Apakah Kamu Berkencan dengan Psikopat? Pakar Ungkap Tanda-tandanya

Kencan online kini semakin populer. Namun, di balik kemudahan menemukan pasangan lewat aplikasi, ada sisi gelap yang perlu diwaspadai. Sebuah studi terbaru dari Jerman mengungkap bahwa orang dengan sifat psikopat justru lebih sering berhasil menjalin hubungan asmara lewat aplikasi kencan.

"Individu dengan tingkat tinggi sifat-sifat yang terkait strategi hidup cepat (fast life) cenderung lebih intens menggunakan platform media sosial berbasis visual," jelas Lennart Freyth, Direktur Riset di Behavioral and Social Sciences Institute sekaligus profesor di Hochschule Döpfer University of Applied Sciences, Cologne, dikutip dari PsyPost.

Baca Juga :Mirip Tokoh Psikopat di 'You', Pria Ini Sering Diminta Fans Culik Mereka

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking ini melibatkan hampir 500 pengguna aplikasi kencan. Fokus riset adalah menganalisis hubungan antara kepribadian tertentu dengan keberhasilan dalam dunia romansa digital, yang juga sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mental.

Jika studi sebelumnya lebih banyak menyoroti kepribadian pengguna aplikasi kencan, riset ini mencoba menelusuri sifat apa yang bisa memprediksi keberhasilan atau kegagalan dalam percintaan daring.

"Ketika saya mulai meneliti aplikasi kencan dan media sosial, saya ingin memahami penjelasan teoretis di balik perilaku kita," ujar Freyth.
"Mengingat kepribadian sebagai dasar perilaku, saya heran mengapa belum ada yang benar-benar meneliti elemen paling jelas dari aplikasi kencan," tambahnya.

Dalam penelitian ini, tim menganalisis kepribadian dan pola perilaku menggunakan skala terstandar untuk mengukur tiga ciri yang dikenal sebagai dark traits atau "sisi gelap": narsisme, Machiavellianisme (manipulatif), dan psikopat. Selain itu, mereka juga mengamati sikap terhadap seks kasual, dorongan seksual, hingga riwayat perilaku seksual.

Ilustrasi hubungan Foto: Getty Images/M_a_y_a

Hasilnya, pria terbukti lebih mungkin daripada wanita melakukan hubungan seksual setelah bertemu lewat aplikasi kencan. Dari responden yang mengaku pernah berhubungan seks setelah kenal di Tinder, sebanyak 66% adalah pria.

Pria dalam kelompok ini umumnya berusia lebih muda, memiliki dorongan seksual tinggi, serta menonjol dalam tiga ciri kepribadian gelap tersebut: narsisme, Machiavellianisme, dan psikopati.

Ketiga karakter tersebut memiliki pola hubungan yang serupa yakni suka bergonta-ganti pasangan, Hal ini bisa berbahaya karena meningkatkan risiko eksploitasi, terutama bagi individu yang rentan secara daring.

"Pria dengan strategi hidup lebih cepat (fast life), terutama yang memiliki tingkat psikopat dan dorongan seksual tinggi, melaporkan lebih banyak keberhasilan menjalin hubungan lewat aplikasi kencan," tulis para peneliti dalam laporan mereka, dikutip dari Daily Mail.

Temuan ini sejalan dengan riset sebelumnya yang menyebut pria psikopat lebih sukses dalam hubungan satu malam maupun seks kasual. Namun, hal serupa tidak ditemukan pada pria yang tidak pernah mengalami percintaan daring, maupun pada kelompok wanita.

Menariknya, studi juga menunjukkan bahwa wanita pengguna aplikasi kencan justru lebih sering merasa puas dengan keputusan mereka, meskipun ada kecenderungan menurunkan standar saat memilih pasangan dari aplikasi.

"Wanita yang melaporkan berhubungan seks lewat aplikasi kencan cenderung menurunkan standar dibandingkan mereka yang tidak," jelas Freyth.
"Kami melihat hal ini mirip dengan efek sunk cost. Setelah menghabiskan waktu untuk berkirim pesan dan bertemu, keputusan untuk melanjutkan hubungan biasanya jadi lebih mudah," tambahnya.

Peneliti pun mengingatkan, sifat sifat kepribadian gelap ini tidak boleh dianggap sepele. Individu dengan tingkat psikopat tinggi lebih mungkin mengeksploitasi dan menargetkan orang-orang yang rentan di dunia maya.