4 Sebab Facebook dan Instagram Bisa Bikin 'Error' Hubungan Cinta
Hestianingsih - wolipop
Kamis, 14 Mar 2019 11:39 WIB
Jakarta
-
Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, juga aplikasi chatting seperti WhatsApp atau Line memang memudahkan sepasang kekasih berkomunikasi tanpa terbatas ruang dan waktu. Tapi kemudahan itu justru bisa berbalik negatif bagi hubungan asmara apabila tidak digunakan dengan semestinya. Jangan sampai hubungan cinta kamu jadi error gara-gara Facebook dan Instagram.
Menurut penelitian, teknologi bisa merenggangkan kedekatan antara kamu dan pasangan. Temuan peneliti dari Oxford University menyebutkan pasangan yang terlalu intens berhubungan via internet cenderung memiliki kehidupan asmara yang kurang memuaskan.
Studi tersebut melakukan survei terhadap 3.500 pasangan yang merupakan pengguna aktif media sosial. Sebagian besar responden merupakan pengguna Facebook, Instagram, Twitter, email dan aplikasi pesan teks. Dari penelitian tersebut terungkap, pasangan yang memiliki lima jenis atau lebih perangkat/aplikasi media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi dilaporkan 14 persen lebih sedikit merasakan kepuasan dalam hubungan ketimbang pasangan yang lebih sedikit berinteraksi dengan teknologi.
Apa penyebabnya? Kenapa teknologi yang seharusnya bisa 'mendekatkan yang jauh' justru jadi 'menjauhkan yang dekat?' Ini empat alasannya yang dipaparkan oleh Your Tango.
1. Teknologi membuat orang lebih mudah 'bermain kotor'. Misalnya ketika seseorang tidak bisa menahan emosinya dan curhat colongan bahkan marah-marah ketika hubungan asmaranya bermasalah. Tindakan curhat di ranah publik ini akan mengundang orang yang dikenal, baru kenal bahkan anonim sekalipun untuk mengomentari apa yang sudah di-posting di social media atau status aplikasi chatting. Hal ini bisa memperparah keadaan dan rentan menimbulkan salah paham. Belum lagi masalah pribadi yang akhirnya terekspos kemana-mana.
2. Mengecek gadget secara konstan akan mengurangi waktu berkualitas Anda saat bersama kekasih. Pasangan yang terhubung di banyak social media atau aplikasi elektronik akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman virtual mereka daripada yang nyata. 'Kecanduan' mengecek komentar status, balasan email atau mention akan memangkas banyaknya momen kebersamaan secara signifikan. Terlebih lagi pada pasangan yang jarang bertemu.
3. Koneksi virtual tidak bisa menggantikan keintiman fisik. Ketika menerima pesan dalam bentuk teks, yang Anda terima hanyalah informasi. Anda tidak mendapatkan senyuman, pelukan, tawa atau sentuhan dari pasangan secara langsung. Biar bagaimanapun juga tatap muka tetap lebih esensial ketimbang hubungan virtual.
Bertatap mata dan bersentuhan langsung bisa memproduksi hormon cinta yang dinamakan oksitosin. Hormon ini meningkatkan rasa kasih sayang dan keterikatan dengan pasangan. Anda tak bisa mendapatkannya bila terlalu sering berinteraksi di dunia maya.
4. Kesalahpahaman lebih mudah terjadi apabila pesan disampaikan dalam bentuk teks daripada secara langsung. Sebab teks hanya bisa menyampaikan sebanyak atau sepanjang kata-kata yang dikirimkan. Tidak ada ekspresi non-verbal seperti mimik muka, nada bicara atau gerakan tubuh. Sebuah kalimat bisa diinterpretasikan secara berbeda antara si pengirim dan penerima pesan, terlebih lagi bila si lawan bicara punya sifat yang sensitif atau temperamental.
(eny/eny)
Menurut penelitian, teknologi bisa merenggangkan kedekatan antara kamu dan pasangan. Temuan peneliti dari Oxford University menyebutkan pasangan yang terlalu intens berhubungan via internet cenderung memiliki kehidupan asmara yang kurang memuaskan.
