Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Dekat dengan Pria Selama 5 Tahun Tanpa Status, Harus Bagaimana?

Anna Surti Ariani - wolipop
Jumat, 24 Jun 2016 15:49 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Saya dekat dengan teman yang sudah kenal selama 5 tahun. Kami selisih usia 12 tahun dan dia tipe pria gengsi tapi selalu mengingat detail tentang kehidupan saya. Sejak saya putus dengan pacar saya yang terakhir hubungan kami semakin intens dari segi chat hingga kegiatan lainnya. Kami sudah sangat mengerti satu sama lain sampai tahap tanpa perlu dengan kata-kata. Saya tertarik dengannya. Menurut pengakuan orang-orang yang melihat hubungan kami selama ini, itu sudah lebih dari pertemanan. Namun saya bingung apakah saya harus mengungkapkan bahwa saya memiliki perasaan atau bagaimana? Atau saya harus menunggu dia melakukan sesuatu? Terima kasih.

(Era, 27 Tahun)


Jawab:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hai Era,

Kalau sampai bisa saling mengerti tanpa kata-kata, memang sangat mungkin sih hubungannya sudah lebih dari pertemanan semata. Kecuali kalau Anda atau dia memang sangat sensitif dan empati, sehingga kepada siapapun Anda bisa mengerti tanpa orang tersebut mengucapkan apapun.

Jika ingin dilanjutkan ke pernikahan, hubungan semacam ini mungkin belum cukup matang walaupun Anda berdua merasa mengenal lama. Mengenal seseorang sebagai teman berbeda lho dengan mengenal seseorang sebagai pasangan. Ketika menjadi pasangan, kita bukan hanya punya kedekatan lebih, namun juga termasuk harapan lebih tinggi dan belajar berkomitmen terhadap hubungan. Gara-gara harapan lebih tinggi, kita mungkin akan kecewa, namun sekaligus belajar untuk menyesuaikan harapan terhadapnya, sembari mengubah diri kita agar lebih menyesuaikan diri kepadanya. Belajar berkomitmen akan mencakup mempertahankan komitmen kesetiaan walaupun harapan kita tak terpenuhi oleh pasangan kita. Selain itu, sebagai pasangan, kita juga akan berhubungan dengan orang-orang di sekelilingnya dengan karakteristik yang berbeda-beda. Belum tentu Anda menyukai dan disukai oleh lingkungannya (dan sebaliknya dia di lingkungan Anda), dan ini rentan menimbulkan masalah di kemudian hari. Hal-hal inilah yang kurang terpenuhi ketika hubungan hanya diproklamasikan sebagai teman saja.

Bukan berarti tak mungkin lho hubungan pertemanan langsung berubah jadi perkawinan. Asalkan Anda sungguh siap dengan segala masalahnya. Potensi konflik jauh lebih besar, sehingga daya tahan Anda pun harus jauh lebih tinggi.

Kalau Anda berdua tak membutuhkan, tak harus kok ada yang mengungkapkan perasaan. Yang penting cukup jelas bagi Anda dan lingkungan Anda masing-masing bahwa Anda berdua memang menjajaki hubungan lebih serius, bukan sekadar berteman saja. Istilahnya boleh kok tetap sebagai 'teman', namun Anda dan lingkungan Anda tahu persis bahwa 'teman' ini tak sama dengan teman biasa.

Salah satu kriteria hubungan yang sehat adalah saling merasa nyaman mengungkapkan perasaan. Anda bisa dengan tenang menceritakan bahwa Anda sedang senang, sedih, penuh cinta kepadanya, atau bahkan sedang kesal luar biasa. Jika saat ini masih sulit melakukannya, mungkin itulah tantangan Anda. Mungkin saja ia belum mengungkapkan perasaan karena Anda belum lama putus, atau karena sinyal dari Anda kurang jelas, atau karena hal-hal lain. Anda bisa mendahului mengungkapkan perasaan, bisa juga menunggu. Ini pilihan Anda kan. (kik/kik)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads