Brand hijab lokal Buttonscarves sukses merebut hati pecinta fashion Tanah Air. Dengan desain ikonik logo Buttonscarves pada setiap produk, hijab dari brand lokal ini selalu laris manis.
Bukan hanya pembeli lokal, Buttonscarves juga menggaet pelanggan dari Malaysia dan Singapura. Kini Buttonscarves pun memperluas produk tidak hanya hijab dan modest wear, tetapi juga tas, bros, dan aksesori fashion.
Begitu larisnya Buttonscarves membuat produknya ditiru pihak lain. Ada juga anggapan kalau brand Buttonscarves meniru produk dari brand high end internasional.
Ketika ditemui Wolipop, Linda Anggrea sebagai CEO dan Creative Director menanggapi desain Buttonscarves yang dianggap jiplak dan terinspirasi dari brand high end internasional. Linda mengaku ia dan timnya selalu berinovasi dalam mengeluarkan setiap produk.
"Apapun itu komentarnya kita harus terima dengan lapang dada. Jadi apapun kritik yang masuk menjadi improvement kita ke depan dan silent is gold, tidak perlu menjelaskan apapun yang jelas tim kreatifnya Buttonscarves selalu melakukan yang terbaik," kata Linda kepada Wolipop di Buttonscarves 7th Anniversary di Intercontinental Hotel, The Grand Ballroom, lantai 6, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Brand yang berdiri sejak tahun 2016 ini sudah pernah tampil di New York Fashion Week pada 13 Februari 2023. Selain itu, brand Buttonscarves Beauty juga menjadi official beauty partner untuk tujuh jenama dan desainer dari Indonesia yang tampil di ajang New York Fashion Week (NYFW).
Linda memilih tidak menghiraukan berbagai komentar dan terus fokus untuk mengembangkan produk Buttonscarves. Terbukti setiap Buttonscarves mengeluarkan produk terbaru selalu sold out dalam sekejap.
"Karena kalau saya menjawab oh tidak ini dan itu, si A sudah pernah melakukan ini, itu akan memancing gejolak adu pendapat itu bukan style saya. Jadi saya suka fokus untuk ke depannya tapi buktinya sambutan selalu baik, desain kita selalu original," tegasnya.
Wanita kelahiran 1991 itu juga membagikan cerita kepada Wolipop soal brand Buttonscarves yang dijiplak orang-orang di negeri sendiri. Dia dan tim baru saja menindak tegas brand yang sengaja meniru logo dan packaging Buttonscarves.
"Tim kita Buttonscarves tidak tinggal diam kalau misalnya ada yang berusaha menyalahgunakan hak kekayaan intelektual kita. Kita barusan melaporkan pihak yang meniru logo kita, cara packaging kita dan alhamdulillah kita sudah menang di pengadilan dan pihak tersebut harus menarik semua produk-produk di pasar. Kita tidak tinggal diam tapi kita tidak berkoar-koar," ucap Linda.
Di akhir perbincangan, Linda menyebutkan dalam merilis produk Buttonscarves dia selalu berkembang mengikuti keinginan, kebutuhan wanita dan tren yang sedang hits.
"Inspirasi tas sepatu dan lainnya dari banyak banget. Selain inspirasi kita selalu mengikuti tren, shade apa yang seperti apa yang lagi dibutuhkan oleh para wanita di Indonesia dan dunia," pungkasnya.
(gaf/eny)