Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sudah Berencana Nikah Tapi Masih Sering Bertengkar, Haruskah Dilanjutkan?

Anna Surti Ariani - wolipop
Kamis, 01 Des 2016 19:20 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Saya berencana menikah di akhir tahun ini bersama pria yang saya kenal setahun ini di tempat saya merantau bekerja. Saya merasa hubungan kami awalnya baik-baik saja dan saling mencintai satu sama lain sehingga planning kami untuk serius ke depannya. Saya pun sudah mengenalkan dia kepada keluarga. Namun rencana kami menikah di akhir tahun ini jadi tidak terealisasi dikarenakan sifat kami yang selalu ribut dan tidak cocok. Dia menanggap saya wanita yang tidak pernah mau mendengarkan pendapat dia dan selalu ingin menang sendiri. Tapi menurut saya, saya sudah banyak mengerti dan mengikuti apa yang dia mau.

Tolong berikan solusi apakah saya tetap bertahan dengan kekasih atau memang sebaiknya saya putus saja dengannya. Hati saya sebenarnya ingin kami tetap bersama. Mohon nasihatnya mba. Terimakasih.

Amel (25 Tahun)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawab:

Hai Amel,

Banyak masalah yang terjadi dalam sebuah hubungan ketika pasangan memiliki definisi yang berbeda tentang suatu hal. Apa yang bagi Anda sudah banyak mengerti dan mengikuti kemauannya, ternyata belum sesuai dengan definisinya. Begitu pula mengenai tak mendengarkan pendapat dan ingin menang sendiri.

Coba deh Anda berdua mendefinisikan konsep-konsep tadi dalam bentuk perilaku kongkritnya. Contohnya, yang disebut 'tak mendengarkan pendapat' itu apakah karena tak melihat matanya saat bicara, atau karena saat bicara selalu berdebat, atau hal lain. Lalu yang disebut 'mengikuti apa yang dia mau' itu kemauan apa, dan seperti apa Anda mengikutinya.

Setelah jelas apa yang dimaksud, sepakatilah apa yang diharapkan. Contohnya, kemauan yang diharapkan diikuti itu kemauan yang mana. Atau yang disebut mendengar pendapat itu artinya perilaku seperti apa yang diharapkan muncul. Dengan definisi dan kesepakatan yang jelas, maka Anda berdua tak perlu menebak-nebak. Sebaliknya Anda berdua bisa dengan cepat menemukan bahwa pasangan sudah berusaha untuk memperbaiki diri dan berusaha memenuhi harapan satu sama lain.

Coba dulu memperjelas definisi dan menyepakati harapan. Jika sulit, Anda dapat minta bantuan psikolog perkawinan karena mereka punya keahlian untuk melatih pasangan mencapai apa yang diharapkan pasangan. Jika itupun tak berhasil juga, maka bisa jadi itu sinyal bahwa Anda perlu mengakhiri hubungan dengannya.

(ays/ays)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads