7 Tahun Pacaran Belum Juga Dapat Restu Ortu, Bagaimana Solusinya?
Anna Surti Ariani - wolipop
Kamis, 28 Apr 2016 19:15 WIB
Jakarta
-
Saya sudah tidak bisa menemukan jawaban apapun sehingga saya rasa, saya harus bertanya dengan seseorang yang ahli dalam hal ini. Saya sudah berpacaran selama hampir tujuh tahun. Kami pernah berpisah dan saya berpacaran dengan orang lain sebagai pelarian saya namun akhirnya kami kembali. Selain itu, kami juga merasakan hubungan jarak jauh selama 4,5 tahun lebih. Pacar saya seseorang keturunan Jawa, orangtuanya menginginkan dia meiliki calon pendamping yang juga keturunan Jawa. Sedangkan, saya adalah keturunan Tionghoa - Sunda.
Belakangan ini, saya sangat stres akibat tekanan lingkungan, teman-teman saya memiliki pasangan dan mereka sudah merencanakan hari pernikahan mereka. Sedangkan saya yang sudah bertahun-tahun pacaran masih saja belum bisa memikirkan ke arah itu. Ditambah dengan usia saya dan usia hubungan kami. Saya ingin menyerah, namun saya dan pasangan saya saling mencintai. Dia pun sudah berusaha untuk membicarakan hubungan kami kepada kedua orangtuanya, tapi tidak ada perubahan. Jadi, apa yang harus saya lakukan? Bagaimana solusinya jika saya berpisah? Saya sangat tidak ingin berpisah karena sudah terlalu banyak mimpi dan harapan yang saya rancang bersama dia. Tidak ada gambaran lain jika harus menikah bukan dengan dia. Terima kasih atas waktunya membaca ini.
Desti, 27 Tahun
Jawab:
Hai Desti,
Sudah baik sekali bahwa pasangan berusaha membicarakan hubungan Anda dengan kedua orangtuanya. Ini menunjukkan bahwa pasangan sungguh berusaha mempertahankan hubungan ini. Akan baik sekali kalau Anda juga mengakrabkan diri dengan kedua orangtuanya, sehingga mereka lebih mengenal Anda, bukan hanya dari kata-kata pasangan saja.
Kalau sudah akrab dengan mereka, tentunya menjadi lebih nyaman untuk bertanya lebih mendalam. Apa sesungguhnya yang diharapkan dari seorang menantu keturunan Jawa. Adakah perilaku tertentu yang memang hanya bisa dilakukan oleh seseorang keturunan Jawa, atau perilaku itu juga bisa dilakukan oleh Anda. Kalaupun ada hal-hal yang sungguh diharapkan oleh orangtuanya, apakah memang itu juga menjadi harapan si pacar terhadap pasangannya, yaitu Anda?
Anda mungkin tak bisa mendebat soal keturunan, tapi kadang ada hal lain yang dianggap penting dari masalah keturunan. Dalam pernikahan, tak selalu hal-hal itu menjadi hal penting. Kalau itu memang penting buat pasangan Anda, dan Anda sulit memenuhinya, maka mungkin saja Anda perlu melepaskan diri darinya. Namun kalau itu bukan hal penting, atau Anda sebetulnya juga telah melakukan yang dianggap penting, maka semakin kuat alasan Anda berdua untuk tetap bersama.
Apabila sulit bagi Anda berdua untuk meyakinkan orangtuanya, maka Anda berdua perlu mencari orang lain yang dianggap berpengaruh oleh mereka. Orang lain ini dapat berupa saudara yang dituakan, pemuka agama, dll. Orang ini bisa ikut memberikan pandangan, baik kepada Anda berdua maupun kepada orangtuanya, tentang hubungan Anda.
Idealnya sih ketika menikah, sebanyak mungkin orang yang merestui pernikahan Anda. Restu utama tentunya dari orangtua, dan dibutuhkan juga dari keluarga besar dan teman-teman. Kalau orangtuanya belum sungguh-sungguh merestui, hubungan Anda berdua kelak mungkin juga jadi kurang nyaman. Oleh karena itu, sebelum memutuskan apapun, perjuangkan kembali restu mereka. Buat kesepakatan dengan pasangan, sampai di kondisi seperti apa Anda berdua akan bertahan. Ketika 'titik' tersebut terlampaui, maka akan lebih jelas bagi Anda berdua apakah hubungan ini dilanjutkan atau tidak. (eny/eny)
Belakangan ini, saya sangat stres akibat tekanan lingkungan, teman-teman saya memiliki pasangan dan mereka sudah merencanakan hari pernikahan mereka. Sedangkan saya yang sudah bertahun-tahun pacaran masih saja belum bisa memikirkan ke arah itu. Ditambah dengan usia saya dan usia hubungan kami. Saya ingin menyerah, namun saya dan pasangan saya saling mencintai. Dia pun sudah berusaha untuk membicarakan hubungan kami kepada kedua orangtuanya, tapi tidak ada perubahan. Jadi, apa yang harus saya lakukan? Bagaimana solusinya jika saya berpisah? Saya sangat tidak ingin berpisah karena sudah terlalu banyak mimpi dan harapan yang saya rancang bersama dia. Tidak ada gambaran lain jika harus menikah bukan dengan dia. Terima kasih atas waktunya membaca ini.
