Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mengenal Niqab Squad, Komunitas Para Wanita Bercadar di Indonesia

Arina Yulistara - wolipop
Rabu, 26 Jul 2017 16:10 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Dok. Instagram @diananurliana
Jakarta - Wanita berhijab saat ini kian aktif. Sejumlah hijabers pun membentuk komunitas. Kini tak hanya ada Hijabers Community tapi juga hadir Niqab Squad. Apa itu Niqab Squad?

Wolipop sempat berbincang dengan salah satu pendiri Niqab Squad yakni desainer hijab Diana Nurliana. Desainer yang juga bercadar itu mengatakan bahwa Niqab Squad adalah komunitas wanita bercadar Indonesia. Para anggotanya disebut niqabis karena semuanya memakai niqab.

Diana mengatakan komunitas ini berdiri baru saja mulai pada pertengahan tahun ini. Ide awalnya terbesit dari istri Caesar, Indadari, yang kini juga sudah bercadar. Indadari kemudian mengajak Diana karena sudah lama kenal. Karena ini kegiatan positif maka Diana pun setuju membentuk Niqab Squad. Tujuannya untuk saling menginspirasi dan menguatkan silaturahmi antara wanita bercadar satu dan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini idenya Mbak Indadari. Dia sudah keliling daerah sering bikin motivasi orang-orang untuk hijrah. Banyak yang cerita kalau mau niqab kayaknya masih susah banget. Banyak paradigma orang, wanita berniqab itu ninja, teroris, ekstrimis, menakutkan. Sementara dia dan aku melihat banyak di daerah atau luar negeri para niqabis bukan seperti yang mereka bayangkan, ada yang dokter, pengusaha, pengacara, pilot, jadi aku pikir kita harus kenalkan nih ke mereka kalau niqabis tak seperti itu. Akhirnya dimulai dengan diri kita dan lingkungan kita. Kita ingin menginspirasi, saling menguatkan, kita bikin satu komunitas namanya Niqab Squad," jelas Diana kepada Wolipop saat ditemui beberapa waktu lalu di butik District 12, Mal f(X) Lifestyle, Jakarta Pusat.

Mengenal Niqab Squad, Komunitas Para Wanita Bercadar di IndonesiaFoto: Dok. Arina Yulistara/Wolipop


Meski menjadi salah satu pendirinya namun Diana tidak berperan sebagai pengurus. Pasalnya sang suami tidak mengizinkannya untuk aktif di Niqab Squad mengingat anak ketiganya masih kecil dan kesibukan Diana mengurus labelnya Kara Indonesia. Walau demikian, wanita 32 tahun ini turut berpartisipasi bila menggelar pertemuan.

Diana mengatakan Niqab Squad sudah pernah membuat gathering. Awalnya ia hanya menyediakan tempat paling banyak 200 orang. Ia pikir yang hadir 50 wanita berniqab saja sudah cukup banyak. Tak disangka, wanita bercadar dari Jakarta yang hadir hingga lebih dari 200. Wanita yang hadir memang semuanya bercadar tapi ada yang masih belajar dan beberapa belum konsisten karena berbagai faktor sesuai kondisi masing-masing.

Mengenal Niqab Squad, Komunitas Para Wanita Bercadar di IndonesiaFoto: Dok. Instagram @diananurliana


Diana juga bercerita ia cukup terkejut rupanya niqabis yang hadir bukan hanya ibu-ibu seperti dirinya tapi juga ada yang masih SMA dan memiliki kegiatan seperti taekwondo. Mereka pun saling berkenalan dan bertukar cerita. Satu menurutnya yang paling diingat ketika ada mualaf langsung memutuskan memakai cadar.

"Ada banyak cerita yang lucu dan menyedihkan. Ternyata kita nggak sendiri. Kita suka merasa kita sendiri akhirnya patah semangat. Kalau ketemu gitu akhirnya lebih semangat. Kita juga ada divisi kajian, keterampilan, karena ada yang jago masak, ada yang anak SMA," cerita wanita lulusan Jurusan Psikologi Pendidikan Universitas Islam As-Syafiiyah itu.

Di akhir kata, Diana berharap dengan hadirnya Niqab Squad juga bisa membuka pikiran orang lain. Wanita bercadar tidak selalu kaum ekstrimis atau istri teroris tapi sama seperti wanita lainnya.

"Aku pengen mengenalkan cadar ini menjadi sunnah yang dipakai istri Rasullullah bukan sesuatu yang menakutkan. Dengan ini kalian tetap bisa berprestasi, melakukan aktivitas apa pun. Percaya dengan melakukan ini pasti akan jadi kebaikan. Pengen ngajak orang-orang jangan skeptis ya karena sering memperlihatkannya seperti itu. Isu teroris pakai niqab, kalau sudah pesakitan baru cadaran. Masyarakat sudah mendengarnya negatif. Kita pengen mencoba mengubah pandangan itu," harapnya. (aln/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads