Dedikasi Vivianne Faye, Desainer Interior dengan Sentuhan Glamor
Daniel Ngantung - wolipop
Sabtu, 17 Sep 2016 10:15 WIB
Jakarta
-
Vivianne Faye menandai 25 tahun kiprahnya sebagai desainer interior dengan meluncurkan buku 'A Tribute To Glamour'. Gaya glamor dan elegan yang merupakan garis desain sang desainer dalam setiap karyanya terdokumentasikan secara artistik di buku itu.
Jika sering menyambangi kawasan Mahakam Blok M, boleh jadi Anda familiar dengan Gran Mahakam Hotel. Berusia lebih dari 20 tahun, bangunan yang telah menjadi ikon di kawasan tersebut mencuri perhatian dengan arsitekturnya yang bergaya klasik kontemporer.
Tunggu hingga Anda masuk ke dalamnya. Atmosfer klasik kontemporer yang glamor begitu terasa lewat pemilihan interiornya. Siapa lagi kalau bukan Vivianne yang mewujudkannya.
Karakter desainnya yang glamor memang sudah mendarah daging sejak Vivianne pertama kali berkecimpung di dunia desain interior. Insting desainnya bahkan sudah terlihat sejak duduk di bangku SMP.
Masih segar teringat di pikiran Vivianne ketika iseng mendesain butik optik ibunya di Surabaya. "Saat itu aku masih SMP. Optik ibuku warna putih-buri sehingga kurang mengundang. Setelah aku rancang ulang dengan sentuhan emas, mulai deh banyak orang yang berdatangan," kenang Vivianne di acara peluncuran bukunya di Atrium Senayan City, Jumat (16/9/2016).
Acara tersebut merupakan bagian dari pameran 'The Colours of Indonesia: Hotel No.12' di Atrium Senayan City, 15-24 September 2016. Di pameran itu, 12 desainer interior, termasuk Vivianne, yang tergabung dalam ID12, unjuk kebolehan mendesain instalasi ruangan hotel.
Ia sendiri mendapat tugas merancang powder room atau ruang dandan. Terasa kental identitas desain Vivianne melalui pemilihan material marmer untuk melapisi dinding dan lantai, serta furnitur berdesain modern yang hadir dalam nuansa emas.
Glamor menurut desainer jebolan California State University jurusan Interior Design & Graphic Arts itu bukan sesuatu yang mencolok mata. Ia menghadirkan glamor dengan sofistikasi gaya, penuh energi dan tekstur yang dibalur dengan elemen kekinian dalam rasa kontemporer.
Dan karya terbaiknya itu dirangkum ke dalam buku 'A Tribute To Glamour'. Terdapat enam tema ruangan yang ia suguhkan di buku setebal 225 halaman itu. "Sebetulnya ini adalah mimpi saya sejak 6 tahun lalu. Tapi baru sekarang bisa terwujud karena belum terlalu yakin," katanya.
Proses pembuatannya sendiri memakan waktu 2,5 tahun agar presentasi akhir buku lebih maksimal. Untuk proyek ini, ia menggandeng fotografer ternama Peter Tjahjadi dan penulis Amanda Balneg yang bermukim di Eropa untuk mendapatkan keindahan visual dan tutur cerita yang indah. Bahkan untuk pemilihan interior, Vivianne sampai berburu ke banyak pasar antik dan galeri di berbagai penjuru dunia.
Vivianne berharap bukunya dapat menginspirasi dan menawarkan ide-ide segar bagi para desainer interior, arsitektur, klien dan calon klien, serta siapa saja yang tertarik pada dunia interior. "Ide awalnya karenan memang saya ingin berbagi," kata dia. Untuk saat ini, buku tersedia dalam jumlah yang terbatas yakni 200 eksemplar dengan harga jual Rp 1 juta. Namun ia tidak menutup kemungkinan untuk mencetak ulang buku tersebut tergantung respon masyarakat.
Vivianne bersyukur masih dapat berkarya selama 25 tahun sebagai desainer interior Sudah ribuan proyek ia tangani dan setiap proyek memiliki cerita dan tantangan sendiri. Dari sekian banyak karyanya, mungkin Gran Mahakam adalah satu pencapaian yang aku sangat banggakan mengingat hotel tersebut masih tetap terlihat rasa glamornya tetap bertahan seperti dulu walau tren terus berganti," kata Vivianne. (dng/asf)
Jika sering menyambangi kawasan Mahakam Blok M, boleh jadi Anda familiar dengan Gran Mahakam Hotel. Berusia lebih dari 20 tahun, bangunan yang telah menjadi ikon di kawasan tersebut mencuri perhatian dengan arsitekturnya yang bergaya klasik kontemporer.
