Kisah Judoka Berhijab Seperti Miftahul Jannah yang Tanding di Olimpiade
Selasa, 09 Okt 2018 12:43 WIB
Jakarta - Judoka Indonesia, Miftahul Jannah batal tanding di Asian Para Games 2018. Ia didiskualifikasi karena menolak lepas hijab saat bertanding. Keputusannya ini pun langsung menimbulkan reaksi dari berbagai pihak.
Peraturan larangan memakai hijab di atas matras judo ini memang sudah jadi perbincangan hangat selama bertahun-tahun. Aturan itu sudah ditetapkan oleh International Judo Federation.
Pada aturan tersebut, tertulis bahwa atlet judo tidak boleh memakai penutup kepala saat bertanding, kecuali sesuatu yang bersifat medis. Namun, peraturan ini pernah dilanggar pada Olimpiade tahun 2012.
Baca juga: Seperti Miftahul Jannah, 3 Atlet Ini Didiskualifikasi Karena Berhijab
Adalah Wojdan Shaherkani, atlet asal Arab yang tampil memakai penutup kepala saat bertanding saat Olimpiade di Inggris tahun 2012. Dilansir dari The Washington Post, Shaherkani juga menjadi atlet wanita pertama yang diperbolehkan pemerintah Arab untuk bertanding di Olimpiade.
Awalnya, Shaherkani sempat tidak diizinkan untuk bertanding karena tidak boleh memakai apapun di kepalanya. Aturan ini disebut pihak penyelenggara Olimpiade berkaitan dengan keselamatan sang atlet. Namun, akhirnya perwakilan federasi Nicolas Messner memperbolehkan Shaherkani untuk tanding karena ingin membuat kolaborasi yang baik antara International Olympic Committee dan Arab Saudi.
Baca juga: 6 Atlet Berhijab Indonesia Peraih Bonus Rp 1,5 M di Asian Games
Saat bertanding, Shaherkani mengenakan penutup kepala menyerupai ciput. Memang, ia tidak mengenakan hijab yang menutup kepala dan lehernya secara sempurna. Tapi ia berhasil tanding tanpa memperlihatkan rambutnya.
Meskipun kala itu Shaherkani harus menghadapi kekalahan saat bertanding, judoka berhijab itu tetap menjadi sorotan dunia. Ia mencetak sejarah sebagai atlet wanita Arab dan berhijab pertama yang tanding judo di Olimpiade. (sil/sil)
Peraturan larangan memakai hijab di atas matras judo ini memang sudah jadi perbincangan hangat selama bertahun-tahun. Aturan itu sudah ditetapkan oleh International Judo Federation.
Pada aturan tersebut, tertulis bahwa atlet judo tidak boleh memakai penutup kepala saat bertanding, kecuali sesuatu yang bersifat medis. Namun, peraturan ini pernah dilanggar pada Olimpiade tahun 2012.
Baca juga: Seperti Miftahul Jannah, 3 Atlet Ini Didiskualifikasi Karena Berhijab
Adalah Wojdan Shaherkani, atlet asal Arab yang tampil memakai penutup kepala saat bertanding saat Olimpiade di Inggris tahun 2012. Dilansir dari The Washington Post, Shaherkani juga menjadi atlet wanita pertama yang diperbolehkan pemerintah Arab untuk bertanding di Olimpiade.
Awalnya, Shaherkani sempat tidak diizinkan untuk bertanding karena tidak boleh memakai apapun di kepalanya. Aturan ini disebut pihak penyelenggara Olimpiade berkaitan dengan keselamatan sang atlet. Namun, akhirnya perwakilan federasi Nicolas Messner memperbolehkan Shaherkani untuk tanding karena ingin membuat kolaborasi yang baik antara International Olympic Committee dan Arab Saudi.
Baca juga: 6 Atlet Berhijab Indonesia Peraih Bonus Rp 1,5 M di Asian Games
Saat bertanding, Shaherkani mengenakan penutup kepala menyerupai ciput. Memang, ia tidak mengenakan hijab yang menutup kepala dan lehernya secara sempurna. Tapi ia berhasil tanding tanpa memperlihatkan rambutnya.
Meskipun kala itu Shaherkani harus menghadapi kekalahan saat bertanding, judoka berhijab itu tetap menjadi sorotan dunia. Ia mencetak sejarah sebagai atlet wanita Arab dan berhijab pertama yang tanding judo di Olimpiade. (sil/sil)