Ini yang Terjadi di Otak Pria Ketika Dibakar Rasa Cemburu
Timbulnya rasa cemburu saat menjalin hubungan asmara adalah hal yang lumrah. Bahkan sikap cemburu --dalam porsi yang cukup-- menjadi 'bumbu' dalam percintaan.
Namun ada kalanya rasa cemburu bisa berlebihan hingga menghancurkan hubungan. Cemburu tak sekadar masalah perasaan tapi juga berhubungan dengan otak.
Dalam dunia psikologi, cemburu didefinisikan dengan rasa takut dan marah, sebagai respons manusia untuk mempertahankan hubungan romantisnya dengan pasangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Psikoterapis William Berry, seperti dikutip dari Psychology Today menjelaskan bahwa cemburu juga dipicu oleh rasa terancam, ketakutan akan kehilangan seseorang atau sesuatu. Pada pria, rasa cemburu berlebihan cenderung timbul lebih kuat ketika seseorang yang dia cintai sudah (atau terancam) dimiliki orang lain.
Menariknya, rasa cemburu yang timbul pada pria lebih disebabkan alasan biologis. Termotivasi oleh keinginan mereka untuk reproduksi alias memiliki keturunan. Saat pasangannya beralih ke orang lain, maka secara naluriah, ia merasa terancam proses reproduksinya terganggu.
Di samping itu rasa cemburu juga memicu peningkatan aktivitas syaraf pada bagian otak manusia yang berkaitan dengan ikatan pasangan dan sakit hati, bersamaan dengan naiknya level testosteron dan kortisol. Hal tersebut ditemukan lewat penelitian yang dilakukan University of California dan telah diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Ecology and Evolution.
Seperti diketahui, testosteron merupakan hormon seks pada pria, sementata kortisol adalah hormon stres. Rasa cemburu yang berlebihan akan membuat hormon-hormon tersebut melonjak dan bisa memicu seseorang berbuat nekat di luar batas nalar.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuan melakukan eksperimen terhadap Coppery Titi, spesies dari keluarga monyet. Tak seperti spesies mamalia lainnya, monyet Coppery Titi hanya setia pada satu pasangan, alias monogami.
Monyet Coppery Titi yang menjalani perkawinan monogami inilah yang kemudian dianggap peneliti memiliki korelasi terhadap rasa cemburu pada manusia, khususnya pria. Sebagai contoh, monyet jantan akan menjadi gelisah ketika berpisah dengan pasangannya.
Peneliti juga memperhatikan, ketika ada kesempatan, monyet titi jantan akan menggunakan fisiknya untuk menahan atau menghalangi pasangannya agar tidak berinteraksi dengan monyet jantan lainnya. Rasa cemburu ini juga diikuti dengan meningkatnya aktivitas pada cingulate cortex, pusat bagian otak yang beperan besar menimbulkan rasa malu.
(hst/kik)
Home & Living
Bikin Suasana Natal Makin Hangat! Sentuhan Dekorasi Lampu Natal Ini Bikin Sudut Rumah Estetis
Fashion
Mau Tampil Cantik Saat Natal? Pilihan Baju Ini Bisa Bikin Kamu Tampil Elegan
Fashion
Tampil Kompak dan Hangat di Hari Natal dengan Family Set Maroon Favorit!
Home & Living
Pohon Natal Pop Up Portable Full Set: Solusi Dekorasi Natal Cepat & Tanpa Ribet!
Dateability, Kencan Online Inklusif untuk Difabel dan Pengidap Sakit Kronis
Ramalan Zodiak Cinta 19 Desember: Pisces Sabar, Gemini Lagi Romantis
Ramalan Zodiak 19 Desember: Sagitarius Beda Pendapat, Libra Diminta Mengalah
Ramalan Zodiak 19 Desember: Cancer Kontrol Pengeluaran, Leo Waspada Hambatan
50 Pantun Hari Ibu yang Penuh Cinta, Bisa Bikin Mama Tersenyum
8 Potret Shandy Aulia yang Gaya Hidup Mewahnya Jadi Sorotan
Adu Gaya Suzy, Park Bo Gum, dan V BTS Bersinar di Acara Akhir Tahun CELINE
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
Momen Manis Tasya Farasya & Mantan Suami Ambil Rapor Anak











































