Kencan Online Tak Bisa Bantu Wanita Sukses Dapat Jodoh di 2019, Ini Alasannya
Hestianingsih - wolipop
Senin, 31 Des 2018 17:43 WIB
Jakarta
-
Ingin mendapatkan jodoh di 2019? Pakar percintaan menyarankan, jangan cari jodoh lewat aplikasi kencan online, jika tujuanmu berpasangan adalah untuk menikah.
Pakar percintaan dan mak comblang ternama Yvonne Allen mengatakan, sekarang ini banyak wanita single yang mengandalkan aplikasi kencan online untuk mendapatkan pasangan. Namun menurutnya, aplikasi tersebut kurang cocok untuk para wanita sukses.
Yvonne menjelaskan bahwa kebanyakan kencan online identik dengan konsep 'kencan instan', atau 'ketertarikan secara instan'. Sehingga sebagian besar orang yang menggunakan aplikasi tersebut tidak mencari hubungan asmara jangka panjang.
"Ketertarikan fisik yang hanya sebentar bukanlah prediktor andal untuk asmara yang bertahan lama. Tipe pendekatan seperti ini tidak bisa diterapkan pada wanita sukses karena banyak pria yang terintimidasi oleh mereka," kata Yvonne, seperti dikutip dari Daily Mail.
Perjodohan dengan cara konvensional, menurut Yvonne lagi, lebih efektif bagi para wanita sukses dan berpendidikan tinggi untuk mendapatkan cinta. Hubungan juga berpotensi lebih langgeng.
Wanita yang berbasis di Australia ini menerangkan bahwa secara budaya sosial, banyak wanita cenderung memilih pasangan yang pekerjaan dan prospek kariernya lebih baik dari mereka. Para wanita ini bukannya tidak mau berkencan, tapi prosesnya akan lebih sulit jika dilakukan secara online.
"Sekarang ini jutaan orang single melihat foto-foto di situs kencan online, berharap bisa bertemu seseorang yang istimewa. Meskipun sebuah foto mungkin membuatmu tertarik untuk melakukan kontak, tapi itu tidak bisa memberitahu secocok apa kalian nantinya. Apakah mereka akan nyambung dengan teman-temanmu, apakah mereka menginginkan anaj, apakah mereka cuci kaki di wastafel, yah, hal-hal yang esensial," jelas Yvonne.
Dia juga mengatakan jika seseorang ingin menjalani hubungan jangka panjang dan percintaan yang lebih serius, maka harus lebih banyak yang digali dari masing-masing pihak. Pilihan dengan siapa akhirnya kamu berkencan dan melanjutkan hubungan juga harus dipikirkan secara matang. Poin-poin itulah yang sulit didapatkan dari perkencanan online.
"Banyak klien kami yang telah mendapatkan pasangan bilang bahwa mereka tidak akan bertemu satu sama lain hanya berbasis dari melihat foto-foto," kata Yvonne.
Yvonne menambahkan, meskipun kini aplikasi kencan online cukup booming dan jadi tren, perjodohan dengan cara tradisional terbukti masih jadi metode terbaik untuk mencari pasangan bagi para wanita, terutama wanita sukses. Menurutnya lagi, teknologi sekarang ini memang memungkinkan orang-orang untuk terhubung dengan cara yang lebih mudah dan cepat. Namun bisa jadi ini merupakan era di mana banyak orang justru merasa kesepian.
"Sekarang populasi kita yang berkembang ini terlahir ke dunia komputer dan smartphone: alat yang menjanjikan konektivitas tapi seringnya justru memunculkan ketidakpedulian dan kesendirian," tuturnya.
Dia melanjutkan, "Tekanan dan ekspektasi pada masyarakat sekarang, membuat banyak dari kita kehilangan rasa ingin benar-benar mengenal dan dikenal seseorang, dan tekanan ini bisa membuat kita merasa tidak pernah cukup. Jadi banyak orang saat ini mengharapkan hubungan dengan 'daftar permintaan" yang tidak pas dengan kenyataan." (hst/hst)
Pakar percintaan dan mak comblang ternama Yvonne Allen mengatakan, sekarang ini banyak wanita single yang mengandalkan aplikasi kencan online untuk mendapatkan pasangan. Namun menurutnya, aplikasi tersebut kurang cocok untuk para wanita sukses.
Yvonne menjelaskan bahwa kebanyakan kencan online identik dengan konsep 'kencan instan', atau 'ketertarikan secara instan'. Sehingga sebagian besar orang yang menggunakan aplikasi tersebut tidak mencari hubungan asmara jangka panjang.
