Cerita Diana Rikasari dan Dinda PS Soal Buku #88LOVELIFE yang Best Seller
Kamis, 29 Agu 2019 17:20 WIB
Jakarta - Diana Rikasari akan kembali lagi merilis seri terbaru bukunya #88LOVELIFE yang sebelumnya berkali-kali menjadi best seller. Ini cerita Diana soal bukunya yang laris itu.
Diana Rikasari yang dikenal sebagai fashion blogger itu mengaku mendapat inspirasi untuk menulis dari berbagai hal. Idenya bisa datang saat sedang travelling atau hanya sekadar sendirian di kafe. Dari ide-ide itu lah kemudian dituangkannya ke dalam buku #88LOVELIFE yang berisi berbagai kutipan tentang kehidupan yang disertai ilustrasi menarik karya rekan kerjanya Dinda Puspitasari.
"Aku menulis biasanya ketika lagi tidak emosional, dalam artian lagi marah, over excited, dan lagi sedih karena aku tidak suka menulis ketika pikiranku lagi tidak balance," ujar Diana saat ditemui di peluncuran buku terbaru #88LOVELIFE Self-Acceptance di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).
Diana merasa ketika kondisi emosionalnya tidak stabil, tulisannya bisa menjadi tidak berimbang. Oleh karena itulah jika dia sedang merasa marah atau sedih, dirinya akan rehat sejenak dan baru kembali menulis dua hari setelahnya.
Ibu dua anak itu menceritakan bagaimana dia bisa mendapatkan inspirasi untuk membuat kutipan-kutipan di buku terbaru #88LOVELIFE Self-Acceptance yang akan dirilis pada awal Oktober 2019. "Waktu itu aku kepengin buat quote tentang hidup, terus aku sambil jalan dan berpikir sebenernya alanogi hidupnya itu apa? Dan apa yang kemarin aku alami sehingga aku sedih banget. Dan aku looking around, akhirnya aku mikir hidup itu seperti pohon beringin, bahwa untuk tumbuh waktu seperti sebesar dan sekuat pohon beringin itu butuh bertahun-tahun. Pohon itu sangat kuat banget, untuk dipanjat dan duduk di rantingnya kuat dan tidak patah. Pohon itu bisa kuat dengan terpaan air hujan dan panas. Seperti itu aku proses penulisannya," tuturnya panjang lebar.
Wanita berusia 34 tahun ini mengatakan semua tulisan di buku terbaru #88LOVELIFE dibuat benar-benar dari pengalaman kesehariannya. Baginya menulis buku tersebut seperti menuangkan curhatannya di diari. Meskipun ditulis oleh dirinya, menurut Diana, bukunya bersifat universal. Kutipan-kutipan yang dibuatnya juga bisa berhubungan dengan kehidupan para pria.
Melalui buku #88LOVELIFE Self-Acceptance, Diana Rikasari dan Dinda Puspitasari pun ingin menyampaikan sejumlah pesan pada generasi milenial. Salah satu pesan yang terpenting adalah soal penerimaan diri, seperti judul buku mereka.
"Kita bisa menerima kekurangan diri sendiri, kekurangan fisik, masa lalu yang kelam, masalah keluarga yang tidak berhenti, atau mimpi yang tidak tercapai. Self-Acceptance aku rasa semua orang bisa relate, karena kita semua berjuang cuma perjuangan dan beratnya berbeda. Hidup memang berat tetapi kita bisa memilih untuk bersyukur dan tetap moveon," ucap fashion blogger yang kini bermukim di Swiss itu.
Selain harapan bukunya bisa membawa pesan positif dan inspiratif untuk pembaca, Diana juga ingin penikmat bukunya memberikannya masukan dan cerita setelah membaca. Sebelumnya dari tiga buku seri ##88LOVELIFE yang sudah dirilis, dia dan Dinda mendapatkan banyak kisah dari pembaca.
"Mereka menceritakan betapa buku kita ternyata membantu mereka untuk lebih kuat menjalani hidup. Ada yang cancer survivor dan merasa sangat dibebani divorce orangtuanya. Itu kita gak mengira sama sekali bahwa buku kita akan menggapai audience yang remaja muda," ujar Dinda.
"Mungkin salah satu yang paling bikin aku shock sampai ada yang mau bunuh diri, dia baca buku aku dan dia mengurungkan niatnya dan belajar lebih sabar. Sampai aku bingung speechles! Tapi disatu sisi ternyata apa yang aku tulis bisa berdampak seperti itu. Itu yang membuat aku semangat menulis," tambah Diana.
