Laporan dari Bangkok
Rahasia Teknologi di Balik Hair Dryer Dyson Seharga Rp 6 Jutaan
Kiki Oktaviani - wolipop
Rabu, 18 Jan 2017 08:04 WIB
Bangkok
-
Dyson baru saja merilis hair dryer terbaru, Dyson Supersonic. Hair dryer ini menjadi perangkat penataan rambut revolusioner yang sejak tahun lalu rilis di Inggris dan Amerika, namun baru Januari ini diluncurkan di Asia.
Jika menyebut revolusioner, tentu saja tidak lepas dari teknologi canggih, perangkat yang mudah digunakan dan efektif. Tapi ketika mendengar harganya, mungkin kamu akan takjub. Hair dryer terbaru ini dibanderol seharga Rp 5,999 juta atau mendekati Rp 6 juta.
Dyson sendiri lebih dikenal sebagai perusahaan teknologi yang memproduksi vacuum cleaner. Untuk pertamakalinya, Dyson masuk ke ranah kecantikan. Ada alasannya mengapa Dyson tertarik untuk merancang hair dryer.
Semua bermula dari James Dyson, pendiri perusahaan Dyson yang merasa bahwa hair dryer yang ada tidak memiliki keistimewaan sejak 60 tahun lalu ditemukan. Zaman dulu hair dryer dengan panas yang tinggi dan bisa mengeringkan rambut setelah keramas plus mem-blownya merupakan benda yang keren.
Hair dryer memang dapat memberikan solusi untuk mengeringkan rambut sekaligus alat styling. Namun masih akan ada masalah setelah itu, terutama jika dipakai secara rutin, yakni kekeringan pada rambut.
James merasa produk hair dryer yang ada tidak memiliki perkembangan. Frustasi akan hal itu, James menuntut para teknisinya untuk membuat sesuatu yang lebih dari hair dryer biasanya. Setelah melalui pengujian yang panjang, para teknisi menemukan teknologi bernama Intelligent Heat Control.
"Dyson Supersonic memiliki teknologi Intelligent Heat Control yang dapat menstabilkan suhu panas agar tidak berlebihan. Menggunakan terminator kaca yang dapat mengukur suhu 20 kali setiap satu detik dan mentransmisikan data tersebut ke mikroprosesor sehingga mengontrol panas," jelas direktur produk haircare dari Dyson, Graeme McPherson dalam peluncuran Dyson Supersonic se-Asia di Central World, Bangkok, Thailand, Selasa (17/1/2017).
McPherson menjelaskan bahwa produk ini bukanlah produk yang dibuat hanya satu atau dua tahun, namun sudah melalui penelitian bertahun-tahun. Mekanik yang turun tangan pun bukan sekadar merancang alat hair dryer, namun juga mempelajari seluk-beluk tentang rambut hingga kondisi-kondisi rambut.
Dyson telah meneliti ribuan rambut di seluruh dunia untuk membuat rambut tetap sehat dan berkilau. "Dyson Supersonic menggunakan teknologi revolusioner. Kami meneliti tujuh jenis rambut yang berbeda. Kami membuat teknologi yang membuat rambut tetap bersinar, halus dan sehat," ujar McPherson. (kik/hst)
Jika menyebut revolusioner, tentu saja tidak lepas dari teknologi canggih, perangkat yang mudah digunakan dan efektif. Tapi ketika mendengar harganya, mungkin kamu akan takjub. Hair dryer terbaru ini dibanderol seharga Rp 5,999 juta atau mendekati Rp 6 juta.
Dyson sendiri lebih dikenal sebagai perusahaan teknologi yang memproduksi vacuum cleaner. Untuk pertamakalinya, Dyson masuk ke ranah kecantikan. Ada alasannya mengapa Dyson tertarik untuk merancang hair dryer.
Foto: Kiki Oktaviani/Wolipop |
Semua bermula dari James Dyson, pendiri perusahaan Dyson yang merasa bahwa hair dryer yang ada tidak memiliki keistimewaan sejak 60 tahun lalu ditemukan. Zaman dulu hair dryer dengan panas yang tinggi dan bisa mengeringkan rambut setelah keramas plus mem-blownya merupakan benda yang keren.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
James merasa produk hair dryer yang ada tidak memiliki perkembangan. Frustasi akan hal itu, James menuntut para teknisinya untuk membuat sesuatu yang lebih dari hair dryer biasanya. Setelah melalui pengujian yang panjang, para teknisi menemukan teknologi bernama Intelligent Heat Control.
"Dyson Supersonic memiliki teknologi Intelligent Heat Control yang dapat menstabilkan suhu panas agar tidak berlebihan. Menggunakan terminator kaca yang dapat mengukur suhu 20 kali setiap satu detik dan mentransmisikan data tersebut ke mikroprosesor sehingga mengontrol panas," jelas direktur produk haircare dari Dyson, Graeme McPherson dalam peluncuran Dyson Supersonic se-Asia di Central World, Bangkok, Thailand, Selasa (17/1/2017).
Foto: Kiki Oktaviani/Wolipop |
McPherson menjelaskan bahwa produk ini bukanlah produk yang dibuat hanya satu atau dua tahun, namun sudah melalui penelitian bertahun-tahun. Mekanik yang turun tangan pun bukan sekadar merancang alat hair dryer, namun juga mempelajari seluk-beluk tentang rambut hingga kondisi-kondisi rambut.
Dyson telah meneliti ribuan rambut di seluruh dunia untuk membuat rambut tetap sehat dan berkilau. "Dyson Supersonic menggunakan teknologi revolusioner. Kami meneliti tujuh jenis rambut yang berbeda. Kami membuat teknologi yang membuat rambut tetap bersinar, halus dan sehat," ujar McPherson. (kik/hst)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Jakarta x Beauty 2025
Cara Dapat Produk Gratis di Jakarta X Beauty 2025, Sunscreen Hingga Vitamin
Wardah Diskon 50%, Mercredi 79%! Ini Deretan Promo Menarik di JxB 2025
Alasan Prilly Latuconsina Sempat Malu Pamer Wajah Asli Tanpa Makeup
8 Skincare Korea Terbaik yang Terbukti Mencerahkan Wajah Kusam
Tips Cegah Cushion Oksidasi Agar Makeup Tetap Flawless Seharian
Most Popular
1
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
2
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
3
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya
4
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut
5
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
MOST COMMENTED












































Foto: Kiki Oktaviani/Wolipop
Foto: Kiki Oktaviani/Wolipop