Kisah Indira Kaljo, Atlet Basket AS Berhijab yang Menginspirasi
Arina Yulistara - wolipop
Jumat, 27 Jan 2017 14:10 WIB
Jakarta
-
Banyak wanita berhijab yang memutuskan menjadi atlet. Salah satunya Indira Kaljo, hijabers berdarah Bosnia-Amerika. Kaljo menginspirasi lewat kisahnya yang tidak diizinkan bermain secara profesional di Eropa karena penggunaan jilbabnya. Tidak menyerah begitu saja, Kaljo berusaha untuk memperjuangkan haknya bisa bermain basket di pertandingan dunia walaupun menggunakan jilbab.
Wanita yang menempuh pendidikan di Tulane University bercerita kalau dilarang bermain sesuai peraturan Federasi Basket Internasional (FIBA). Dalam aturan FIBA, pemain basket tidak boleh mengenakan perlengkapan yang dapat menyebabkan lawan mainnya cedera termasuk penutup kepala, aksesori rambut, serta perhiasan. Oleh karena itu, wanita berhijab yang piawai dalam olahraga ini masih tidak bisa menunjukkan potensinya hanya karena larangan tersebut.
"FIBA melarang jilbab bahkan mereka memberikan jangka waktu sekurang-kurangnya dua tahun untuk saya tidak bisa bermain di Eropa karena cara saya berpakaian. Saya sedih karena mereka juga tidak memiliki peraturan tertulis akan hal itu. Aku mengetahui kalau itu politik dan hanya kesepakatan verbal untuk tidak mengizinkan jilbab bertanding," jelas Kaljo seperti dilansir dari Mvslim.
Menurut Kaljo ada beberapa negara yang memperbolehkan pemainnya menggunakan jilbab seperti Indonesia, Qatar, Mesir, dan Swedia. Sedangkan negara-negara di Eropa masih menentangnya. Berusaha mengubah peraturan tersebut, Kaljo membuat kampanye untuk FIBA agar mengizinkan wanita berjilbab bisa bertanding di lapangan. Wanita yang berbakat dalam olahraga basket sejak berusia 7 tahun itu terus menyerukan kampanye ke FIBA.
"Pada bulan Juni tahun lalu, saya dan teman-teman meluncurkan kampanye kedua untuk FIBA meminta mereka memungkinkan jilbab untuk semua tingkatan pertandingan basket. Saya akan membuat video promosi meminta orang lain bergabung dalam petisi yang dibuat di situ change.org. Saya telah bertemu dengan para pemain basket berjilbab dari Inggris, Turki, Qatar, Mesir, Swedia, dan mereka semua membantu saya dalam hal ini," ujar Kaljo.
Kaljo mengaku kalau ia sudah menyukai basket sejak kecil. Sebelumnya ia sudah mencoba berbagai olahraga seperti renang, softball, voli, dan basket. Kemudian ia mengetahui minatnya jatuh pada olahraga basket.
Kaljo pernah bertanding basket tak hanya di California --tempat tinggalnya sekarang-- tapi juga Irlandia dan Bosnia. Ia selalu berhasil memenangkan pertandingan. Kaljo pun mengaku sangat bersemangat saat bergelut dalam olahraga ini.
"Saya suka basket karena itu satu-satunya olahraga yang benar-benar membuat saya bahagia. Bekerjasama dengan tim untuk mencapai satu tujuan yang sama sangat menantang diri saya," papar Kaljo.
Pemimpin aktivis dari komunitas Global Aktivne itu kemudian mengajak para wanita muslim muda yang berhijab untuk memperjuangkan hak-haknya seperti masyarakat dunia lainnya. Bahkan ia juga berencana untuk membantu lapangan basket di Haiti untuk 500 anak-anak kurang mampu.
Kaljo berharap aksinya bisa menginspirasi wanita muda lain terutama yang ingin menjadi atlet. Jangan menyerah hanya karena menggunakan jilbab.
"Saya ingin memberitahu semua anak perempuan untuk terus mengejar mimpi dan passion mereka. Bahkan jika kamu sendirian berusaha terus berjuang dan tidak berhenti. Insya Allah Anda akan mendapatkan yang terbaik pada akhirnya," saran Kaljo kemudian.
(ays/ays)
Wanita yang menempuh pendidikan di Tulane University bercerita kalau dilarang bermain sesuai peraturan Federasi Basket Internasional (FIBA). Dalam aturan FIBA, pemain basket tidak boleh mengenakan perlengkapan yang dapat menyebabkan lawan mainnya cedera termasuk penutup kepala, aksesori rambut, serta perhiasan. Oleh karena itu, wanita berhijab yang piawai dalam olahraga ini masih tidak bisa menunjukkan potensinya hanya karena larangan tersebut.