Simak Video "Behati Prinsloo Unggah Foto Anak Ketiganya Bersama Adam Levine"
[Gambas:Video 20detik]
(gaf/eny)
Diana Rikasari yang dikenal sebagai fashion blogger itu mengaku mendapat inspirasi untuk menulis dari berbagai hal. Idenya bisa datang saat sedang travelling atau hanya sekadar sendirian di kafe. Dari ide-ide itu lah kemudian dituangkannya ke dalam buku #88LOVELIFE yang berisi berbagai kutipan tentang kehidupan yang disertai ilustrasi menarik karya rekan kerjanya Dinda Puspitasari.
"Aku menulis biasanya ketika lagi tidak emosional, dalam artian lagi marah, over excited, dan lagi sedih karena aku tidak suka menulis ketika pikiranku lagi tidak balance," ujar Diana saat ditemui di peluncuran buku terbaru #88LOVELIFE Self-Acceptance di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).
![]() |
Diana merasa ketika kondisi emosionalnya tidak stabil, tulisannya bisa menjadi tidak berimbang. Oleh karena itulah jika dia sedang merasa marah atau sedih, dirinya akan rehat sejenak dan baru kembali menulis dua hari setelahnya.
Ibu dua anak itu menceritakan bagaimana dia bisa mendapatkan inspirasi untuk membuat kutipan-kutipan di buku terbaru #88LOVELIFE Self-Acceptance yang akan dirilis pada awal Oktober 2019. "Waktu itu aku kepengin buat quote tentang hidup, terus aku sambil jalan dan berpikir sebenernya alanogi hidupnya itu apa? Dan apa yang kemarin aku alami sehingga aku sedih banget. Dan aku looking around, akhirnya aku mikir hidup itu seperti pohon beringin, bahwa untuk tumbuh waktu seperti sebesar dan sekuat pohon beringin itu butuh bertahun-tahun. Pohon itu sangat kuat banget, untuk dipanjat dan duduk di rantingnya kuat dan tidak patah. Pohon itu bisa kuat dengan terpaan air hujan dan panas. Seperti itu aku proses penulisannya," tuturnya panjang lebar.
Wanita berusia 34 tahun ini mengatakan semua tulisan di buku terbaru #88LOVELIFE dibuat benar-benar dari pengalaman kesehariannya. Baginya menulis buku tersebut seperti menuangkan curhatannya di diari. Meskipun ditulis oleh dirinya, menurut Diana, bukunya bersifat universal. Kutipan-kutipan yang dibuatnya juga bisa berhubungan dengan kehidupan para pria.
Melalui buku #88LOVELIFE Self-Acceptance, Diana Rikasari dan Dinda Puspitasari pun ingin menyampaikan sejumlah pesan pada generasi milenial. Salah satu pesan yang terpenting adalah soal penerimaan diri, seperti judul buku mereka.
![]() |
"Kita bisa menerima kekurangan diri sendiri, kekurangan fisik, masa lalu yang kelam, masalah keluarga yang tidak berhenti, atau mimpi yang tidak tercapai. Self-Acceptance aku rasa semua orang bisa relate, karena kita semua berjuang cuma perjuangan dan beratnya berbeda. Hidup memang berat tetapi kita bisa memilih untuk bersyukur dan tetap moveon," ucap fashion blogger yang kini bermukim di Swiss itu.
Selain harapan bukunya bisa membawa pesan positif dan inspiratif untuk pembaca, Diana juga ingin penikmat bukunya memberikannya masukan dan cerita setelah membaca. Sebelumnya dari tiga buku seri ##88LOVELIFE yang sudah dirilis, dia dan Dinda mendapatkan banyak kisah dari pembaca.
"Mereka menceritakan betapa buku kita ternyata membantu mereka untuk lebih kuat menjalani hidup. Ada yang cancer survivor dan merasa sangat dibebani divorce orangtuanya. Itu kita gak mengira sama sekali bahwa buku kita akan menggapai audience yang remaja muda," ujar Dinda.
"Mungkin salah satu yang paling bikin aku shock sampai ada yang mau bunuh diri, dia baca buku aku dan dia mengurungkan niatnya dan belajar lebih sabar. Sampai aku bingung speechles! Tapi disatu sisi ternyata apa yang aku tulis bisa berdampak seperti itu. Itu yang membuat aku semangat menulis," tambah Diana.
|
Simak Video "Behati Prinsloo Unggah Foto Anak Ketiganya Bersama Adam Levine"
[Gambas:Video 20detik]
(gaf/eny)