Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kekasih Minta Putus, Pasrah atau Perjuangkan Hubungan?

Kiki Oktaviani - wolipop
Rabu, 01 Jul 2015 19:28 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta - Hubungan asmara memang tidak selamanya berjalan mulus. Masalah dan pertengkaran yang terjadi bisa membuat pasangan menyerah dan melontarkan kata yang paling dihindari yakni putus. Ketika kekasih ingin putus, apa yang sebaiknya dilakukan? Menuruti saja meski masih sangat cinta atau memperjuangkan hubungan?

1. Menganalisa Masalah
Psikolog dan konsultan cinta Wolipop, Ratih Ibrahim menyarankan agar Anda menganalisa masalah apa yang sebenarnya terjadi. Jika memang masalah datang dari Anda, lakukan instropeksi diri.

"Temukan apa yang harus kamu perbaiki untuk mengurangi masalah. Sampaikan permintaan maaf dan lakukan usaha untuk memperbaiki diri dan memperbaiki keadaan," saran psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, jika sebenarnya masalah bukan dari Anda, Ratih menyarankan agar Anda merefleksikan kembali hubungan. Jangan-jangan si dia yang mencari-cari masalah agar bisa putus dari Anda.

2. Minta Penjelasan
Selesaikan masalah dengan baik dan dewasa dengan mengajaknya berbicara. Saat bertemu, Anda bisa mengetahui alasan mengapa ia memutuskan Anda. Tanyakan apa yang saat ini ia rasakan dan inginkan dari hubungan yang sudah terjalin. "Setelah itu, diskusikan jalan keluar terbaik untuk kalian berdua," saran Ratih.

3. Tawarkan Untuk Break
Sebelum benar-benar putus, mungkin Anda bisa menawarkannya untuk rehat sejenak dari hubungan atau istilahnya adalah break. Dalam masa break, Anda dan kekasih bisa saling menjauh dan introspeksi diri. Mungkin saja, cara ini bisa menyelamatkan hubungan dan dia menarik kembali keputusannya. Namun sebelum saling menjauh, sebaiknya tetapkan waktu break Anda. Jangan sampai hubungan mengambang terlalu lama karena sama-sama tidak menentukan kapan berakhirnya masa break.

4. Menghormati Keputusannya
Jika si dia bertahan untuk tetap putus, maka saatnya Anda untuk menerima keputisannya tersebut. Mungkin terasa berat dan sulit, namun Anda harus menghormati keputusannya. Ingat, hubungan tidak bisa dipaksakan. Sebaiknya berhenti untuk memohon kepadanya untuk kembali bersama ketika dia sudah bersungguh-sungguh untuk meninggalkan Anda. Jika memang Anda berniat untuk merebut hatinya lagi, lakukan secara perlahan, jangan tergesa-gesa.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads