Wearing Klamby Tampilkan Rempah dan Peta Indonesia di Koleksi Busana Terbaru

Jakarta - Brand busana muslim Wearing Klamby untuk pertama kalinya mengikuti ajang Jakarta Fashion Week (JFW). Label yang cepat sold out saat merilis koleksi ini menampilkan gambaran Indonesia di zaman kolonialisme pada busana muslim terbarunya.

Nadine Gaus, pemilik dari Wearing Klamby koleksi busana muslim kali ini dinamainya Colonial Series. Ada empat tema di koleksi tersebut yaitu rempah-rempah, peta, kerajaan, dan pahlawan Indonesia.

Tema colonial series dipilih karena ia ingin mengangkat lebih banyak masa-masa sebelum Indonesia merdeka. "Kenapa kita sampai mengalami penjajahan? Karena kita mempunyai sumber daya alam yang berlimpah yang patut kita jaga dan syukuri, seperti cengkeh, kayu manis, bunga lawang dan asem. Semuanya ada di koleksi kali ini," jelas ibu dua anak ini saat ditemui di sela-sela Jakarta Fashion Week 2020 di Senayan City, akhir pekan kemarin.

Maudy Koesnaedi, Mega Iskanti, Hamidah Rachmayati, dan Dwi Handayani. Foto: Gresnia/Detikcom

Baca juga: 7 Wanita Cantik Berhijab Indonesia yang Sukses di Usia Muda

Ada 52 look yang dirilis Wearing Klamby dalam fashion show perdananya di Jakarta Fashion Week. Selain dress, mereka juga merilis blouse, outer, celana dan rok dengan motif khas Wearing Klamby. Sebagian besar koleksi menggunakan bahan silk yang tidak tembus pandang. Dan warna-warna yang dihadirkan cenderung pastel hingga earth tone.

Nadine pun mengungkapkan dalam mempersiapkan show perdana di JFW, kesulitan terbesarnya adalah saat proses desain. "Yang kemarin lama di bagian desain, kita prosesnya selama lima bulan," katanya.

Nadine Gaus dan Ridho Jufri. Foto: gresnia/wolipop

Colonial Series dari Wearing Klamby akan dirilis pada Desember 2019. Ridho Jufri, suami dari Nadine yang juga ikut membangun label Wearing Klamby, mengatakan pihaknya sudah mempersipkan serbuan konsuem saat koleksi terbaru dirilis nanti. Persiapan dilakukan karena setiap ada rilisan terbaru, busana-busana Wearing Klamby sold out dalam hitungan detik.

"Kita selalu berusaha menambahkan jumlah produksi. Nah tantangannya itu lebih ke pertumbuhannya customernya lebih banyak daripada produksinya. Kita merasa jumlah koleksi sudah banyak tetapi peminatnya lebih banyak lagi kondisinya," jelas Ridho. "Biasanya sesudah JFW ini akan lebih banyak dari yang sebelumnya. Dan kita juga sudah lebih prepare," sambung Nadine.

Foto: gresnia/wolipop

(gaf/eny)