Cerita Pemenang Sunslik Hijab Hunt yang Berdoa Jodoh di Jabal Rahmah
Rabu, 05 Des 2018 16:44 WIB
"Seneng banget lah, karena semua orang antri untuk ke sana, mimpi banget kesana. Alhamdulillah saya dikasih rezeki kesana gratis lagi ke tanah suci. Karena benar-benar ya pas pertama kali liat kabah tuh langsung mengucur air mata," ungkap gadis yang akrab disapa Maya kepada detikcom via telepon.
Momen haru yang dialami Maya juga saat ia berdoa di multazam yang ia yakini bahwa jika berdoa di sana akan dikabulkan. Walaupun ia tidak sempat mencium hajar aswad, namun ia sempat mencium kakbah dengan berurai air mata.
Selain beribadah, ia juga melakukan perjalanan agama bersama Visitour ke berbagai tempat. Mulai dari makam, masjid hingga tempat perbelanjaan. Ia mengaku senang karena di setiap perjalanan selalu diberikan wawasan tentang sejarah Islam.
"Selalu dikasih tahu sejarahnya apa, kisahnya gimana, perang apa. Jadi banyak pengetahuan tentang kisah-kisah nabi. Ustad Baden Muthowif dari Mekkah yang senantiasa membimbing para jemaah semasa umrah dan ziarah. Beliau itu lucu kalau lagi menceritakan kisah nabi di dalam bus, bahasanya campur-campur sunda gitu. Terus rupanya mirip Bang Rhoma Irama," ungkap gadis yang meraih juara 3 Sunsilk Hijub Hunt 2018 ini.
Ia memaparkan sempat mengunjungi berbagai tempat bersejarah seperti ke Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Muzdalifah, Mina dan Jabal Uhud, hingga Jabal Rahma. Tak lupa ia sempat berdoa ketika singgah di Jabal Rahmah.
"Aku seneng banget di Jabal Rahma karena di situ kan tempat bertemunya Adam dan Hawa jadi aku naik ke bukitnya, ke tugunya bertiga bersama para jamaah di situ saya berdoa masalah jodoh gitu kan dan sempat ngambil gambar," ungkapnya.
Saat berbelanja di Misfalah, ia mengaku sempat ketinggalan rombongan Visitour bersama Fadila. Namun, ia bertemu kyai yang satu rombongan dengannya.
"Aku sama ka Fadilah sempet foto-foto dulu di tempat burung, ternyata rombongan udah jalan duluan ke tempat toko selanjutnya, dan kita kehilangan jejak. Tapi ternyata di belakang saya ada para kiyai dan ustaz-ustaz, terus saya sama Kak Fadillah bingung dan kemudian dianterin di Zam-zam Tower itu loh yang ada mall, sama kyai Ciwung," ungkap Maya.
Ia bercerita, jika hendak berbelanja, sebaiknya perempuan memang harus di dampingi, terlebih perempuan Indonesia. Menurutnya, banyak pedagang di sana yang perlakuannya meresahkan ketika berinteraksi dengan perempuan.
Maya mengaku selama perjalanan dengan Visitour menyenangkan dan banyak ilmu pengetahuan baru yang ia dapatkan. Ia mendapatkan hikmah dari perjalanannya selama umrah.
"Selain saya beribadah, meningkatkan keimanan dan ketakwaan saya, saya juga meningkatkan kesabaran dan rasa saling menjaga, karena saya satu kamar sama ibu-ibu dan nenek-nenek gitu yaa jadi ke mana-mana suka saya anter. Tawaf kita tuntun bahkan belanja pun saya yang megang keuangannya, karena mereka suka bingung ini berapa real gitu. Jadi kalo saya nanya mau beli apa dia tinggal tunjuk saya yang tawarin rasanya itu ya ampun belajar juga gitu," tutup Maya. (ega/eny)