"FIBA melarang jilbab bahkan mereka memberikan jangka waktu sekurang-kurangnya dua tahun untuk saya tidak bisa bermain di Eropa karena cara saya berpakaian. Saya sedih karena mereka juga tidak memiliki peraturan tertulis akan hal itu. Aku mengetahui kalau itu politik dan hanya kesepakatan verbal untuk tidak mengizinkan jilbab bertanding," jelas Kaljo seperti dilansir dari Mvslim.
Foto: Ist. |
Menurut Kaljo ada beberapa negara yang memperbolehkan pemainnya menggunakan jilbab seperti Indonesia, Qatar, Mesir, dan Swedia. Sedangkan negara-negara di Eropa masih menentangnya. Berusaha mengubah peraturan tersebut, Kaljo membuat kampanye untuk FIBA agar mengizinkan wanita berjilbab bisa bertanding di lapangan. Wanita yang berbakat dalam olahraga basket sejak berusia 7 tahun itu terus menyerukan kampanye ke FIBA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaljo mengaku kalau ia sudah menyukai basket sejak kecil. Sebelumnya ia sudah mencoba berbagai olahraga seperti renang, softball, voli, dan basket. Kemudian ia mengetahui minatnya jatuh pada olahraga basket.
Kaljo pernah bertanding basket tak hanya di California --tempat tinggalnya sekarang-- tapi juga Irlandia dan Bosnia. Ia selalu berhasil memenangkan pertandingan. Kaljo pun mengaku sangat bersemangat saat bergelut dalam olahraga ini.
"Saya suka basket karena itu satu-satunya olahraga yang benar-benar membuat saya bahagia. Bekerjasama dengan tim untuk mencapai satu tujuan yang sama sangat menantang diri saya," papar Kaljo.
Pemimpin aktivis dari komunitas Global Aktivne itu kemudian mengajak para wanita muslim muda yang berhijab untuk memperjuangkan hak-haknya seperti masyarakat dunia lainnya. Bahkan ia juga berencana untuk membantu lapangan basket di Haiti untuk 500 anak-anak kurang mampu.
Kaljo berharap aksinya bisa menginspirasi wanita muda lain terutama yang ingin menjadi atlet. Jangan menyerah hanya karena menggunakan jilbab.
"Saya ingin memberitahu semua anak perempuan untuk terus mengejar mimpi dan passion mereka. Bahkan jika kamu sendirian berusaha terus berjuang dan tidak berhenti. Insya Allah Anda akan mendapatkan yang terbaik pada akhirnya," saran Kaljo kemudian.
(ays/ays)
Hobbies & Activities
Benston vs Rixton : Keyboard Foldable 88 Key, Mana yang Lebih Worth It untuk Pemula?
Health & Beauty
Rahasia Untuk Kulit Cerah & Kenyal dengan Dr Schatz Phyto Cell Mask
Home & Living
Rumah Lebih Rapi Tanpa Ribet? Rekomendasi 3 Storage Box Andalan yang Wajib Kamu Punya!
Home & Living
Panci Ini Layak Masuk Dapur Kamu! Stein Cast Iron Enamel Pot Hadir Bikin Makanan Cepat Matang
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Kaleidoskop 2025
Ini Brand Hijab yang Menguasai Tren 2025, dari Lafiye hingga Na The Label
Bank Mega Syariah Resmi Luncurkan Program Loyalitas MPC Points
Juara Emeron Hijab Hunt Nakeisha Rilis Single Nanti, Ini Kisah di Baliknya
126 Brand Lokal Diskon Baju dan Hijab Hingga 90% di Bazar GlamLocal, PIM 3
Ivan Gunawan Gelar Garis Poetih 2026, 12 Desainer Rilis Koleksi Lebaran
Most Popular
1
7 Foto Seo Ye Ji Curi Atensi dengan Penampilan Terbaru, Siap Menyambut Natal
2
Alasan 'Liar' Brooklyn Beckham Blokir David dan Victoria Beckham di Instagram
3
Putri Kim Kardashian Debut di Instagram, Baru 4 Hari dapat 490 Ribu Followers
4
7 Foto Pengajian 4 Bulanan Alyssa Daguise, Anggun Berbalut Gaun Dusty Pink
5
Rayakan Emily in Paris Musim 5, Fendi Rilis Tas Baguette dan Peekaboo Edisi Spesial
MOST COMMENTED












































Foto: Ist.