Penelitian Ungkap 3 Bagian Wajah Pria yang Bikin Wanita Langsung Tertarik

Banyak orang menganggap pria adalah makhluk yang cukup simpel soal ketertarikan. Kadang, keputusan apakah mereka tertarik atau tidak terhadap seseorang bisa terjadi dalam hitungan sepuluh detik saja.

Tapi bagi para wanita ternyata sedikit lebih rumit. Penelitian menunjukkan bahwa wanita punya pertimbangan yang lebih kompleks ketika menentukan apakah seorang pria itu menarik secara fisik atau tidak.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Social Psychology, ada dua level penilaian yang diamati wanita, yakni level fisik dan non-fisik.

"Wanita memang memiliki dua level penilaian saat menilai ketertarikan," jelas para peneliti dalam jurnal tersebut, seperti dikutip dari Your Tango.

Pada level fisik, wanita ternyata sangat detail memperhatikan fitur-fitur wajah tertentu. Terungkap bahwa hal 'aneh' yang pertama kali diperhatikan wanita pada wajah pria adalah bibir, garis rahang, dan tulang pipi.

Daya tarik visual memang langkah pertama yang tak bisa dihindari. Namun, seperti kata penelitian ini, bagi wanita, prosesnya tidak berhenti di situ.

"Ini proses dua tahap, yang membuat wanita terkesan lebih kompleks. Kami juga tahu bagaimana menahan diri agar tidak langsung jatuh tergila-gila pada apa pun yang pertama kali terlihat menarik," ujar para peneliti.

Dalam studi tersebut, 50 wanita heteroseksual diminta melihat foto-foto pria dan wanita. Setiap peserta harus memberikan penilaian dalam skala 1 sampai 7, tentang apakah mereka menganggap pria itu layak dijadikan pasangan kencan di masa depan, atau sekadar partner kerja di laboratorium.

Istilah 'date' (kencan) dan 'lab partner' (partner lab) digunakan untuk memisahkan antara ketertarikan romantis dan sekadar ketertarikan visual. Peneliti berteori bahwa wanita mungkin saja mau bekerja sama di laboratorium dengan pria yang menurut mereka berpenampilan menarik meskipun belum tentu membuat mereka merasa tergoda secara seksual.

Setelah semua data terkumpul, para ilmuwan lalu memanipulasi foto-foto tersebut dengan cara memotong wajah menjadi dua secara horizontal, kemudian menggeser kedua bagiannya agar fitur-fitur wajah tidak lagi selaras. Foto-foto yang 'terbelah' ini kemudian ditunjukkan ke kelompok partisipan baru, dengan pertanyaan yang sama: "Apakah pria ini cocok jadi pasangan kencan atau partner lab?"

Hasilnya cukup menarik. Ternyata, pria-pria yang sebelumnya dianggap "layak dikencani"-entah karena rahang tegas atau jambang maskulin-tetap konsisten dianggap menarik, meskipun wajah mereka terbelah.

Namun, ada perbedaan mencolok ketika para wanita harus memilih siapa yang mereka percayai untuk bekerja di laboratorium (partner lab). Foto wajah yang terbelah justru memengaruhi keputusan mereka dalam hal kepercayaan.

Kesimpulan para peneliti cukup unik, wanita ternyata tetap tertarik pada wajah pria yang dianggap menarik, meskipun tulang rahang tegas atau sorot mata itu posisinya jadi agak 'salah tempat.'

Tetapi, untuk benar-benar merasa nyaman dan percaya, wanita tetap butuh melihat keseluruhan wajah secara utuh.

"Bagi wanita, ketertarikan fisik itu penting, tetapi rasa percaya tidak bisa muncul hanya dari sepotong wajah," tutup para peneliti.