Kisah Hijrah Roro Fitria, Dulu Mandi Kembang Tujuh Rupa Kini Berhijab

Wanita yang bernama lengkap Raden Roro Fitria Nur Utami atau Roro Fitria ini dikenal sebagai aktris, model, pembawa acara dan juga DJ. Dulu Roro populer sebagai artis yang menjalani ritual Kejawen.

Pemain sinetron Islam KTP itu pernah bertapa dalam gua dan mandi kembang tujuh rupa. Roro Fitria juga kerap melakukan ritual sajen di Pantai Parangkusumo yang konon merupakan petilasan tempat bertemunya Kanjeng Gusti Raja Panembahan Senopati dan Kanjeng Gusti Ratu Nyai Roro Kidul.

Selain melakukan ritual kejawen, nama Roro Fitria menjadi perbincangan publik saat dibekuk karena kasus narkoba pada Februari 2018. Dia divonis empat tahun penjara dan denda sebesar Rp 800 juta karena kepemilikan narkoba.

Saat mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Roro Fitria diberikan banyak cobaan. Rumah pribadi Roro diberitakan dijarah orang tak bertanggung jawab saat dirinya tengah mendekam di rutan. Kemudian, Roro kembali diberikan cobaan ketika sang yang meninggal dunia.

Melalui program Kopi Viral Transtv yang berjudul "Mau bayar kesalahan pada Almarhumah ibu, Roro Fitria Hijrah", Roro menceritakan bagaimana dia mengetahui sang ibu tercinta meniggal dunia. Wanita 31 tahun itu mengatakan biasanya dia menghubungi ibunya setiap hari via telepon.

"Jadi setiap hari di rutan itu kan ada fasilitas telepon, setiap hari saya telepon mama. Kenapa nggak diangkat terus. Sehari sebelumnya normal biasa aja, telepon rutan itu ditutup sekitar pukul 05.00 WIB," ujar Roro.

Ibunda Roro Fitria dari video 20 detik. Foto: Dok. 20detik

Pada saat sang ibunda meninggal dunia, Roro Fitria tak bisa menghubungi sang ibu di rumah. Kemudian asisten rumah tangganya menghubunginya via telepon penjara. Sang asisten meneleponnya sambil menangis.

"Asisten rumah tangga saya menangis habis itu dikasih teleponnya ke kakak saya. Rutan itu baru dibuka pintu masing-masing bloknya pada jam 08.00 WIB. Mama meninggal dunia jam 06.30 WIB. Mau menyampaikan ke saya pada takut ya kalau aku harus standby karena ada berita yang amat tidak mengenakan. Bener ya kamu tabah? Iya. Mama meninggal Ya ALLAH," kenang Roro.

Seketika badan Roro Fitria lemas dan tak berdaya mendengar kabar kepergian sang ibu tercinta. Roro mengaku sangat dekat dengan sang ibunda.

"Saya belum yakin dengan telepon box itu, aku hanya diam dan teman-teman yang ada di kamar pada bertanya kondisiku saat itu. Prosedurnya dari Rumah Sakit Fatmawati langsung diterbangkan ke Jogja nanti langsung dihandle untuk administrasi prosedur saya harus keluar dari rutan. Sudah diatur dengan tim laywer," tuturnya bergetar.

Roro Fitria memakai hijab hitam. Foto: Gabriella Wijaya/detikHOT.

Pihak kejaksaan, kehakiman dan juga rutan sudah memberikan izin di hari pada Roro untuk keluar rutan karena kepergian sang ibunda. Namun sayangnya dia tidak bisa melihat pemakaman sang ibunda karena pesawatnya mengalami keterlambatan.

"Saya dikawal lima polisi, lima hakim dan jaksa. Nggak sempat melihat karena mama sudah dikebumikan. Aku terlambat karena pesawat aku delay," tuturnya..

Roro yang tak bisa menyaksikan langsung pemakaman dan melihat wajah sang ibu untuk yang terakhir kali sangat terpukul. Dia pun mengambil hikmah dari kepergian sang ibu tercinta.

"Cobaan sangat luar biasa, di situ benang merah yang bisa saya ambil adalah jangan pernah kamu bersandar kepada manusia. Bersandarlah hanya kepada Allah, maka dari itu apapun yang terjadi kita serahkan kepada Allah SWT. Kita harus mengikhlaskan begitu sayangnya aku kepada mama. Itu tidak bisa mengakhiri misalnya Allah SWT sudah menyampaikan Kun Fayakun jadi makalah jadi," imbuhnya.

Selama menjalani masa hukuman akibat kasus narkoba, Roro Fitria mengaku banyak melakukan ibadah, termasuk mengaji di rutan. Kesempatan itu dijadikan Roro sebagai jalannya untuk berhijrah dan menggali ilmu agama Islam lebih mendalam.

"Tentang budaya Islam Kejawen saya berangsur-angsur Insyaallah saya akan tinggalkan," ujar Roro Fitria.

Ibunda Roro Fitria meninggal di rumah sakit di Jakarta pada 15 Oktober 2018. Roro mengaku sangat mencintai ibunya. Sang ibu pula yang menjadi motivasinya untuk hijrah dan mantap memakai hijab. Semoga istiqomah ya Roro Fitria.

Roro Fitria bebas bersyarat. Dok. Detikcom.