatan untuk mengatasinya. Dan ketika sudah melakukan berbagai cara untuk menyembuhkan jerawat namun ternyata masalah kulit itu tetap terjadi, lagi-lagi menurut Ratih, tidak perlu murung ataupun sedih.
"Daripada kita ngedumel, ngomel dan kesel sendiri malah membuat jadi lebih stres kan? Yang akhirnya membuat hormon semakin tidak balance dan akhirnya semakin banyak jerawatnya. Menurutku kita itu harus accept, menerima kondisi kalau memang kita lagi dalam kondisi berjerawat dan hormon lagi tidak stabil," tutup Ratih.
(eny/eny)
Saat stres melanda karena kondisi jerawatan yang dialami, psikolog Ratih Zulhaqqi, MPsi memberikan saran untuk mengatasi perasaan negatif tersebut. Menurutnya yang paling penting dilakukan adalah menerima kondisi tersebut.
"Menurutku yang harus dilakukan adalah accept this situation, jadi kalau sisi psikologis bukan fokus kepada "haduh jerawatan nih gimana dong?" Tetapi kepada apa yang bisa aku lakukan ya? Ya sudah ikhtiarnya sudah berobat ke dokter kalau jerawatnya sudah parah banget. Atau misalnya melakukan beberapa tips, tidurnya merasa cukup, bersih terus mukanya, yang penting sudah ikthiar tinggal di accept atau diterima kondisinya bahwa memang dia adalah tipe yang jerawatan," ucap Ratih saat berbincang dengan Wolipop baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratih tak menampik jerawat parah bisa terjadi saat seseorang mengalami stres atau depresi. Dia menyebut kondisi tersebut sebagai acne depression. Ketika hal itu terjadi, orang yang mengalaminya perlu memahami dulu bahwa jerawatnya disebabkan karena masalah emosionalnya.
"Kalau jenis jerawatnya yang di-trigger karena kondisi emosi tertentu bisa jadi itu jerawat yang memang perlu dipahami apakah kamu mengalami stres kah? Atau pola pikirnya mesti diubah. Cuma untuk bisa sampai ditahap kita paham itu jerawat karena stres itu susah lho!" tutur psikolog yang praktek di Klinik Kancil, Duren Tiga, Jakarta Selatan itu.
Saat sudah memahami bahwa jerawat yang terjadi karena stres, mulailah lakukan pengobatan untuk mengatasinya. Dan ketika sudah melakukan berbagai cara untuk menyembuhkan jerawat namun ternyata masalah kulit itu tetap terjadi, lagi-lagi menurut Ratih, tidak perlu murung ataupun sedih.
"Daripada kita ngedumel, ngomel dan kesel sendiri malah membuat jadi lebih stres kan? Yang akhirnya membuat hormon semakin tidak balance dan akhirnya semakin banyak jerawatnya. Menurutku kita itu harus accept, menerima kondisi kalau memang kita lagi dalam kondisi berjerawat dan hormon lagi tidak stabil," tutup Ratih.
(eny/eny)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Jakarta X Beauty 2025
Cerita Jastiper Omzet Tembus Rp 10 Juta Sehari di Jakarta X Beauty 2025
Jakarta X Beauty 2025
Berburu Promo Perawatan Rambut di Jakarta X Beauty 2025, Ada Diskon 60%
Jakarta X Beauty 2025
Yuk Daur Ulang Kemasan Kosmetik dan Skincare Bekas di Jakarta X Beauty 2025
Serum Vitamin C Korea Terbaru yang Lembut di Kulit Tanpa Mengiritasi
Trik Keramas TikTok Viral Shampoo Sandwich, Bisa Bikin Rambut 'Badai'?
Most Popular
1
Potret Pernikahan Selebgram Amanda Zahra yang Trending, Jadi Pengantin Sunda
2
Cher Siap Menikah Lagi Menjelang Usia 80 dengan Pria 39 Tahun
3
Tampak Kaya Raya Ternyata Gelandangan, Pria Tipu 5 Wanita Berakhir Ditangkap
4
Ramalan Zodiak 8 Desember: Libra Harus Jujur, Sagitarius Lebih Bijak
5
Karyawan Gugat Perusahaan Setelah Dipecat karena Masuk Kantor Terlalu Pagi
MOST COMMENTED











































