Suami Sering Kirim Pesan Mesra ke Wanita Lain, Harus Bagaimana?
Anna Surti Ariani - wolipop
Senin, 22 Agu 2016 09:23 WIB
Jakarta
-
Kami sudah menikah tiga tahun. Selama pernikahan itu, suami sudah dua kali berselingkuh dengan mengirimkan pesan teks mesra ke wanita lain. Isi pesannya menurut saya tidak pantas diucapkan untuk seorang pria yang sudah berkeluarga. Menghadapi hal ini saya mesti bagaimana? Saya takut dia akan mengulanginya.
(Sylvia, 27 Tahun)
Jawab:
Hai mbak Sylvia,
Saya setuju bahwa ia salah ketika mengirimkan teks mesra ke wanita lain. Namun di sisi lain, jangan-jangan itu adalah indikator dari ketidakbahagiaan dia di dalam perkawinan ini. Bahkan bisa jadi itu indikator ketidakbahagiaan dia terhadap dirinya.
Ada orang-orang yang karena masalah di masa lalunya menjadi sulit menjaga kesetiaan di fase dewasanya, dan ini tak selalu terkait dengan masalah perkawinan. Oleh karena itu tidak bisa hanya menyalahkan dia saja. Mungkin dia memang butuh bantuan untuk bisa berkomitmen dengan setia.
Saat ini Anda mungkin sangat terluka dan ingin terus bertanya kepadanya atau menyalahkannya. Boleh kok Anda lakukan ini, namun jangan penuhi seluruh waktu Anda dengan itu, walaupun emosi Anda meledak-ledak.
Anda bisa membatasi misalnya maksimal 1 jam (atau kurang) untuk membicarakan pada hari itu, lalu berhenti saja, dan melanjutkan di hari lain. Terlalu banyak bertanya seringkali efeknya kurang baik untuk hubungan Anda.
Sempatkan banyak waktu untuk bicara sebagai pasangan, tanpa membicarakan perselingkuhan atau luka hati sama sekali. Anda bisa mengobrolkan hal-hal yang asyik, melakukan hobi bersama, dll. Hal ini bukan hanya memperbaiki emosi Anda berdua, namun juga menambah energi untuk menjalani keseharian Anda. Walaupun rasanya sangat hancur, seimbangkan diri Anda dengan memikirkan hal-hal yang baik dalam keluarga Anda. Jika Anda punya anak, Anda bisa mencoba untuk fokus mengasuh anak, jangan sampai anak terpengaruh oleh emosi Anda yang naik dan turun.
Selama masih mudah menangis atau merasa hampa, dan belum bisa bicara dengan tenang bersama pasangan, jangan mengambil keputusan besar apapun tentang perkawinan Anda. Carilah teman berbagi duka. Jika tidak ada, maka Anda perlu mencari cara untuk bisa mengekspresikan berbagai emosi negatif Anda secara sehat.
Cari juga bantuan dari pihak yang Anda anggap kompeten dan netral untuk menenangkan ataupun untuk membantu berpikir dengan lebih jernih. Untuk mengurangi kemungkinan berulang di kemudian hari, Anda dan suami bisa bersama membuat janji ke psikolog perkawinan / keluarga. (eny/ays)
(Sylvia, 27 Tahun)
Jawab:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya setuju bahwa ia salah ketika mengirimkan teks mesra ke wanita lain. Namun di sisi lain, jangan-jangan itu adalah indikator dari ketidakbahagiaan dia di dalam perkawinan ini. Bahkan bisa jadi itu indikator ketidakbahagiaan dia terhadap dirinya.
Ada orang-orang yang karena masalah di masa lalunya menjadi sulit menjaga kesetiaan di fase dewasanya, dan ini tak selalu terkait dengan masalah perkawinan. Oleh karena itu tidak bisa hanya menyalahkan dia saja. Mungkin dia memang butuh bantuan untuk bisa berkomitmen dengan setia.
Saat ini Anda mungkin sangat terluka dan ingin terus bertanya kepadanya atau menyalahkannya. Boleh kok Anda lakukan ini, namun jangan penuhi seluruh waktu Anda dengan itu, walaupun emosi Anda meledak-ledak.
Anda bisa membatasi misalnya maksimal 1 jam (atau kurang) untuk membicarakan pada hari itu, lalu berhenti saja, dan melanjutkan di hari lain. Terlalu banyak bertanya seringkali efeknya kurang baik untuk hubungan Anda.
Sempatkan banyak waktu untuk bicara sebagai pasangan, tanpa membicarakan perselingkuhan atau luka hati sama sekali. Anda bisa mengobrolkan hal-hal yang asyik, melakukan hobi bersama, dll. Hal ini bukan hanya memperbaiki emosi Anda berdua, namun juga menambah energi untuk menjalani keseharian Anda. Walaupun rasanya sangat hancur, seimbangkan diri Anda dengan memikirkan hal-hal yang baik dalam keluarga Anda. Jika Anda punya anak, Anda bisa mencoba untuk fokus mengasuh anak, jangan sampai anak terpengaruh oleh emosi Anda yang naik dan turun.
Selama masih mudah menangis atau merasa hampa, dan belum bisa bicara dengan tenang bersama pasangan, jangan mengambil keputusan besar apapun tentang perkawinan Anda. Carilah teman berbagi duka. Jika tidak ada, maka Anda perlu mencari cara untuk bisa mengekspresikan berbagai emosi negatif Anda secara sehat.
Cari juga bantuan dari pihak yang Anda anggap kompeten dan netral untuk menenangkan ataupun untuk membantu berpikir dengan lebih jernih. Untuk mengurangi kemungkinan berulang di kemudian hari, Anda dan suami bisa bersama membuat janji ke psikolog perkawinan / keluarga. (eny/ays)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Konsultasi Tarot
Apakah saya bisa balikan dengan mantan saya
Konsultasi Tarot
Kasih Sayang dan Perhatian yang Tak Berbalas, Bagaimana Harus Terima Keadaan?
Konsultasi Tarot
4 Tahun Menikah, Tiba-tiba Rindu Mantan Kekasih Sampai Menangis
Konsultasi Tarot
Mantan Terlalu Cepat Move On, Apakah Hubungan Mereka Serius?
Konsultasi Tarot
Pacaran Baru Seminggu, Kekasih Sudah Berani Pinjam Uang
Most Popular
1
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
2
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
3
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
4
Potret Kimberly Ryder Perdana Tampil Bak Artis Dracin, Anggun Pakai Hanfu
5
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'
MOST COMMENTED











