Desti, 27 Tahun
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hai Desti,
Sudah baik sekali bahwa pasangan berusaha membicarakan hubungan Anda dengan kedua orangtuanya. Ini menunjukkan bahwa pasangan sungguh berusaha mempertahankan hubungan ini. Akan baik sekali kalau Anda juga mengakrabkan diri dengan kedua orangtuanya, sehingga mereka lebih mengenal Anda, bukan hanya dari kata-kata pasangan saja.
Kalau sudah akrab dengan mereka, tentunya menjadi lebih nyaman untuk bertanya lebih mendalam. Apa sesungguhnya yang diharapkan dari seorang menantu keturunan Jawa. Adakah perilaku tertentu yang memang hanya bisa dilakukan oleh seseorang keturunan Jawa, atau perilaku itu juga bisa dilakukan oleh Anda. Kalaupun ada hal-hal yang sungguh diharapkan oleh orangtuanya, apakah memang itu juga menjadi harapan si pacar terhadap pasangannya, yaitu Anda?
Anda mungkin tak bisa mendebat soal keturunan, tapi kadang ada hal lain yang dianggap penting dari masalah keturunan. Dalam pernikahan, tak selalu hal-hal itu menjadi hal penting. Kalau itu memang penting buat pasangan Anda, dan Anda sulit memenuhinya, maka mungkin saja Anda perlu melepaskan diri darinya. Namun kalau itu bukan hal penting, atau Anda sebetulnya juga telah melakukan yang dianggap penting, maka semakin kuat alasan Anda berdua untuk tetap bersama.
Apabila sulit bagi Anda berdua untuk meyakinkan orangtuanya, maka Anda berdua perlu mencari orang lain yang dianggap berpengaruh oleh mereka. Orang lain ini dapat berupa saudara yang dituakan, pemuka agama, dll. Orang ini bisa ikut memberikan pandangan, baik kepada Anda berdua maupun kepada orangtuanya, tentang hubungan Anda.
Idealnya sih ketika menikah, sebanyak mungkin orang yang merestui pernikahan Anda. Restu utama tentunya dari orangtua, dan dibutuhkan juga dari keluarga besar dan teman-teman. Kalau orangtuanya belum sungguh-sungguh merestui, hubungan Anda berdua kelak mungkin juga jadi kurang nyaman. Oleh karena itu, sebelum memutuskan apapun, perjuangkan kembali restu mereka. Buat kesepakatan dengan pasangan, sampai di kondisi seperti apa Anda berdua akan bertahan. Ketika 'titik' tersebut terlampaui, maka akan lebih jelas bagi Anda berdua apakah hubungan ini dilanjutkan atau tidak. (eny/eny)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Konsultasi Tarot
Apakah saya bisa balikan dengan mantan saya
Konsultasi Tarot
Kasih Sayang dan Perhatian yang Tak Berbalas, Bagaimana Harus Terima Keadaan?
Konsultasi Tarot
4 Tahun Menikah, Tiba-tiba Rindu Mantan Kekasih Sampai Menangis
Konsultasi Tarot
Mantan Terlalu Cepat Move On, Apakah Hubungan Mereka Serius?
Konsultasi Tarot
Pacaran Baru Seminggu, Kekasih Sudah Berani Pinjam Uang
Most Popular
1
5 Gaya Berani Katie Holmes Pakai Busana Lingerie di Musim Dingin
2
8 Foto Audi Marissa ke Seoul Tanpa Anak & Suami, Jalani Operasi Sedot Lemak
3
Ayah Meghan Markle Sakit Keras, Kini Memohon Bisa Bertemu Putrinya
4
Jessica Alba Kapok Pernah Beradegan Tanpa Busana di Film, 'Sangat Memalukan'
5
Siapa Bonnie Blue? Bintang OnlyFans Kontroversial yang Ditangkap di Bali
MOST COMMENTED











