Tunggu hingga Anda masuk ke dalamnya. Atmosfer klasik kontemporer yang glamor begitu terasa lewat pemilihan interiornya. Siapa lagi kalau bukan Vivianne yang mewujudkannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
Masih segar teringat di pikiran Vivianne ketika iseng mendesain butik optik ibunya di Surabaya. "Saat itu aku masih SMP. Optik ibuku warna putih-buri sehingga kurang mengundang. Setelah aku rancang ulang dengan sentuhan emas, mulai deh banyak orang yang berdatangan," kenang Vivianne di acara peluncuran bukunya di Atrium Senayan City, Jumat (16/9/2016).
Acara tersebut merupakan bagian dari pameran 'The Colours of Indonesia: Hotel No.12' di Atrium Senayan City, 15-24 September 2016. Di pameran itu, 12 desainer interior, termasuk Vivianne, yang tergabung dalam ID12, unjuk kebolehan mendesain instalasi ruangan hotel.
Ia sendiri mendapat tugas merancang powder room atau ruang dandan. Terasa kental identitas desain Vivianne melalui pemilihan material marmer untuk melapisi dinding dan lantai, serta furnitur berdesain modern yang hadir dalam nuansa emas.
Glamor menurut desainer jebolan California State University jurusan Interior Design & Graphic Arts itu bukan sesuatu yang mencolok mata. Ia menghadirkan glamor dengan sofistikasi gaya, penuh energi dan tekstur yang dibalur dengan elemen kekinian dalam rasa kontemporer.
Dan karya terbaiknya itu dirangkum ke dalam buku 'A Tribute To Glamour'. Terdapat enam tema ruangan yang ia suguhkan di buku setebal 225 halaman itu. "Sebetulnya ini adalah mimpi saya sejak 6 tahun lalu. Tapi baru sekarang bisa terwujud karena belum terlalu yakin," katanya.
Proses pembuatannya sendiri memakan waktu 2,5 tahun agar presentasi akhir buku lebih maksimal. Untuk proyek ini, ia menggandeng fotografer ternama Peter Tjahjadi dan penulis Amanda Balneg yang bermukim di Eropa untuk mendapatkan keindahan visual dan tutur cerita yang indah. Bahkan untuk pemilihan interior, Vivianne sampai berburu ke banyak pasar antik dan galeri di berbagai penjuru dunia.
Vivianne berharap bukunya dapat menginspirasi dan menawarkan ide-ide segar bagi para desainer interior, arsitektur, klien dan calon klien, serta siapa saja yang tertarik pada dunia interior. "Ide awalnya karenan memang saya ingin berbagi," kata dia. Untuk saat ini, buku tersedia dalam jumlah yang terbatas yakni 200 eksemplar dengan harga jual Rp 1 juta. Namun ia tidak menutup kemungkinan untuk mencetak ulang buku tersebut tergantung respon masyarakat.
Vivianne bersyukur masih dapat berkarya selama 25 tahun sebagai desainer interior Sudah ribuan proyek ia tangani dan setiap proyek memiliki cerita dan tantangan sendiri. Dari sekian banyak karyanya, mungkin Gran Mahakam adalah satu pencapaian yang aku sangat banggakan mengingat hotel tersebut masih tetap terlihat rasa glamornya tetap bertahan seperti dulu walau tren terus berganti," kata Vivianne. (dng/asf)
Home & Living
Suka Dekor Natal Klasik? Snow Globe Kereta Christmas Music Box Ini Wajib Kamu Lirik
Home & Living
3 Pilihan Hampers Natal yang Praktis untuk Rayakan Momen Bersama Orang Terkasih
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Dish Dryer Vs Lap Manual, Mana yang Lebih Higienis Bersihkan Alat Makan?
Tak Hanya Bikin Ruangan Sehat, Ini 3 Manfaat Vitamin C Filter pada AC
5 Tips agar Cucian Nggak Bau Apek Meski Cuaca Kurang Bersahabat
5 Tips Menghias Pohon Natal ala Profesional agar Estetik dan Cantik Maksimal
3 Rekomendasi Dispenser Sehat buat Keluarga, Sudah BPA Free & Food Grade
Most Popular
1
Bikin Haru! Kisah Perjuangan Anak Dampingi Ibu Lawan Kanker Payudara
2
8 Potret Tampan Kim Woo Bin, Sembuh dari Kanker Kini Nikahi Shin Min Ah
3
Busana Kantor Ahn Eun Jin di 'Dynamite Kiss' Picu Kritik, Dinilai Tak Sopan
4
Rayakan Hari Ibu, Morinaga Ajak Bunda & Anak Nyanyi Bersama
5
Cristiano Ronaldo Flexing Tubuh Kekar, Tak Pakai Baju Usai Sauna
MOST COMMENTED












































