Penting! Suntik Silikon Itu Berbahaya dan Termasuk Tindakan Kriminal

Jakarta - Sebagian wanita yang merasa memiliki wajah atau tubuh kurang sempurna melakukan cara instan untuk memperbaikinya, seperti operasi plastik, pemasangan implan atau injeksi cairan ke dalam tubuh. Beberapa wanita tergiur dengan penawaran menarik dari efek suntik silikon yang tidak hanya mengatasi permasalahan tersebut tapi juga memiliki harga lebih murah.

Ternyata suntik silikon cair itu merupakan tindakan kriminal yang harus diwaspadai karena bisa berbahaya bagi tubuh. Hal ini masih sering terjadi di Indonesia. Menurut dokter bedah plastik Enrina Diah, Sp.BP-RE, suntik silikon memang dilarang. Penyuntikan ilegal itu bukan bagian dari medis untuk perawatan kecantikan. Umumnya yang melakukan suntik silikon hanya oknum tertentu saja.

"Suntik silikon itu kriminal harusnya nggak boleh dikerjakan. Silikon itu pakai bahan pelumas mobil itu berbeda dengan filler, itu bukan prosedur medis," tutur Enrina, selaku dokter dari Klinik Ultimo ketika diwawancarai Wolipop melalui telepon, Kamis (20/2/2013).

Seperti kasus yang menimpa artis senior Mpok Atiek. Ia mengaku telah melakukan suntik silikon cair ke wajahnya. Awalnya merasa puas melihat wajah yang lebih cantik dari sebelumnya tapi ternyata cairan yang disuntikkan berbahaya untuk kesehatan.

Setelah 23 tahun menanam silikon di wajahnya, ia harus mengalami 16 kali operasi sekarang. "Yang pertama dioperasi bibir atas dan bawah, bibir mpok kayak ada nyonyor gede banget. Setelah berpuluh tahun nggak seksi lagi. Habis bibir, mata atas terus dagu, keluhannya nggak cuma di situ, wajah penuh dengan silikon dari kening ke mata," cerita Mpok Atiek seperti dikutip dari detikHot.

Dr Eddy Karta, SpKK, juga mengatakan bahwa silikon cair bukan material yang diizinkan dalam kedokteran. Sifat silikon cair bisa menyebabkan perubahan bentuk wajah. Saat cairan yang disuntikkan mengalir ke titik yang lebih rendah bisa membuat wajah menjadi 'turun'. Selain mengalir ke titik yang lebih rendah ada pula beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi kepada wanita yang melakukan suntik silikon.

"Terjadi reaksi granuloma penolakan oleh tubuh dalam kurun waktu lama sesudah penyuntikan. Bisa juga terjadi karena 'pecahnya' silikon tersebut mungkin akibat trauma atau gravitasi sehingga silikon pecah menjadi partikel-partikel kecil yang masuk ke jaringan tubuh, karena sesunguhnya silikon cair bukan material yang diperbolehkan," tutur Eddy kepada Wolipop, Kamis (20/2/2014).

Dokter Tompi sedikit menambahkan, penggunaan silikon cair berbahaya karena bisa merusak jaringan lokal. Reaksi yang diberikan oleh silikon cair bisa menimbulkan reaksi kemerahan serta peradangan.

"Nah yang tidak legal itu ada suntik silikon cair. Itu tidak aman untuk tubuh manusia karena suatu saat akan memberikan reaksi terhadap tubuh. Silikon cairnya sendiri nggak bikin mati, kecuali sudah luka kronik dan terjadi infeksi. Jadi karena infeksinya itu," lanjut pria kelahiran Aceh ini seperti dikutip dari detikHealth.

Para dokter menyarankan agar sebaiknya datang dan konsultasi lebih dulu dengan dokter terpercaya ketika ingin melakukan perbaikan wajah atau tubuh. Jangan hanya tergiur dengan harga murah yang akan membahayakan kesehatan Anda.
(aln/hst)