Sudah Pacaran Lama Tapi Masih Sering Bertengkar, Apakah Artinya Tidak Cocok?

Jakarta - Dear ibu Anna, Saya sudah pacaran selama kurang lebih hampir empat tahun. Saat ini hubungan kita baik-baik saja, tapi entah kenapa setiap kali bertemu pasti ada saja yang diributkan padahal hanya masalah sepele. Dan saya sekarang lebih gampang ngambek. Saya pun merasa nyaman bersamanya dan sering membahas masa depan. Tapi entah kenapa cekcok kecil itu pasti saja ada. Apakah itu tanda-tanda jenuh ya? Dan apakah artinya kami sebenarnya tidak cocok untuk menikah? Terimakasih ibu Anna.

(Indah, 22 Tahun)


Jawab:

Hai Indah,

Cocok atau tidaknya Anda berdua tidak tergantung dari seberapa sering bertengkar kok. Bisa saja Anda tak pernah bertengkar, tapi sebetulnya memendam kekesalan tak terekspresikan. Tidak nyaman kan hubungannya. Sebaliknya bisa saja Anda cukup sering bertengkar, namun setiap kali bertengkar justru mampu menyelesaikan dan akhirnya meningkatkan kembali kenyamanan Anda satu sama lain. Ada pula pasangan-pasangan yang memang sangat membutuhkan perdebatan dalam kesehariannya, dan justru merasa tak nyaman ketika menjalani hidup terlalu tenang.

Bisa sih pertengkaran yang Anda lakukan akhir-akhir ini adalah tanda jenuh. Bisa pula itu tanda Anda merasa sangat nyaman satu sama lain sehingga sudah tenang membuka keaslian diri. Sepertinya Anda berdua yang lebih tahu penyebabnya.

Ketika ada dua orang yang menjalin hubungan (baik hubungan personal, hubungan bisnis atau hubungan apapun), pasti ada ketidakcocokan. Ketidakcocokan bisa kecil saja bisa pula besar. Hubungan yang sehat mengijinkan masing-masing pihak bisa menjadi dirinya sendiri (sehingga mungkin berbeda pendapat dengan pihak satunya), dan ketika ada ketidakcocokan atau kesalahpahaman bisa menyelesaikannya dengan baik. Jadi masalahnya bukan di sedikit atau banyak pertengkaran, namun apakah pasangan bisa kembali kompak setelah bertengkar.

Bagaimana kalau Anda berdua membicarakan secara jujur tentang hubungan Anda? Tanyakan apakah dia merasa nyaman dengan Anda, dengan adanya pertengkaran kecil ini. Berkomunikasilah yang jujur tentang harapan Anda masing-masing, apa yang secara kongkrit bisa dilakukan untuk membuat hubungan ini membaik. Berikan harapan sekongkrit mungkin, jangan terlalu umum. Harapan yang umum misalnya 'ingin kamu memperlakukan saya lebih baik', sementara harapan yang kongkrit misalnya 'ingin setiap kita bertemu kamu memberi senyum'. Semakin kongkrit harapan yang diungkapkan, semakin mudah pasangan Anda memahami dan mencoba melakukannya. Anda juga semakin mudah menangkap perubahan perilakunya. Akhirnya akan lebih kentara lagi kan seberapa cocok Anda berdua untuk menikah?

(kik/kik)