Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

5 Tahun Pacaran Backstreet karena Terganjal Restu Orangtua

Anna Surti Ariani - wolipop
Jumat, 25 Nov 2016 07:20 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Saya sudah 5 tahun pacaran secara backstreet karena menurut kekasih orangtuanya menentang. Dia mengaku belum berani memberitahu orangtuanya lagi karena terakhir kali orangtuanya marah besar setelah tahu kami masih pacaran.

Sampai saat ini saya belum pernah bertemu dengan orangtua kekasih karena kami tinggal berbeda kota. Jadi cerita tidak adanya restu ini hanya datang dari kekasih saya.

Saya sebenarnya antara percaya dan tidak mempercayai kekasih. Saya sangat mencintainya. Namun saya juga meragukan ucapannya. Pernah saya mencoba ingin datang ke kotanya, namun batal karena menurut pengakuannya ibu tirinya meninggal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya ingin meminta saran dari bu Anna. Saya merasa tidak sanggup jika putus dengannya karena sudah berpacaran lama. Apa yang harus saya lakukan? Apakah kekasih saya sebenarnya berbohong selama ini? Bagaimana cara saya mengetahui dia jujur atau tidak?

(Hana, 23 Tahun)

Jawab:

Hai Hana,

Sayapun tidak tahu apakah kekasih berbohong atau tidak. Sepertinya yang tahu hanya dia, dan mungkin kenalan-kenalannya. Memang salah satu kesulitan berhubungan dalam jarak jauh adalah kesulitan mendapatkan fakta. Jadi untuk mengetahui seberapa jauh kejujurannya, penting sekali untuk punya banyak strategi.

Strategi pertama tentunya mencari kebenaran dari pasangan. Coba diingat-ingat, apakah ceritanya konsisten atau tidak. Jika ceritanya konsisten, kemungkinan ia jujur. Sementara jika beberapa kali berubah cerita, mungkin ada yang disembunyikan.

Strategi lain adalah cara bertanya. Janganlah bertanya sambil menuduh, misalnya, "Kamu berbohong ya?". Jangan pula bertanya dengan memberikan tebakan jawaban, misalnya, "Sebetulnya kamu ingin saya menyusul ke kotamu atau tidak?" Akan lebih baik ketika pertanyaan Anda bersifat terbuka, maksudnya memberikan keleluasaan dalam menjawab. Contohnya, "Menurutmu, apa yang sebaiknya kita lakukan supaya hubungan ini direstui orangtuamu?" Setelah bertanya, tentu saja Anda perlu mendengarkan jawabannya sampai tuntas, bukan menginterupsinya.

Selain mencari fakta dari pasangan, tentu saja Anda perlu menggali informasi dari orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu Anda perlu mencoba berkenalan dengan orang-orang yang mengenalnya. Misalnya berkenalan dengan teman kerjanya, keluarga, sahabatnya, dll. Jika berjauhan, perkenalan bisa kok dengan media sosial. Tentu saja berbeda mengenal seseorang di media sosial dengan di dunia nyata, maka tak bisa mengandalkan itu saja. Hubungan baik yang terjalin setelahnya membuat kesempatan Anda lebih besar untuk mendapatkan informasi terbaru dan paling benar.

Jika ternyata banyak kebohongan yang Anda dapatkan, sepertinya Anda perlu memikirkan ulang hubungan Anda. Bukankah hubungan yang sehat diawali keterbukaan dan kejujuran antara keduanya? (hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads