Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Galau Status Pernikahan

Jawaban Bijak Saat Terus-Menerus Ditanya Kapan Menikah

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 09 Okt 2015 19:19 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta - 'Kapan menikah?' seolah menjadi pertanyaan yang sering ditanyakan untuk para pria maupun wanita yang berada dalam usia matang untuk menikah. Namun sejatinya, pertanyaan tersebut bersifat sangat pribadi dan banyak pula orang yang justru merasa 'terusik' dengan pertanyaan itu. Jika hal itu kerap menghampiri Anda, bagaimana cara menjawabnya dengan bijak tanpa harus memendam amarah dan emosi?

"Kalau ada yang bertanya 'kapan menikah?', jawab saja apa adanya tanpa perlu ditutup-tutupi. Bagi mereka yang percaya diri tentu akan menjawab dengan sangat positif. Misalnya, 'secepatnya', atau 'doakan ya'," tutur psikolog Irma Gustiana saat dihubungi Wolipop melalui e-mail, Senin, (5/10/15).

Irma melanjutkan, berikan juga senyuman manis saat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sebaiknya, tidak perlu memasang wajah kesal atau marah saat menjawabnya karena itu menunjukkan bahwa tingkat emosi yang dimiliki masih rendah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dipaparkan oleh psikolog Kasandra Putranto, kebanyakan orang terlibat di dalam sebuah norma di mana setiap pertanyaan harus selalu dijawab. Padahal, setiap orang memiliki hak untuk tidak menjawab pertanyaan yang ditanyakan kepadanya.

"Terkadang kita tidak bisa memastikan siapa yang bertanya. Mungkin dari teman sendiri, atau anggota keluarga seperti nenek dan tante. Nah kita lihat saja, kalau kondisinya terlalu menekan, jawab saja 'doakan ya' sambil senyum dan tetap tenang," tutur Kasandra pada Wolipop, Selasa, (6/10/2015).

Psikolog kelahiran 17 Februari itu melanjutkan, pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya pribadi tersebut cukup dijawab dengan singkat. Tidak perlu memberikan penjelas lebih lanjut mengapa hingga saat ini belum juga menikah.

"Kalau kita jawabnya singkat, itu lebih mudah untuk menghentikan. Daripada kita menjelaskan, malah nanti timbul pertanyaan baru dan urusannya jadi semakin panjang," tutup psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.

(int/int)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads