Kisah Wanita dengan Tumor Mulut yang Sukses Jadi Beauty Vlogger

Jakarta - Menjadi selebgram bukan hanya bisa dilakukan mereka yang berpenampilan sempurna. YouTuber ini pun membuktikannya. Mengidap tumor mulut, wanita bernama Marimar Quiroa berikut menunjukkan jika ia bisa jadi apa saja, termasuk vlogger kecantikan. Akun YouTube wanita asal Amerika Serikat ini pun punya ratusan ribu pengikut.

Marimar Quiroa lahir dengan tumor cystic hygroma di bagian mulutnya sejak lahir. Karena kondisinya itu, wanita 24 tahun ini telah menjalani lebih dari 20 kali operasi dan mungkin akan bertambah. Tumor yang tumbuh di daerah wajah hingga leher tersebut pun sebenarnya mempengaruhi kemampuannya untuk makan dan berbicara.

Namun Marimar tidak membiarkan hal tersebut membatasi dirinya untuk beraktivitas dan mengekspresikan diri. Ia tetap percaya diri dalam menjalani hidup sebagai mahasiswa, mengajar Zumba hingga jadi YouTuber.

"Hidup terlalu pendek untuk mengkhawatirkan mengenai apa yang orang pikirkan atau perkataan buruk tentang aku. Jalanilah hidup kalian dengan maksimal. Apa yang penting adalah kecantikan ada dalam dirimu. Hiduplah tanpa batasan. Terima kasih untuk dukungan dan cinta kalian," tulis Marimar di akun Facebook-nya.

Foto: Instagram @makeupartistgorda66

Karenanya, ia memulai akun YouTube 'MakeupArtistGorda66' untuk menginspirasi orang-orang yang memiliki keterbatasan. Marimar pun memang terlihat cukup mahir dalam merias wajah. Belakangan, Marimar tak hanya mengunggah video tutorial kecantikan tapi juga vlogging mengenai kehidupannya.

"Untukku, kecantikan berarti menerima dirimu sendiri dan mengabaikan apa yang orang lain bicarakan kepada mu. Tunjukkan kecantikanmu, tidak peduli jika kamu punya wajah yang berbeda, terima dirimu sendiri. Ketika aku lebih muda aku berbicara di cermin dan berbicara pada diriku sendiri bahwa aku cantik. Aku akan mendorong diri ku sendiri dan mengurutkan hal-hal baik mengenai aku dan itu membangun percaya diriku bertahun-tahun," kata Marimar kepada Barcroft TV.

Punya tampilan wajah yang berbeda membuat Marimar sering menghadapi penindasan dan komentar tidak menyenangkan. Karena itu, ia harus menguatkan diri untuk bisa hidup tanpa peduli perkataan orang lain.

"Orang-orang mengatakan aku terlihat seperti monyet, bahwa mulutku salah. Aku melihat mereka memperhatikanku. Aku kadang menyuruh mereka berhenti atau aku abaikan saja tapi jika orang-orang memandangiku, aku memandangi mereka balik. Aku menolah untuk berpaling sampai mereka berhenti memandangi," tuturnya. (ami/ami)