Studi: Pria Berjanggut Dinilai Lebih Menarik, Tapi Efeknya Tidak Lama
wolipop
Kamis, 17 Apr 2014 18:29 WIB
Jakarta
-
Janggut dan kumis menjadi salah satu 'aset' penampilan bagi para pria. Menurut hasil survei di Inggris, 80 persen wanita menyukai pria berkumis karena terkesan jantan. Sementara pria yang memiliki janggut dinilai terlihat lebih seksi.
Hasil penelitian tersebut pun membuat para pria berlomba-lomba menumbuhkan rambut pada wajahnya. Misalnya di New York, Amerika Serikat, banyak pria mendatangi dokter untuk melakukan transplantasi rambut wajah. Prosedur operasi tersebut dapat membuat janggut lebih tebal dan sedikit berantakan. Biaya tranplantasi rambut tersebut tidaklah murah yaitu US$ 8500 atau sekitar Rp 100 juta.
Kini pria berjanggut atau berkumis pun jadi lebih banyak berseliweran di berbagai tempat dan ternyata hal tersebut membuat mereka kehilangan daya tariknya. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, sekarang ini pria yang memiliki rambut di wajah justru dianggap kurang menarik.
"Ketika dunia sudah banyak dipenuhi pria berjenggot, kini hal itu tidak lagi terlihat seksi. Pria berjanggut jadi kurang menarik ketimbang pria yang wajahnya licin," ujar pakar biologi evolusi Professor Rob Brooks dari University of New South Wales, seperti dikutip dari ABC Australia.
Studi yang sudah diterbitkan dalam Royal Society dan jurnal Biology Letters ini dilakukan melalui eksperimen secara online. Pria dan wanita yang menjadi responden diminta memberikan penilaian terhadap wajah-wajah dengan berbagai bentuk janggut dan kumis.
Ada empat tipe rambut wajah; dicukur habis, rambut wajah yang baru tumbuh lima hari, 10 hari dan janggut yang tebal. Partisipan awalnya diperlihatkan 24 gambar wajah dengan kategori yang telah disebutkan di atas. Ada yang berwajah licin, janggut tipis juga tebal. Kemudian mereka diperlihatkan kembali 12 wajah yang semuanya berjanggut.
Hasilnya, dari eksperimen tersebut ditemukan bahwa baik pria maupun wanita menilai wajah yang berjanggut terlihat lebih menarik di set gambar yang pertama. Namun di set yang kedua, pria berjanggut dinilai kurang menarik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, pria yang memelihara rambut wajah memang terlihat menarik. Tapi dengan catatan, hanya jika populasinya tidak terlalu banyak. Ketika sudah jadi hal yang umum maka ketertarikan itu akan berkurang.
"Saat sesuatu itu masih langka maka bisa jadi satu keuntungan buatnya. Tapi jika sudah terlalu umum maka itu bisa jadi sebaliknya," tutur Rob.
(hst/hst)
Hasil penelitian tersebut pun membuat para pria berlomba-lomba menumbuhkan rambut pada wajahnya. Misalnya di New York, Amerika Serikat, banyak pria mendatangi dokter untuk melakukan transplantasi rambut wajah. Prosedur operasi tersebut dapat membuat janggut lebih tebal dan sedikit berantakan. Biaya tranplantasi rambut tersebut tidaklah murah yaitu US$ 8500 atau sekitar Rp 100 juta.
Kini pria berjanggut atau berkumis pun jadi lebih banyak berseliweran di berbagai tempat dan ternyata hal tersebut membuat mereka kehilangan daya tariknya. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, sekarang ini pria yang memiliki rambut di wajah justru dianggap kurang menarik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi yang sudah diterbitkan dalam Royal Society dan jurnal Biology Letters ini dilakukan melalui eksperimen secara online. Pria dan wanita yang menjadi responden diminta memberikan penilaian terhadap wajah-wajah dengan berbagai bentuk janggut dan kumis.
Ada empat tipe rambut wajah; dicukur habis, rambut wajah yang baru tumbuh lima hari, 10 hari dan janggut yang tebal. Partisipan awalnya diperlihatkan 24 gambar wajah dengan kategori yang telah disebutkan di atas. Ada yang berwajah licin, janggut tipis juga tebal. Kemudian mereka diperlihatkan kembali 12 wajah yang semuanya berjanggut.
Hasilnya, dari eksperimen tersebut ditemukan bahwa baik pria maupun wanita menilai wajah yang berjanggut terlihat lebih menarik di set gambar yang pertama. Namun di set yang kedua, pria berjanggut dinilai kurang menarik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, pria yang memelihara rambut wajah memang terlihat menarik. Tapi dengan catatan, hanya jika populasinya tidak terlalu banyak. Ketika sudah jadi hal yang umum maka ketertarikan itu akan berkurang.
"Saat sesuatu itu masih langka maka bisa jadi satu keuntungan buatnya. Tapi jika sudah terlalu umum maka itu bisa jadi sebaliknya," tutur Rob.
(hst/hst)
Hobbies & Activities
Nunggu Countdown Tahun Baru Anti Bosan! 5 Board Game Ini Bisa Jadi Pilihan Penyelamat Suasana
Home & Living
Resolusi Bawa Bekal di Tahun Baru! 3 Lunch Box ini Bisa Jadi Opsi Andalan Anti Ribet
Home & Living
Masak Jadi Lebih Praktis & Stylish dengan Cypruz Cookware Set Granite Diecast
Health & Beauty
Bye Dark Circle & Blemish! Rekomendasi 3 Concealer Andalan Buat Wajah Flawless Tanpa Ribet
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Kisah Wanita 35 Tahun Asal AS yang Belum Pernah Pacaran, Ungkap Masih Perawan
Kelihatan Dingin, Aslinya Penyayang: Ini 5 Zodiak Paling Perhatian
Ramalan Zodiak Cinta 27 Desember: Leo Saling Mengerti, Virgo Jangan Emosi
Ramalan Zodiak 27 Desember: Aries Lebih Waspada, Taurus Tetap Sabar
Ramalan Zodiak 27 Desember: Capricorn Selesaikan Masalah, Pisces Jangan Cemas
Most Popular
1
Kisah Wanita 35 Tahun Asal AS yang Belum Pernah Pacaran, Ungkap Masih Perawan
2
Gaya Prilly Latuconsina saat Gym Disorot, Pamer Perut Rata Pakai Sport Bra
3
Sosok Kontroversial CEO Telegram, Donor Sperma & Bagi Warisan ke 100 Anaknya
4
Gaya Nyentrik North West di Usia 12 Tahun, Pamer 'Gigi Hiu' Berlian
5
Viral Anting Berlian Hyunjin Stray Kids Hilang, Fans: Harganya Bikin Menjerit
MOST COMMENTED











