Studi tersebut melakukan survei terhadap 3.500 pasangan yang merupakan pengguna aktif media sosial. Sebagian besar responden merupakan pengguna Facebook, Instagram, Twitter, email dan aplikasi pesan teks. Dari penelitian tersebut terungkap, pasangan yang memiliki lima jenis atau lebih perangkat/aplikasi media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi dilaporkan 14 persen lebih sedikit merasakan kepuasan dalam hubungan ketimbang pasangan yang lebih sedikit berinteraksi dengan teknologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa penyebabnya? Kenapa teknologi yang seharusnya bisa 'mendekatkan yang jauh' justru jadi 'menjauhkan yang dekat?' Ini empat alasannya yang dipaparkan oleh Your Tango.
1. Teknologi membuat orang lebih mudah 'bermain kotor'. Misalnya ketika seseorang tidak bisa menahan emosinya dan curhat colongan bahkan marah-marah ketika hubungan asmaranya bermasalah. Tindakan curhat di ranah publik ini akan mengundang orang yang dikenal, baru kenal bahkan anonim sekalipun untuk mengomentari apa yang sudah di-posting di social media atau status aplikasi chatting. Hal ini bisa memperparah keadaan dan rentan menimbulkan salah paham. Belum lagi masalah pribadi yang akhirnya terekspos kemana-mana.
2. Mengecek gadget secara konstan akan mengurangi waktu berkualitas Anda saat bersama kekasih. Pasangan yang terhubung di banyak social media atau aplikasi elektronik akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman virtual mereka daripada yang nyata. 'Kecanduan' mengecek komentar status, balasan email atau mention akan memangkas banyaknya momen kebersamaan secara signifikan. Terlebih lagi pada pasangan yang jarang bertemu.
3. Koneksi virtual tidak bisa menggantikan keintiman fisik. Ketika menerima pesan dalam bentuk teks, yang Anda terima hanyalah informasi. Anda tidak mendapatkan senyuman, pelukan, tawa atau sentuhan dari pasangan secara langsung. Biar bagaimanapun juga tatap muka tetap lebih esensial ketimbang hubungan virtual.
Bertatap mata dan bersentuhan langsung bisa memproduksi hormon cinta yang dinamakan oksitosin. Hormon ini meningkatkan rasa kasih sayang dan keterikatan dengan pasangan. Anda tak bisa mendapatkannya bila terlalu sering berinteraksi di dunia maya.
4. Kesalahpahaman lebih mudah terjadi apabila pesan disampaikan dalam bentuk teks daripada secara langsung. Sebab teks hanya bisa menyampaikan sebanyak atau sepanjang kata-kata yang dikirimkan. Tidak ada ekspresi non-verbal seperti mimik muka, nada bicara atau gerakan tubuh. Sebuah kalimat bisa diinterpretasikan secara berbeda antara si pengirim dan penerima pesan, terlebih lagi bila si lawan bicara punya sifat yang sensitif atau temperamental.
(eny/eny)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Ramalan Zodiak 15 Desember: Aries Pilih Langkah Aman, Taurus Jangan Ragu
Ramalan Zodiak 15 Desember: Aquarius Jaga Sikap, Pisces Redam Cemburu
6 Zodiak yang Paling Jago Menyembunyikan Perasaan, Terlihat Baik-Baik Saja
Ramalan Zodiak Cinta 14 Desember: Gemini Terlalu Sensitif, Libra Mengalah
Ramalan Zodiak 14 Desember: Libra Ekstra Sabar, Scorpio Jangan Agresif
Most Popular
1
Penyanyi Erra Fazira Menikah Lagi, Mas Kawin Pohon Emas 102 Gram Jadi Sorotan
2
TikTok Viral Verificator
Dikira Banjir Bandang! Foto Pernikahan Berlatar Air Terjun Keruh Ini Viral
3
Ramalan Zodiak 15 Desember: Aries Pilih Langkah Aman, Taurus Jangan Ragu
4
Prada Jual Sandal Made-in-India Rp 15 Juta, Diawali Kontroversi
5
Ramalan Zodiak 15 Desember: Aquarius Jaga Sikap, Pisces Redam Cemburu
MOST COMMENTED











