Ilustrasi wanita kencan online. Foto: iStock |
"Ketertarikan fisik yang hanya sebentar bukanlah prediktor andal untuk asmara yang bertahan lama. Tipe pendekatan seperti ini tidak bisa diterapkan pada wanita sukses karena banyak pria yang terintimidasi oleh mereka," kata Yvonne, seperti dikutip dari Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita yang berbasis di Australia ini menerangkan bahwa secara budaya sosial, banyak wanita cenderung memilih pasangan yang pekerjaan dan prospek kariernya lebih baik dari mereka. Para wanita ini bukannya tidak mau berkencan, tapi prosesnya akan lebih sulit jika dilakukan secara online.
Ilustrasi wanita kencan online. Foto: Thinkstock |
"Sekarang ini jutaan orang single melihat foto-foto di situs kencan online, berharap bisa bertemu seseorang yang istimewa. Meskipun sebuah foto mungkin membuatmu tertarik untuk melakukan kontak, tapi itu tidak bisa memberitahu secocok apa kalian nantinya. Apakah mereka akan nyambung dengan teman-temanmu, apakah mereka menginginkan anaj, apakah mereka cuci kaki di wastafel, yah, hal-hal yang esensial," jelas Yvonne.
Dia juga mengatakan jika seseorang ingin menjalani hubungan jangka panjang dan percintaan yang lebih serius, maka harus lebih banyak yang digali dari masing-masing pihak. Pilihan dengan siapa akhirnya kamu berkencan dan melanjutkan hubungan juga harus dipikirkan secara matang. Poin-poin itulah yang sulit didapatkan dari perkencanan online.
"Banyak klien kami yang telah mendapatkan pasangan bilang bahwa mereka tidak akan bertemu satu sama lain hanya berbasis dari melihat foto-foto," kata Yvonne.
Ilustrasi sepasang kekasih. Foto: Thinkstock |
Yvonne menambahkan, meskipun kini aplikasi kencan online cukup booming dan jadi tren, perjodohan dengan cara tradisional terbukti masih jadi metode terbaik untuk mencari pasangan bagi para wanita, terutama wanita sukses. Menurutnya lagi, teknologi sekarang ini memang memungkinkan orang-orang untuk terhubung dengan cara yang lebih mudah dan cepat. Namun bisa jadi ini merupakan era di mana banyak orang justru merasa kesepian.
"Sekarang populasi kita yang berkembang ini terlahir ke dunia komputer dan smartphone: alat yang menjanjikan konektivitas tapi seringnya justru memunculkan ketidakpedulian dan kesendirian," tuturnya.
Dia melanjutkan, "Tekanan dan ekspektasi pada masyarakat sekarang, membuat banyak dari kita kehilangan rasa ingin benar-benar mengenal dan dikenal seseorang, dan tekanan ini bisa membuat kita merasa tidak pernah cukup. Jadi banyak orang saat ini mengharapkan hubungan dengan 'daftar permintaan" yang tidak pas dengan kenyataan." (hst/hst)
Health & Beauty
Rambut Tetap Sehat & Lembut Meski Aktivitas Padat? Ini 3 Hair Oil yang Wajib Kamu Coba!
Health & Beauty
Pilih Toner Sesuai Kondisi Kulit! Anua Punya Beberapa Opsi untuk Berbagai Kebutuhan Kulitmu
Home & Living
Bikin Momen Natalmu Lebih Hangat dengan Hampers Mug yang Bikin Senyum!
Home & Living
Ide Kado Natal Elegan & Fungsional: Aveline Sendok Garpu Natal Set Gift vs Domov Krisa Christmas Stainless Steel Hampers!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Semua Bunda Dirayakan
5 Cara yang Bisa Dilakukan Ibu untuk Masa Depan Anak
Ramalan Zodiak 22 Desember: Scorpio Ada Hambatan, Libra Jangan Spekulasi
40 Ucapan Selamat Hari Ibu untuk Diri Sendiri Agar Tetap Semangat dan Bahagia
Ramalan Zodiak 22 Desember: Cancer Makin Harmonis, Leo Pakai Logika
50 Kata-kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Cocok buat Update Medsos
Most Popular
1
Momen Denada Ultah ke-47, Foto dengan Buket Uang Raksasa dan Cincin Berlian
2
Gaya Kim Woo Bin-Shin Min Ah Bersanding di Pelaminan, Gaunnya Rp 476 Juta
3
Ramalan Zodiak 22 Desember: Scorpio Ada Hambatan, Libra Jangan Spekulasi
4
Busana Pengantin Menerawang Curi Atensi di Bali Fashion Trend 2025
5
7 Gaya Jennie BLACKPINK Berganti 4 Kostum di MMA 2025, Bawa Pulang Daesang
MOST COMMENTED












































Ilustrasi wanita kencan online. Foto: iStock
Ilustrasi wanita kencan online. Foto: Thinkstock
Ilustrasi sepasang kekasih. Foto: Thinkstock