Sapardi Djoko Damono Meninggal, Ini 5 Puisi Cinta Paling Romantis Karyanya
Minggu, 19 Jul 2020 15:00 WIB
Sastrawan Sapardi Djoko Damono meninggal dunia Minggu (19/7/2020). Sang pujangga cinta itu menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.
Sapardi Djoko Damono dikenal dengan karya puisi cintanya yang menyentuh. Kepergian pria yang lahir di Surakarta, 20 Maret 1940 itu membuat para pecinta sastra turut bersedih hingga media sosial Twitter saat ini dipenuhi banyak penggalan puisi cinta sang maestro sajak tersebut.
Baca juga: 50 Quotes Cinta yang Bikin Kamu Baper |
Inilah lima puisi cinta paling romantis karya Sapardi Djoko Damono:
1. Puisi Cinta Karya Djoko Damono Berjudul 'Hanya'
Hanya suara burung yang kau dengar
dan tak pernah kaulihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sana
hanya desir angin yang kaurasa
dan tak pernah kaulihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmu
hanya doaku yang bergetar malam ini
dan tak pernah kaulihat siapa aku
tapi yakin aku ada dalam dirimu
2. Pusis Cinta Karya Djoko Damono Berjudul 'Tentu. Kau Boleh'
Tentu. Kau boleh mengalir
di sela-sela butir darahku,
keluar masuk dinding-dinding jantungku,
menyapa setiap sel tubuhku.
Tetapi jangan sekali-kali
pura-pura bertanya kapan boleh pergi
atau seenaknya melupakan percintaan ini
Sampai huruf terakhir
sajak ini, Kau-lah yang harus
bertanggung jawab
atas air mataku.
3. Puisi Cinta Karya Djoko Damono Berjudul 'Hatiku Selembar Daun'
Hatiku selembar daun
melayang jatuh di rumput;
Nanti dulu,
biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang,
yang selama ini senantiasa luput;
Sesaat adalah abadi
sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.
4. Puisi Cinta Karya Djoko Damono Berjudul 'Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta'
mencintai angin
harus menjadi siut
mencintai air
harus menjadi ricik
mencintai gunung
harus menjadi terjal
mencintai api
harus menjadi jilat
mencintai cakrawala
harus menebas jarak
mencintai-Mu
harus menjelma aku"
5. Puisi Cinta Karya Sapardi Djoko Damono 'Hujan Bulan Juni'
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Itulah lima puisi karya Sapardi, masih ada begitu banyak goresan puisi karyanya. Kini puisi-puisi Sapardi Djoko Damono itu akan selalu dikenang.
Simak Video "Emak-emak di Solo Meriahkan Parade Kebaya"
[Gambas:Video 20detik]
(kik/kik)