Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Stalking Adalah: Penyebab, Dampak Buruk, dan Contohnya

ilham fikriansyah - wolipop
Senin, 10 Jul 2023 05:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi penguntit
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Seiring berkembangnya teknologi, terdapat sebuah istilah bernama stalking. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, stalking artinya menguntit atau mengikuti dari belakang.

Banyak orang yang menganggap bahwa stalking merupakan hal yang lumrah, apalagi jika stalking akun media sosial seseorang. Padahal, stalking termasuk kegiatan yang merugikan privasi seseorang, lho.

Lantas, apa sih stalking itu? Lalu apa yang menyebabkan seseorang melakukan stalking? Simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Stalking?

Stalking adalah pola perilaku seseorang yang mengakibatkan korbannya merasa takut dan tidak aman pada dirinya sendiri dan orang lain. Para pelaku stalking disebut dengan istilah stalker (penguntit).

Dalam laman resmi Police UK, para stalker akan mengikuti salah satu korbannya sampai ke suatu tempat. Terkadang, korban tidak sadar jika sedang dibuntuti, namun ada juga yang sadar dan akhirnya merasa takut, tertekan, hingga terancam.

ADVERTISEMENT

Seiring kemajuan teknologi, kini para stalker sudah mulai beralih ke internet dan mendapat julukan cyberstalking. Lantas, apa sih cyberstalking itu?

Pengertian Cyberstalking

Cyberstalking adalah menguntit kegiatan atau aktivitas seseorang dari internet. Tak hanya menguntit, biasanya para stalker juga akan mengancam korban hingga membuatnya merasa takut dan terancam.

Dilansir situs Very Well Mind, beberapa pelaku cyberstalking akan melakukan tindak kejahatan secara terang-terangan. Namun, ada juga pelaku stalker yang melakukannya secara diam-diam, tidak mengancam korbannya, namun dapat membocorkan informasi privasi.

Umumnya, perilaku stalking tersebut dilakukan oleh sejumlah anak muda. Mereka melakukan stalking pada seseorang di media sosial, seperti Instagram, Facebook, hingga Twitter untuk menggali berbagai informasi privasi korban.

Penyebab Seseorang Melakukan Stalking

Secara umum, ada dua faktor mengapa seseorang melakukan stalking terhadap orang lain. Mengutip situs Stalking Awareness, berikut penjelasannya.

1. Adanya Penolakan

Faktor yang pertama karena mendapat penolakan, entah itu dalam hubungan pertemanan atau asmara. Karena sulit untuk melupakannya, akhirnya para stalker melakukan aksinya dengan menguntit berbagai akun media sosialnya.

Para stalker bisa mengumpulkan berbagai foto, video, hingga informasi data diri dari korban. Yang paling berbahaya, dari informasi yang dikumpulkan tersebut mereka bisa balas dendam dengan meluncurkan berbagai ancaman.

2. Fantasi Terhadap Korban

Penyebab yang kedua adalah karena pelaku memiliki fantasi terhadap korban. Bisa jadi, pelaku sangat mengagumi dan menyukai si korban namun terlalu berlebihan.

Akibatnya, ia berusaha menggali segala informasi yang berkaitan dengan korban. Bahkan, tingkat stalking-nya pun sudah lebih jauh lagi, misalnya mengetahui nama orang tua korban, tempat biasa ia hangout bersama teman, hingga mengetahui kapan jam pulang kantor atau kuliah.

Dampak Buruk pada Korban Stalking

Ada sejumlah dampak buruk yang ditimbulkan pada korban stalking. Umumnya, para korban stalking akan merasa takut, khawatir, trauma, dan penurunan kualitas hidup.

Jika hal ini tak segera ditangani dengan cepat, maka korban bisa merasakan dampak yang lebih besar. Misalnya, korban menjadi takut bertemu dengan orang asing, khawatir beraktivitas di luar rumah terlalu lama, dan tidak berani melakukan kegiatan secara mandiri.

Dilansir laman Very Well Mind, dalam sejumlah kasus cyberstalking, beberapa korban bisa mengalami gangguan kesehatan mental. Yang lebih buruk lagi, mereka bisa mengalami depresi dan akhirnya bunuh diri.

Contoh Tindakan Stalking

Setelah memahami apa itu stalking, detikers juga perlu mengetahui apa saja contoh tindakan stalking. Menurut Judicial Education Center, berikut sejumlah contoh tindakan stalking.

  • Meninggalkan telepon, teks, email, atau pesan tulisan tangan untuk korban.
  • Mengirimkan foto korban yang diambil tanpa persetujuan dan/atau sepengetahuannya.
  • Panggilan telepon yang mengganggu atau bentuk pelecehan lainnya.
  • Memantau riwayat internet dan/atau penggunaan komputer korban.
  • Menggunakan teknologi untuk mengumpulkan informasi tentang dan/atau foto dan video korban.
  • Mengungkapkan informasi pribadi atau aktivitas dan minat sehari-hari korban yang telah dicari tahu oleh si penguntit.
  • Menyebarkan informasi pribadi tentang korban kepada orang lain.
  • Menunggu di luar rumah dan/atau mengunjungi tempat kerja korban.
  • Mengancam dan meneror lewat komentar yang diunggah di akun media sosial korban.

Nah, itu dia penjelasan mengenai stalking beserta penyebab, dampak buruk bagi korban, dan contohnya. So, tetap hati-hati ya detikers dan selalu waspada terhadap stalker!

(ilf/fds)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads