Mengenal Cinta Sejati Dari Analogi Sepatu Menurut Love Life Coach Jose Aditya

Pernikahan menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian orang. Beberapa waktu lalu tren 'marriage is scary' sendiri sempat muncul di media sosial. Tak sedikit yang mengikuti tren tersebut dan mengungkapkan rasa ketakutan dan kekhawatirannya akan kehidupan pernikahan.

Seorang love life coach wanita, Jose Aditya, menjelaskan bahwa sebenarnya kehidupan pernikahan itu tidaklah menakutkan. Namun yang membuatnya menakutkan ialah jika menikah dengan orang yang bukan jodoh sejati kita.

"Apakah marriage is scary? Menurut gue sih enggak. Menurut gue pernikahan dengan pria yang salah, pasangan yang salah. Itu menakutkan," terang Jose.

Menikah dengan orang yang salah atau yang bukan jodoh sejati kita bisa membuat kehidupan pernikahan tidak bahagia. Jose mengungkapkan bahwa tingkat perceraian di Indonesia saat ini paling banyak disebabkan karena pertengkaran terus-menerus serta masalah ekonomi.

Untuk menghindari ketakutan-ketakutan tersebut maka menikahlah dengan orang yang memang merupakan jodoh sejati kita. Lalu seperti apa jodoh sejati menurut pandangan Jose?

"Menurut gua jodoh sejati itu seperti milih sepatu. Dimana kalau milih sepatu itu kan pasti lihat-lihat, habis itu cek dulu suka nggak nih sama modelnya nih. Habis itu dilihat apa, tag harganya kan. Habis dilihat tag harganya ternyata sesuka-sukanya kita sama itu sepatu, kalau kita nggak mampu beli, maka tandanya itu sepatu bukan jodoh sejati kita," terang founder platform TruLav tersebut.

Lebih jauh Jose juga menjelaskan beberapa syarat untuk bisa menjadi jodoh sejati melalui analogi sepatu. Apa saja syaratnya?

Mampu Memiliki

Sama seperti halnya sebuah sepatu, jika menginginkannya maka hal utama yang perlu dilakukan ialah membelinya. Jika merasa mampu dan sesuai dengan kemampuan keuangan yang dimiliki, maka sepatu tersebut bisa menjadi milik kita. Demikian halnya dalam hubungan percintaan.

"Kalau pria ingin 'memiliki' si wanita maka dia perlu memiliki kemampuan yang bisa membuat si wanita ini terkesan, bikin wanita ini terkagum-kagum sama dia, dan luluh sama dia," terang pria yang juga merupakan seorang hypnoterapist dan egostate therapyst itu.

Tak hanya laki-laki, wanita juga perlu memiliki kemampuan memiliki yang sama. Biasanya jika laki-laki bertugas memberikan effort atau usaha mengejar, sementara wanita memiliki tugas untuk mengundang dan memancing. Mampu memiliki artinya wanita tersebut juga bisa membuat pria yang diinginkannya mengejar atau berjuang untuk dirinya.

Mampu Menerima

Jose Aditya menjelaskan bahwa untuk menjadi jodoh sejati tak hanya mampu memiliki, melainkan juga menerima apa yang sudah berhasil dimilikinya tersebut. Belajar dari analogi sepatu yang diungkapkannya, jika seseorang sudah membeli namun ternyata setelah sampai sepatu ternyata tak sesuai keinginannya dan ia tak bisa menerimanya, maka berarti itu bukanlah jodoh sejatinya.

"Alah ini mahal doang nih, tapi bikin kaki gue lecet. Kalau kita tidak menerima, maka itu sepatu bukan jodoh sejati kita," jelas Jose.

Mampu Merawat

Ibarat sepatu, jika mampu membeli namun tak bisa merawatnya, maka sepatu itu bukanlah jodoh sejati. Namun sebaliknya jika kita begitu mencintai sepatu tersebut, maka akan berusaha merawat dengan sebaik mungkin sepatu tersebut.

"Sama juga dengan hubungan. Di dalam hubungan kalau lu bilang 'aku adalah jodoh sejatinya dia' maka lu perlu mampu merawat. Mampu merawat di sini maksudnya bukan berniat baik untuk bikin dia happy. Karena niat baik is one thing, membuat dia happy is another thing. Dua hal yang berbeda. Karena niat baik belum tentu bisa dieksekusi menjadi yang baik juga," terang Jose Aditya.

Jose menjelaskan jika ingin merawat dan membuat pasangan bahagia maka perlu benar-benar mengenal pasangan, apa yang disukai dan apa yang tidak, serta tahu apa yang benar-benar dia butuhkan.